o0o
Sakura berlari mengejar prianya yang tengah berjalan dengan langkah besar meninggalkan dirinya dan ruang lomba lukis. Ia mengumpati Sai sepanjang jalan, pasti pria pucat sialan itulah yang membuat Sasuke meninggalkannya. Shannaro!
"SASUKE KUN, TUNGGU AKU!"
teriaknya ketika tubuh Sasuke semakin jauh dari jarak pandangnya.Tapi, pria itu seolah tidak mendengarnya. Ia tetap berjalan menjauhi Sakura dan bahkan dengan tempo yang lebih cepat.
Namun, sebenarnya yang terjadi, Sasuke tertawa kecil mendengar teriakan Sakura. Sesekali mengerjai gadisnya, tak apa 'kan?
Koridor sekolah yang kian ramai, mengingat sekarang jam istirahat membuat Sakura harus berkali-kali meminta maaf karena tak sengaja menabrak siswa dan siswi yang berlalu-lalang. Bukannya dimaafkan, ia justru mendapat tatapan sinis dari mereka. Apa yang salah dengannya? Sudahlah, ia tidak terlalu memperdulikan hal itu. Sekarang hanya kekasihnya yang paling penting.
Senyum di bibirnya pun melebar ketika melihat keadaan di sekitar tangga menuju lantai dua tampak sepi. Dengan bangga, ia ia menambah kecepatan larinya demi mengejar Sasuke dan menunjukan pada semua orang-entah ada atau tidak- yang melihat aksinya, bahwa dirinya pernah menjuarai kejuaraan lari jarak pendek saat JHS dulu.
Disaat yang sama, wanita penjaga sekolah yang terlihat sudah sangat tua tengah mengepel lantai koridor sekitar tangga, matanya membulat ketika melihat gadis bersurai merah muda berlari menuju lantai yang masih basah karena baru saja ia pel. Spontan, ia berteriak ketika gadis itu kian mendekat. "NONA, AWAS!"
Namun,-
"KYAA!"
Brukk
Duagh
"Argh ...,"
-Semuanya terlambat.
Gadis itu terpeleset di lantai yang masih basah hingga dirinya kehilangan keseimbangan dan kepalanya terjentus dinding.
"TOLONG!" teriak wanita tua itu histeris, ia benar-benar kaget melihat kejadian di hadapannya. Ia ketakutan ketika bekas tempat yang ia pel bersimbah darah. Ia merasa menyesal, ia merasa bersalah, karena seharusnya ia meletakan papan peringatan di sana tadi.
Tapi, penyesalan tidak akan merubah segala yang telah terjadi bukan. Tubuh tua rentanya hanya bisa terjatuh lemas dan pingsan.
**
"TOLONG!"
Sasuke memghentikan langkahnya mendadak ketika mendengar suara seseorang meminta tolong. Ia membalik tubuhnya dan mendapati banyak orang tengah sedang mengerubungi sesuatu.
Ia pun berlari kesana untuk menghilangkan rasa penasarannya. Selain itu, ia juga bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di sekolahnya saat ini.
Saat tiba di sana, Sasuke menerobos gerombolan siswa dan siswi itu. Tapi, entah mengapa, mereka seolah memberikannya akses menuju 'sesuatu' yang sedang mereka kerubungi. Mereka juga menatapnya dengan pandangan sendu, hingga membuat perasaannya menjadi tak enak. Namun itu semua berusaha ditepisnya jauh-jauh. Ia terus melangkah lebih dekat.
Ia sontak menutup matanya ketika melihat keadaan memgenaskan seorang gadis bersurai merah muda. Tunggu! Apa tadi warnanya merah muda?!
"SAKURA?!"
DEG
Matanya terbelalak melihat sesosok gadis yang baru saja berdebat dengan sahabatnya kini tergeletak tak berdaya dengan rambut, lantai serta dinding yang telah bersimbah darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School Love Story
Fanfiction[C O M P L E T E D - S S S] Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura. Seantero sekolah mengenal nama itu. Karena mereka adalah pasangan yang diidolakan oleh semua orang. Kekompakan dan kerja sama dalam berorganisasi, kecerdasan, sifat yang bertolak belakang...