Chapter 9

7.2K 375 26
                                    

o0o

Ujian akhir semester telah berakhir, seperti biasa di sekolah berstandar nasional ini,  diadakan berbagai macam perlombaan atau yang biasa disebut class meeting sekaligus merayakan Hari Kesehatan Se-dunia yang sudah mereka rencanakan sejak lama.

Sasuke selaku Ketua OSIS didampingi Sakura sebagai Ketua PMR mengawasi jalannya perlombaan yang ada dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seorang gadis berkucir kuda berlari ke arah Sasuke dan Sakura yang sedang melihat jalannya lomba solo-song.
"Maaf Sasuke-senpai, Sakura- senpai, kalian dipanggil oleh Minato-sama di ruangannya," ujar gadis itu dengan napas terengah.

"Terimakasih informasinya, kami akan kesana," jawab Sakura ramah.

Mereka berdua berjalan menuju ruangan kepala sekolah yang tidak jauh dari ruang sanggar— tempat lomba solo-song diadakan.

"Sasuke, Sakura, masuk saja. Kalian sudah ditunggu oleh Minato-sama." Kurenai-sensei selaku wakil kepala sekolah menggeleng-gelengkan kepalanya setelah melirik tangan mereka yang saling menggenggam,

Sontak keduanya melepaskan genggaman itu. Mereka berdua pun sama-sama blushing lalu berojigi dan segera membuka pintu ruangan Minato.

Minato mempersilahkan mereka berdua duduk dan mulai membahas perihal dipanggilnya mereka kesini. "Jadi, bagaimana keadaan perlombaan ini, sukses 'kah?" tanya Minato.

"Semua berjalan sesuai rencana awal," jawab Sasuke datar.

Melihat itu, Sakura segera menyenggol lengan Sasuke dengan sikunya dan menatapnya tajam seolah berkata 'jaga-sikapmu!' membuat Sasuke mengernyitkan dahinya tidak terima.

Minato terkekeh kecil melihat sepasang kekasih di depannya yang bertengkar dalam diam.
"Baiklah, kalian boleh kembali mengontrol perlombaan," ucapnya.

Mereka ber-ojigi lalu meninggalkan ruangan itu. Sesampai diluar, Sakura menatap Sasuke kesal.
"Sasuke kun mana sopan santunmu?"

Sasuke hanya mengangkat bahu yang membuat Sakura tambah geram dan berjalan lebih cepat meninggalkannya.

Sesosok gadis berambut blonde yang sangat ia kenal berlari ke arah mereka dengan tergesa- gesa, ia berlutut di depan Sakura menetralisir tubuhnya yang kelelahan dengan nafas tersenggal-senggal.

"Ada apa, Piggy?" tanya Sakura.cemas seraya memegang bahu Ino.

Sasuke yang masih berjarak lumayan jauh dari Sakura berlari ke tempat mereka dengan perasaan bingung. "Ada apa?" tanya Sasuke. Dan Sakura hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu juga.

Ino mulai berdiri tegap dan berbicara seraya menunjuk ke arah lapangan basket berkali-kali. "Itu ..., itu, Sai kun dan yang lain bertengkar dengan gengnya Hidan di lapangan basket."

Tanpa menanggapi pernyataan Ino, mereka berdua segera berlari menuju lapangan basket dan meninggalkan Ino yang sudah terjatuh lemas di lantai karena kelelahan mencari mereka berdua tadi. Ino berjanji akan meminta Sakura untuk memberikannya lima mangkuk sop buah atau sekardus aqua gelas. Oke, itu berlebihan.

Sakura dan Sasuke menerobos gerombolan orang yang justru hanya menonton tanpa ada niatan untuk memisahkannya,bahkan ada yang sengaja mengabadikannya dengan memasukannya ke media sosial—jarang-jarang melihat para prince KHS itu terlihat kece.

"HENTIKAN SEMUA INI, BAKA!" teriak Sakura dari pinggir lapangan ketika melihat mereka yang saling menghabisi satu sama lain.

Sedangkan Sasuke, ia berlari ke tengah lapangan sambil berusaha melerai mereka. "APA KALIAN HANYA MAU MENONTON SAJA?!" geram Sasuke pada siswa lain yang tidak juga bergerak untuk membantunya.

Senior High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang