chapt 4

97 7 0
                                    

Louis? Untuk apa dia menelfon. Tumben sekali biasanya aku yang menelfonnya.

"Halo"

"Hai babe"

Ya louis ini pacarku. Kami sudah berpacaran 2 tahun lebih. Dia tidak tau aku ini keluarga Pesikopat. Mungkin kalau dia tau dia akan memutuskanku. Aku sangat mencintainya.

"Halo? Babe? Elektra are you there?"

"Yaya i'm here lou"


"I miss you. Kau tau aku sangat sangat sangat sangat rindu padamu. Kau jarang menelfonku akhir akhir ini"

"Oh maafkan aku lou. Aku sangat sibuk akhir akhir ini. Ayahku dipindahkerjakan jadinya aku sibuk dan juga aku sudah memulai sekolah lagi". Kuharap louis mengerti keadaanku

"Oh baguslah kukira ka--"

"Kau tidak mengira aku selingkuh kan? Bukankan kita sudah berjanji untuk saling percaya?" . Suaraku mulai meninggi.

"Yaa aku kan tidak tau apa yang kaulakukan disana bis--"

Tuut.

Kumatikan saja. Malas memdengar ocehannya yang sama sekali tidak benar. LDR memang susah sekali. Bahkan resiko putus pada pasangan bisa 70 - 80%. Untung saja aku bisa melewatinya dengan louis.

Xxx

Sinar matahari rupanya berhasil menembus celah celah gordenku. Dengan malas aku bangun dari tidurku. Segera aku bersiap siap untuk sekolah.

Xxxx

"Hei lily". Aku segera berlari kecil dan menghampiri lily. Ya aku sekelas dengannya. "Ya ada yang bisa kubantu?" Tanyanya. "Hmm tidak mau ke kelas bersama?"tawarku. Lily pun mengangguk.

Xxxx

"Hei Ra"

Refleks aku menunjuk diriku sendiri. Ra. Siapa ra? "IYA KAU ELEKTRA REDBLOOD"ucap dylan kesal. "Heii namaku Elektra bukan Ra". Seenaknya saja dia mengganti ganti nama orang.

"Elektra itu kepanjangan dan ribet. Aku malas memanggilmu dengan nama itu terlalu bagus dan menurutku tidak cocok untukmu tau jadinya aku memanggilmu Ra". Mulutku membentuk bulat dan hanya mengangguk ngangguk. "Bolehkan?". "Yaya terserah kau saja"ucapku pasrah. Aku sangat malas berdebat dengan anak itu di pagi hari.

Xxxx

"Hei mau makan bareng? Kutraktir". Wah tumben sekali anak ini

"Serius kau?"tanyaku dengan mata yang berbinar binar. Untung dia tidak tau aku ini perut karet haha hanya orang tuaku , javi , dan louis yang tau.

"Bolehkan kuajak temanku?".

"Ha emang kau punya teman selain aku?"

Cih. Sombong sekali dia. Emang dikira aku tidak pandai mencari teman begitu? Dasar mentang mentang anak populer.

"Heh kau kira aku tidak bisa mencari teman? Aku tidak mengandalkan kepopuleran untuk mencari teman"ucapku dan berlalu pergi keluar dari kelas. Aku tak peduli padanya.

"Heii tunggu". Kurasakan seseorang menarik tanganku. Aku berbalik dan kudapati Dylan yang kelelahan mengejarku. Apa aku secepat itu jalannya.

Ah kubaca saja pikirannya. Lumayan.

Jangan marah elektra. Aku kan hanya bercanda saja. Apapun akan kulakukan untukmu. Hei mengapa aku sangat merasa berasalah ya?. Padahal aku mengenalnya baru kemaren

"HAHAHAHAHAHHA"tawaku pecah seketika. Dylan menaikan alisnya pertanda tidak mengerti ucapanku

"Seriously dylan? Kau akan melakukan apa saja untukku asal kau mau memaafkanku hahahah". Astaga aku tak bisa berhenti tertawa

"Hei darimana kau tau pikiranku?

"Apa jangan jangan kau 7 keluarga terpilih?"

Shit aku lupa akan hal itu

Whoaa jadi ceritanya disini ada 7 keluarga terpilih. So siapa aja mereka? Stay toon ya and jangan lupa vote dan comment loh. Setiap keluarga terpilih tidak boleh memberi tau kan identitas mereka

PSYCHOPATH DIARY MAYBE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang