Chapter 14

7.5K 394 69
                                    

PENTING :: CHAPTER SELANJUTNYA SAMPAI ENDING, DI-PRIVATE. Silakan follow akun ini terlebih dahulu, jika ingin membaca :)

o0o

Seorang pemuda sejak tadi hanya berjalan bolak-balik di kamarnya, sambil memutar-mutar handphone dengan jari tangannya. Dahinya berkerut menandakan ia sedang ada masalah.

"Shit!"

Prang

Handphone tak bersalah itu melayang dengan sempurna dan jatuh dengan tak elit hingga pecah berkeping-keping. Ya! Dia baru saja melempar handphone yang harga casingnya saja dapat membeli sebuah televisi.

Pemuda tadi tampak mengurak- arik isi kantung celana jeans yang ia pakai, mengeluarkan sesuatu barang, lalu kembali berkutat dengan benda mungil yang sejenis dengan benda yang baru saja ia lempar.

"Moshi mo-.."

"Dimana Sasuke?" potongnya cepat. Membuat orang yang ia telpon, berdecak sebal.

"Tadi dia 'kan ke rumahmu."

"Astaga, Itachi! Kau melihat dia ke rumahku tadi?" tanya pemuda itu tak percaya.

"Hn. Saat aku dan Sasuke sedang jogging, ia melihat mercy merah, lalu ia masuk ke rumahmu, setelah itu aku tak tahu lagi, aku pulang karena mungkin ia akan menyelesaikan masalahnya dengan Sakura," jelas Itachi.

"Ck, kau dan Sasuke jogging jam 10 pagi?!" tanya pemuda itu kesal.

"Hn. Aku yang mengajaknya," jelas Itachi, tanpa sadar apa yang ia lakukan mengundang bencana besar.

"Shit! Kau menghancurkan segalanya, Bodoh!" bentak pemuda itu pada Itachi, karena jujur, rencana yang sudah ia persiapkan gagal total akibat masalah sepele!

"Ma-maksudnya?" Tanya Itachi tak mengerti.

"Cih, aku mengundang Gaara, sahabatnya Sakura sejak kecil untuk membantu Sakura mengingat segalanya. Gaara menunjukan foto Sasuke yang menghancurkan kamarnya, Sakura pun menyesal, ia menangis, dan Gaara membawa Sakura ke pelukannya, disitulah masalah terjadi, Sasuke melihatnya dan salah paham!"

"A-astaga, maafkan aku, Sasori."

"Tak ada gunanya meminta maaf! Semuanya telah terjadi, yang kita perlukan adalah memperbaiki hubungan mereka yang makin merenggang karena kita!"

"Kau benar, aku akan memikirkan cara untuk menyatukan mereka kembali."

"Ya! Gunakan otak jeniusmu itu, Uchiha!"

**

Pepohonan di Konoha mulai sudah tak berdaun lagi, suhu udara pun mulai merendah, menandakan sebentar lagi akan turun salju, dan benar saja sekarang salju turun dan mulai menutupi jalanan Konoha.

Terlihat seorang remaja laki-laki tengah berjalan di pinggiran kota Konoha. Entah apa yang sedang ia lakukan, sejak tadi ia hanya menendang-nendang batu yang berada di jalanan.

Tanpa peduli salju telah turun.

Tanpa peduli udara dingin telah menusuk tubuhnya yang hanya terbalut training dan kaus tipis.

Tanpa peduli matanya mulai berkunang-kunang.

Tanpa peduli pandangan orang sekitar yang melihatnya dengan pandangan yang sulit diartikan ; seperti kasihan, mengejek atapun sama sekali tak menghiraukan keberadaannya.

Ya! Saat ini ia tak peduli dengan siapapun atau apapun itu, otaknya hanya dapat memikirkan gadis merah jambu-mantan kekasihnya, yang baru saja kepergok sedang bermain api di belakangnya. Menyedihkan.

Senior High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang