Chapter 2

16.6K 864 32
                                    

o0o

Disepanjang perjalanan tangan Sakura masih digenggam oleh Sasuke. Dan itu memicu pembicaraan panjang siswa-siswa dibelakangnya. Namun, siapa peduli. Menjadi bahan gosipan sudah menjadi keseharian mereka berdua.

Setibanya di kantin. Sasuke menarik tangan Sakura, merapatkan tubuhnya pada gadis itu, agar Sakura tidak hilang diantara lautan manusia tersebut.

Sakura bernapas lega ketika ia telah sampai di tempat duduk di pojok kantin yang sepi karena memang tidak banyak orang yang ingin jauh dari kebisingan seperti Sasuke.

Sasuke menarik kursi untuk Sakura duduk, setelah Sakura menempati tempat itu, ia bertanya, "Kau ingin pesan apa? Aku yang traktir."

"Wow, kurasa Uchiha ini sedang banyak uang." Kekeh Sakura Sasuke tersenyum tipis. "Aku rasa setelah bersahabat selama bertahun-tahun kau akan tahu pesananku." Lanjutnya.

Sasuke menepuk rambut Sakura gemas. "Hn, jus stroberi bukan?" Sakura mengangguk sambil menunjukan ceringan riangnya.

.

Sekitar lima menit menunggu, Sasuke datang dengan membawa sebuah nampan yang berisi jus stroberi dan jus tomat serta cemilan kecil. Dia meletakan pesanan Sakura tepat di atas meja depan Sakura.

Sakura tersenyum lebar."Arigatou"

"Hn" guman Sasuke lalu meneguk jus tomatnya.

Setelah itu keadaan menjadi hening, tidak ada sebuah percakapan, hanya terdengar dengusan Sasuke yang bisa Sakura dengar, namun Sakura sendiri bingung harus berbicara apa, biasanya ia tidak secanggung ini didepan Sasuke.

"Nanti pulang sekolah kau ada acara tidak?" tanya Sasuke tiba tiba.

Sakura yang sedang melamun sambil meneguk jusnya dengan sedotan menjadi tersedak karena ucapan mendadak Sasuke.
"Uhuk uhuk, apa?".

"Nan-ti pu-lang se-ko-lah kau a-da a-ca- ra ti-dak?" Ulang Sasuke dengan memperjelas kata katanya.

Sakura menggaruk tengkuknya malu. Astaga, ia pasti terlihat bodoh tadi. "Tidak sepertinya, ada apa?"

"Bisakah kau temui aku di taman dekat komplek perumahan kita?"

Sakura berpikir sebentar sepertinya ia tidak ada jadwal kegiatan ekstrakulikuler hari ini. "Baiklah."

**

"Kyaa! Aku harus pakai baju yang mana?" Teriak Sakura frustasi.

"Hei, Sakura. aku ini lelah tahu. Bisakan kau pelankan suaramu?" Instrupsi dari kakaknya membuat Sakura terkejut. Menatap kesal kakaknya itu.

"Hei! Ketuk pintu dulu baru masuk, baka!" Omel Sakura.

Namun bukan Sasori namanya jika menperdulikan ucapan Sakura. Pria itu tetap masuk ke kamar Sakura dan melihat baju baju Sakura yang berantakan di kasur bahkan di lantai.

"Astaga apa yang kau lakukan hah?" Dengan raut muka anak alay, memegang pipinya dengan mulut menganga.

"Kau tidak lihat aku sedang mencari baju hah?" Tanya Sakura, kesal. Ayolah~ ia sudah lelah mencari baju yang cocok untuknya lalu Sasori datang tambah merecokinya. Huh.

Sasori mendengus kesal. Adiknya ini memang tidak bisa bersahabat dengannya. Tapi tetap saja Sakura adalah adik yang terbaik. Maklum ia hanya punya satu adik. "Untuk?"

Senior High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang