22

42 5 0
                                    

Louis pov

Drtt drtt drtt

1 pesan masuk.

Kuambil handphone ku yang berada di atas tempat tidur.

Harry?

From harry

Kau datanglah ke rumahku cepat dan jangan lupa ajak kekasihmu. Jangan banyak tanya

Xx

Aneh. Takbiasanya harry seperti ini. Pun segera kuambil kunci mobilku dan pamit pada mom.

Apakah aku sanggup bertemu dengannya? Batinku.

Tidak louis

Ya louis kau harus

Tapi dia belum siap

Tentu dia harus siap kau kan pacarnya

Arghh. Mulai muncul suara suara aneh dari dalam tubuhku. Tapi mau tak mau aku harus siap bertemu dengannya maupun resikonya sangat lah besar.

45 menit berkendara tak terasa mobilku sudah berhenti di depan kediaman Redblood.

Rasa gugup mulai menyelimutiku. Aku tak tau harus berbuat apa. Turun dan mengetuk pintu lalu bertemu Mr and Ms Redblood atau menelfon dan memberinya sms? Ya Tuhann

Tiba tiba otakku teringat oleh pesan harry. Harry berpesan agar cepat datang. Apakah itu keadaan darurat?

Setelah lama berdebat dengan batin dan otakku kuputuskan untuk memilih opsi pertama. Kuketuk pintu kayu berwarna hitam yang sangat besar dan muncullah Javi.

"Hi kak ada yang bisa kubantu?"ucapnya ramah.

"Bisa aku bertemu dengan kakakmu?"bisikku

Javi terlihat sedikit ragu tetapi terus kupaksakan hingga akhirnya dia memperbolehkanku

"kak Elektra ada di kamarnya"

Kuacungkan jempolku lalu segera menaiki tangga, mencari pintu berwarna merah darah.

Rasa gugup mulai menyerangku lagi. Tentu perang dalam diriku bermunculan kembali. Sudahkah aku siap bertemu dengannya? Selama berbulan bulan kami tidak bertemu?

Aku tak tau jawabannya. Tumben sekali seorang Louis Tomlinson lemah seperti ini.

Kuberanikan diriku untuk mengetuk pintu tersebut.

Saat kepalan tanganku sudah menyentuh pintu tersebut. Pintu tersebut terbuka dari dalam dan munculah sosok wanita cantik yang sangat kurindukan

"Louis? Sedang apa kau disini?"

"Aaku ddisuruh hharry untuk mmenjemmputmu kke rumahnya"ujarku gugup.

Fuck desisku.

"Untuk apa kita ke rumah harry?" Tanyanya.

"Aaku jjuga tidak tau"jelasku

Elektra terlihat memikirkan sesuatu mungkin memikirkan dia akan ikut denganku atau tidak.

"Baiklah tapi kita pisah"jawabnya yang membuat hatiku sakit. Bagaimana tidak? Aku sudah memikirkan rencana jika kami satu mobil. Aku akan meminta maaf padanya dan mungkin kami memiliki waktu untuk berdua. Dengan berat hati kuanggukan kepalaku dan segera menuju mobilku.

Author pov

Terlihat 2 buah mobil mewah baru saja meninggalkan kediaman Redblood. Mobil sport hitam louis memimpin di depan sedangkan mobil sport biru elektra mengikutinya dari belakang.

Di dalam mobil Elektra terlihat tidak tenang. Perasaannya mengatakan sahabatnya dalan kondisi tidak baik.

Xxx

Terlihat mobil louis berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar. Louis segera turun dan mengajak pacarnya untuk masuk bersama ke kediaman Styles.

Untuk sementara ini Elektra belum menyadari kebenaran yang ada. Dia masih belum tau dan itu membuat louis tenang.

Laki laki tersebut menggandeng tangan si perempuan dan masuk bersama.

Mereka dibawa ke sebuah kamar dengan nuansa ungu dan telihatlah seorang perempuan cantik terbaring di atas tempat tidur.

Tepat sekali firasat gadis tesebut. Sahabatnya terbaring lemah di atas tempat tidur. Gadis tersebut mencoba membangunkan sahabatnya tetapi hasilnya nihil.

Pun harry dimintai penjelasan soal lily. Lelaki keriting tersebut menceritakan semuanya sampai omongannya terhenti ketika lily memanggil namanya.







"Harry"

Vote and comments ya

Maaf kalo absurd ._.

PSYCHOPATH DIARY MAYBE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang