o0o
"Hai," sapa Sakura pada teman-temannya yang sedang duduk manis dan sesekali meneguk capuchino yang mereka beli.
"Hai, Forehead!"
"Hai, Sakura chan!"
Sapa mereka balik.
Mereka segera duduk di tempat yang telah di pesankan oleh Ino, Sasuke mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan, dan memesan sesuatu. "Kopi panas dan jus stroberi, satu!"
Setelah pelayan itu pergi, Sakura memulai pembicaraan mereka,"apa kalian sudah menyiapkan segalanya?"
Naruto tersenyum lima jari. "Belum, hehe," ucapnya seraya tertawa garing.
Sakura berdecak."Huh, apa saja yang kalian lakukan sejak tadi?" Sakura menyilangkan tangannya di dada dan menatap mereka tajam.
"Menikmati masa muda," jawab Tenten kalem.
"Jika tidak kita lakukan dari sekarang, acara nanti malam tidak akan jadi!" Ucap Sakura kesal.
"Bersabarlah Saku, ini masih sore, waktu kita masih panjang! Kita akan mengadakan pesta sampai tengah malam! Menginap di rumah calon mertuamu juga tak apa, kita udah pada izin kok!" Ucap Temari.
"Manssion Uchiha bukan Hotel!" Ucap Sasuke tidak terima.
"Terserah," balas Temari acuh.
Sakura melihat Temari dan kawan-kawannya, mereka sudah berganti pakaian. "Sasu, kita pulang dulu yuk, buat izin sama kaasan sekaligus ganti baju," ajak Sakura.
Sasuke meneguk kopi panas-pesanannya yang baru datang, dan menatap Sakura malas. "Telpon saja ba-san. Soal baju, inikan Mall, kau bisa memilih apapun yang kau inginkan disini,"
"Baiklah, kalau begitu, temenin cari baju ya!"
"Ajak si-Babi itu saja," Tolak Sasuke lalu melirik Ino datar, kala gadis itu tersedak.
"Kau?! Namaku bukan Babi!" Protes Ino.
"Aku hanya mengikuti panggilan Sakura untukmu." Sasuke tersenyum meremehkan.
"Hanya Sakura yang boleh memanggilku seperti itu!"
"Apa yang Sakura lakukan, itu pula yang aku lakukan." Jawab Sasuke santai.
"Kau?! Kau benar-benar menyebalkan, Pantat Ayam sialan!"
"Jaga mulut lebarmu, Babi!"
"Kau?! Sai kun~ Pantat Ayam itu menyebalkan!" Adu Ino seraya memeluk lengan Sai, manja.
"Menjijikan," desis Sasuke.
"Hei-?!"
"Kalian ini! Sudah seperti minyak dengan air saja, tidak bisa disatukan!" Temari menggelengkan kepalanya heran.
"Haha, benar." Naruto tertawa, "Hei, Ino chan! Apa kau tidak ingat siapa yang terus meneriaki nama Sasuke saat JHS dulu?" Ejek Naruto.
Ino menatap Sai waspada lalu beralih menatap Naruto tajam. "Jangan ingatkan aku, Baka!"
"Sudahlah, kalian ini. Jadi Piggy, kau mau menemaniku tidak?"
"Mengapa tidak. Aku juga ingin membeli sepatu kets di lantai atas."
"Hm, cepatlah!" Sakura menarik tangan Ino agar segera berdiri.
**
Setelah mereka tiba di lantai atas, mereka berdua berpencar, Sakura ke arah kiri untuk membeli dress. Sedangkan Ino ke arah yang lain tempat semua jenis sepatu, heels, maupun wedges berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School Love Story
Fanfiction[C O M P L E T E D - S S S] Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura. Seantero sekolah mengenal nama itu. Karena mereka adalah pasangan yang diidolakan oleh semua orang. Kekompakan dan kerja sama dalam berorganisasi, kecerdasan, sifat yang bertolak belakang...