14

2.4K 336 176
                                    


Aug18th

09:00 AM

Satu minggu sudah berlalu. Zayn dan Barbara tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pertemanan. Mereka menjauh. Barbara menghindar ketika Zayn menghampirinya. Barbara mengabaikan jika Zayn mengajaknya bicara. Barbara tidak merespons pesan Zayn yang selalu membuat ponselnya berisik.

Zayn tak peduli lagi dengan Kendall yang sepertinya sudah merasa jengkel dengan sikap Zayn akhir-akhir ini.

Yang Zayn pedulikan, hanya Barbara.

Merebut barbara dari Niall.

Membuat barbara jatuh cinta lagi kepada nya.

Membuat barbara bahagia bersama nya.

Itu yang zayn inginkan. Walaupun empat puluh perseratus kemungkinan itu terjadi. Tapi zayn akan terus berusaha.

Aneh, hanya satu kata itu yang mendeskripsikan semuanya. Sikap Zayn menjadi aneh semenjak Barbara menjauhinya.

"Kabar gembira untuk kita semua gaiz!! Mr botak nan pitak ga masuk hari ini dikarenakan jatoh dari motor kemaren! Dia gamasuk kelas , tapi masuk rumah sakit Yess..!!" Harry berteriak ketika memasuki kelas. Semuanya membulatkan mata seakan tak percaya dengan keajaiban dunia ini.

bagaimana tidak, bapak yang disebut botak nan pitak itu baru hari ini tak masuk di jam pelajarannya.

"asoy! Kaga jadi ulangan!!" Teriak louis yang tak kalah kencang nya dari teriakan harry tadi.

zayn tak ikut senang, karena sedari tadi ia hanya memperhatikan barbara yang sedang bersenda gurau bersama niall. Sesekali tertawa akibat lelucon niall yang menurut zayn sama sekali tak lucu.

zayn menggertakkan giginya kesal, lalu menyobek kertas dari bukunya dan menuliskan sesuatu di atas kertas tersebut menggunakan spidol. Tak lama untul zayn menulis, kertas itu di remas dan di lemparkan ke arah niall.

"kertas apaan nih?" Tanya niall, mengambil kertas tersebut dan menatap barbara. Barbara mengangkat kedua bahunya dan matanya menyuruh niall untul membukanya. Niall pun membuka kertas tersebut, dan membaca tulisannya di dalam hati.

JANGAN SOK ASIK LO SAMA BARBARA!

niall menautkan alisnya menjadi satu dan melirik sekilas ke arah zayn yang sedang menatapnya pula. Niall menyunggingkan senyumnya lalu berdiri, menarik pergelangan tangan barbara pelan.

"ke kantin yok.. panas disini.." kata niall lalu membawa barbara keluar kelas, lebih tepatnya ke kantin.

"sabar zayn.." zayn mengusap dada nya sabar, kendall yang sedari tadi memperhatikan tingkah zayn sekarang menghampirinya.

"zayn.. aku mau ngomong sama kamu.." kata kendall, zayn mendongkakkan kepalanya, memperhatikan wajah kendall lalu tersenyum.

"itu kamu udah ngomong.." zayn terkekeh, kendall mengerucutkan bibirnya kesal.

"maksud aku ngomong dalam arti lain.ada hal yang mau aku omongin. Ayok ke kantin.." ajak kendall menarik tangan zayn, tapi zayn masih berdiam di tempat.

"di kantin ada barbara sama niall. Tempat lain aja oke?" Kata zayn menawar, kendall mendengus sebal.

"emangnya kenapa kalau ada mereka? Kantin itu tempat umum. Kita juga berhak kesana." Kata kendall, zayn pun akhirnya menyerah, karena apa yang dikatan kendall barusan itu benar adanya.

mereka pun berjalan menuju kantin. Sedangkan niall dan barbara yang sudah sampai kantin sedang menyeruput jus jambu yang mereka pesan.

"tadi kertas isinya apaan ni?" Tanya barbara yang masih penasaran, lalu meletakkan bokongnya di kursi kantin yang kosong, diikuti oleh niall.

"bukan apa apa. Cuma contekan gatau punya siapa." Kata niall, menyeruput jus jambunya dengan penuh nafsu. Barbara hanya ber-oh- ria.

"ra?" Panggil niall.

"bar aja niall, ra itu panggilan khusus.." kata barbara mengoreksi.

"belum bisa move on rupanya.." kata niall sedikit menunduk.

"maaf.." lirih barbara lalu memainkan rambut niall.

"kan udah ada aku, kenapa masih belum bisa move on juga? Ga inget dia udah nyakitin kamu?" Kata niall sedikit mendongkak agar mata birunya bisa melihat mata biru milik barbara.

"aku gamau jadiin kamu sebagai tempat pelarian, niall. Aku gabisa ngilangin rasa suka aku ke zayn gitu aja. Apalagi zayn sekelas sama aku. Dia sering ngirimin pesan ke aku. Ngajak ngobrol aku. Walaupun aku ga nanggepin, ni.." kata barbara tersenyum.

"cinta aku bertepuk sebelah tangan ya.." niall terkekeh.

"kita sahabat niall.. sahabat.." kata barbara seraya mencubit hidung niall.

"iya sahabat.. ga lebih.." niall kembali terkekeh seraya mencubit balik hidung barbara.

sementara diujung sana, dua pasang mata sedang memperhatikan mereka. Sepasang mata menampakkan aura senang, dan sepasang mata lagi menampakkan aura kesal.

"maaf niall.." -barbara

"nyesek kalau diceritain mah.. sahabat.. sahabat.." -niall

"ara gapon? Ara sama niall ga pacaran? Ara cuma nganggep niall sahabat? Berarti kesempatan gue buat dapetin ara lagi berkisar 80 persen." -zayn

"gue kira mereka pacaran. Tai, gue harus jaga zayn seketat mungkin." -kendall.

##

Barbara ➿ Z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang