Chapter 11

6.5K 335 32
                                    

o0o

Hari ini adalah hari dimana Sakura keluar dari rumah sakit Konoha, setelah dirinya 15 hari mendekam di ruang rawat inap yang sangat membosankan itu.

Siang ini, yang mengantar Sakura pulang adalah Sasuke, karena ayah dan ibu Sakura sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis mendadak, sedangkan Sasori ada jam kuliah pagi, dan kebetulan sekarang adalah liburan akhir semester dan tentu saja Sasuke juga libur.

Saat ini, Sasuke tengah mengemas pakaian Sakura, sedangkan Sakura sejak tadi hanya memandangi Sasuke seraya tersenyum tipis.

"Ada apa?" tanya Sasuke yang merasa diperhatikan.

"A-anoo, ti-tidak apa apa," jawab Sakura gugup sambil menunduk menutupi rona merah di pipinya. Pasti Sasuke sangat tidak nyaman, dan ia sangat malu sekarang.

"Aku akan ke ruang administrasi, tunggulah di sini," ucap Sasuke lalu beranjak berdiri.

"Eum, Sasuke-kun?" Sakura memanggil Sasuke ketika pemuda itu hendak membuka pintu.

Sasuke membalikan badannya dan menatap Sakura bingung. "Hn?"

"Jangan lama-lama ya," ujar Sakura memelas, Sasuke tersenyum lalu mengangguk.

**

Volvo biru Sasuke, merapat di pekarangan kediaman Haruno.Sasuke berlari memutar dan membukakan pintu untuk Sakura, lalu mengambil koper di bagasi mobilnya, setelah itu memasuki rumah mewah itu bersama-sama.

"Sasuke kun, kenapa gelap sekali?" tanya Sakura bingung, karena lampu Manssion mati dan semua gorden ditutup rapat.

"Tunggu disini! Aku akan hidupkan lampunya." Sasuke berjalan menuju tempat saklar, namun baru dua langkah, lengannya digenggam erat oleh Sakura.

Sasuke menatap Sakura dengan kesan bertanya.

"Ikut .., aku takut," lirih Sakura yang membuat Sasuke terkekeh dan mengelus rambut Sakura gemas, lalu menuntun gadis itu untuk mengikutinya.

Tuk

"KEJUTANNN!"

"JIDAT!"

"SAKURA CHAN!"

Sakura sedikit tersentak karena  orang-orang yang tidak ia kenal tiba tiba memeluknya hingga ia hampir terjatuh, jika saja Sasuke tidak menahannya dari belakang.

"Jidat, maafkan kami baru menjengukmu setelah kau baru siuman, kami ada urusan yang sangat penting," Ino memasang wajahnya tampak seperti orang memyesal.

"Tsk, jadi liburan lebih penting daripada sahabatmu, ya?" sinis Sasuke.

"Eh, A-anoo, bukan itu maksudku, se-sebenarnya kami ingin pulang setelah mendengar kabar bahwa kau sudah sadar, ta-tapi uh, tiket pesawat-- y-ya! Tiket pesawat di Suna menuju Konoha sudah habis, iya kan guys?" ucap Ino gelagapan. Mereka semua mengangguk ragu.

"Benar kata Ino chan!" tambah Tenten meyakinkan Sasuke.

"Tsk, mana mungkin tiket pesawat habis sampai 3 hari berturut-turut."

"Ih~ Be-benar kok, sekarangkan musim liburan."

"Kenapa kalian tidak menelponku? Aku bisa menjemput kalian dengan jet pribadi tousan."

"Sombong," desis Ino kesal.

"Sudahlah Sasuke, lagian kita 'kan sudah disini sekarang. Iya kan Sakura?" tanya Temari pada Sakura yang sedari tadi kebingungan, sekali-kali gadis itu terkekeh melihat Sasuke yang notabennya adalah pacarnya berdebat dengan orang yang tidak ia kenal.

Senior High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang