chapt 5

91 6 0
                                    

Shit shit shit. Fuck apa yangg harus kujawab?. FUCKKKKKKKK

"Eh tt-tidak kok aa-aku hanya menebaknya saja iya aku hanya menebaknya"

Kenapa aku gugup sekali sih?. Aku berusaha tidak gugup dan mencoba untuk pergi dari hadapan dylan.


Tak kusangka dylan menarikku sehingga mata ku bertemu dengan matanya. Cukup lama aku bertatap tatapan dengannya hingga dylan yang memutuskan kontak mata kami.

"Kau berbohong Elektra" ucap dylan dengan pasti.

"Yaya aku mengaku" ucapku pasrah. Ya aku memang 7 keluarga terpilih. Aku diberi tau oleh mom saat berumur 12 tahun saat dimana kekuatan membaca pikiran ku muncul. Aku memberi tau mom dan mom pun langsung memberi tau ku.

"Awas kau memberitahukan yang lain" ancamku.

"Tenang rahasiamu aman bersamaku"ucapnya tanpa beban.

Heh enak sekali cara berkatanya. Pengen ku jahit mulutnya dan kubenturkan kepalanya hingga dia amnesia.

"Asal kau memaafkanku. Bagaimana elektra? Apa kau mau memaafkanku?"

Kujawab dengan anggukan kepalaku dan kami aku-dylan pergi ke kantin

Xxx

"GILA KAU MAKAN SANGAT BANYAK SEKALI. ASTAGA AKU AKAN MISKIN HANYA KARNA MENTRAKTIRMU. AAAAAAAAAAA. AKU SANGAT SANGAT MENYESAL 1000% UNTUK MENTRAKTIRMU"teriak dylan

Aku hanya mengangkat bahuku dan melanjutkan makanku. Beruntung sekali aku di traktir dylan dan pada saat aku kelaparan. Haha thanks dylan.

Xxxx


Tin tin

Sepertinya aku kenal dengan klakson mobil ini

"Hai babe"

"louis?" Tanyaku. Mau apa dia kemari? Setauku dia berada di daerah yang bernama "block town".

"Sedang apa kau disini?"ucapku.

"Naiklah dulu akan kujelaskan nanti"

Xxxx

Akward momment. Mungkin karna kami masih bertengkar.

"Hei lizzie"panggilnya dengan nada yang sangat lembut dan tangan kirinya mulai menggenggam tangan kananku.

Aku sangat merindukan genggaman tangannya. Hangat dan nyaman.

"Maafkan aku ya? Aku aku sungguh Menyesal tidak mempercayaimu padahal kita sudah saling berjanji satu sama lain"ucapnya.

Kutatap matanya yang sangat unik menurutku. Aku suka tatapan matanya. Louis pun meminggirkan mobilnya dan kembali menatapku.

Louis mulai mendekatkan wajahnya.

5cm

3cm

2cm

Aku mulai menutup mataku dan kurasakan sesuatu yang basah kenyal juga lembut dan membuat addicted melumat bibirku.

Refleks kubalas ciumannya dan sekarang bibir kami saling bertautan. Ciuman lembut dan penuh kasih sayang. Aku sangat menyukainya.

Cukup lama kami berciuman hingga aku melepaskan kenikmataan tersebut.

"Maafkan aku ya lizzie?"ucapnya lembut. Kujawab dengan sebuah senyuman dan kembali mencium bibirnya

Xxx

"SERIOUSLU LOU?? KARNAVAL? AAAAA THANKSSSS BABE"teriakku senang. Aku sudah lama tidak bersenang senang dan sepertinya karnaval pilihan yang tepat.

Mungkin sekarang aku seperti orang gila. Tapi aku sangat senang sekali.

"Ayoo lou kita naik itu"ajakku

"Hmm"jawabnya malas. Kutarik saja tangannya. Haha rasakan lou. Kau menderita tapi aku senang. Maafkan aku louu

"Babe kita naik roller coaster yuk"ajakku. Haha aku tau dia takut ketinggian. Mau tidak ya dia naik rollercoaster demi aku?

"Tt-tida-k kau saja yang naik"ucapnya. Haha aku bisa melihat mukanya yang pucat.

"Ayolah babe kalii ini saja"pintaku. Kukeluarkan puppy faceku. Mungkin louis bisa luluh.

"Fuck aku tak bisa tahan dengan puppy facemu"jawabnya dan langsung menarikku ke dalam wahana roller coaster.

Xxx

"Astaga lizzie ini sangat tinggi"ucapnya gugup. Keringat dingin mulai membasahi keningnya. Kugenggam tangannya erat


"We can passed it together lou i'm promise"

Jangan lupa vote ya dan tentunya comment juga hehe

PSYCHOPATH DIARY MAYBE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang