15

2.1K 242 177
                                    


"Jadi.. apa yang mau kamu omongin?" Tanya Zayn pada Kendall. Telapak tangannya kini membalut punggung tangan Kendall. Sudah satu minggu pula Zayn tidak bersikap manis pada Kendall.

Kendall mendongkak, membuang semua pikiran bodohnya sejenak, memandang mata Hazel Zayn, meneduhkan.

"Kamu.. suka sama Barbara?" Tanya Kendall sedikit menyipitkan matanya.  Senyuman Zayn sedikit hilang, genggamannya sedikit mengendur.

"Kamu kok nanya nya gitu?"

"Ya, aku ngerasanya gitu. Kamu udah jarang ada waktu buat aku, waktu kamu habis cuma gara-gara merhatiin dia seharian di kelas. Bahkan saat guru ngasih penjelasan di kelas aja kamu ga merhatiin." Kendall tersenyum kecut.

"Kamu berpaling, Zayn. Kamu udah bosen sama aku." Kendall menunduk, Zayn yang merasa bersalah hanya bisa diam. Omongan Kendall benar. Zayn menyukai Barbara, Zayn sudah bosan terhadap Kendall.

"Ssstt.. Kok kita jadi bahas ini, sih?" Zayn terkekeh kecil, "Perasaan itu kadang-kadang bisa berubah seiring berjalannya waktu, Ken.. mungkin perasaan suka aku sekarang ke Barbara akan hilang, cuma sesaat, kok.." Zayn tersenyum. Kini Kendall mengangguk mengerti, walau mengertinya hanya setengah hati.

"Janji kamu ga akan berpaling?"

Zayn terdiam sejenak,

"Aku gatau,"

Dan kali ini ia menunduk. Kendall membuang pandangannya asal. Matanya berhenti di satu titik disebrang sana. Barbara. Seorang Barbara yang dulu nya sangat Kendall banggakan karena selalu mengerti apa yang Kendall mau. Kini, Barbara tak mengerti apa yang ia mau, yang ia mau hanya Zayn. Tetapi, Barbara sudah menyeret hati Zayn jauh dari tempatnya.

"Maafin aku," Ucap Zayn memecahkan keheningan. Dua orang di sebrang sana juga memperhatikan mereka.

Kendall berdiri dengan angkuhnya. Sebal dengan perlakuan Zayn terhadapnya. Ia pun melangkah meninggalkan kantin, juga meninggalkan mereka.

"Entah apa yang salah," gumam Zayn menopang dagu. Kedua orang disana sudah tidak ada, memilih pergi daripada melihat drama kantin macam ftv.

~

Barbara berjalan cepat menyusul Kendall yang jauh beberapa langkah darinya. Niall hanya mengikuti dari jauh, memperhatikan dari belakang.

"Kendall!" Panggil Barbara yang kedua kalinya. Yang dipanggil namanya pun kini menghentikan langkah pasrah, menghentakkan kaki sebelum berbalik.

Pandangannya kabur, mata nya berair.

"Mau apa lagi sih lo! Udah puas bikin Zayn jauh dari gue?!" Teriak Kendall di sela nafas nya yang terengah-engah. Barbara menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Kaget akan respon Kendall yang seperti itu.

"Ken.." Barbara melangkah sedikit demi sedikit mendekati Kendall, "maafin gue, gue ga bermaksud buat jauhin lo sama Zayn," kata Barbara pelan, "Sumpah!" Lanjutnya,

Kendall memandang benci ke arah Barbara, air mata nya sudah surut, yang ada hanya tatapan kebencian di iris mata Kendall.

"Gue waktu itu gatau kalau lo pacaran sama Zayn, dan lo ga pernah ngasih tau gue. Saat gue tau, gue kaget, Ken.. dan, lo tau sendiri kan? Gue tuh ngejauh dari Zayn! Itu demi hubungan kalian. Gue ga ngelakuin apa-apa lagi selain itu," kata Barbara memberikan penjelasan. Kendall hanya bisa tersenyum kecut,

"Dan saat lo ngejauh, Zayn ngejar lo. Hebat." Kendall tersenyum sinis, lalu pergi meninggalkan Barbara yang terdiam, dan dibelakangnya ada Niall yang memperhatikan.

"Ra? Kendall..?" Saut Niall agak ragu. Niall ikut menaruh simpati terhadap Barbara dan Kendall. Persahabatan mereka hancur hanya gara-gara cinta.

"She's my bestfriend, i'm fine." Gumam Barbara.

#

Barbara ➿ Z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang