chapt 15

46 5 0
                                    

"Thanks for today". Aku tersenyum senang dan segera membuka pintu taklupa kututup pintunya. "Byeee". Kulambaikan tanganku ke arah mobilnya sebelum hilang di perempatan.

Kulangkahkan kakiku dan memutar kenop pintu. Terlihat Tico - pelayan rumahku sedang tersenyum. "Permisi anda sudah ditunggu tuan di ruang keluarga"ucapnya. Pun aku berjalan ke arah ruang keluarga tak lupa mengucapkan terimakasih.

Dan benar saja. Aku sudah melihat dad mom dan javi sedang berkumpul.

"Ah lizzie akhirnya kau pulang. Cepat duduk ada yang ingin dad bicarakan"

Kudaratkan bokongku di sebelah javi dan melipat ke dua tanganku

"Dad mendapat informasi dari mata mata dad bahwa perlombaan akan segera dimulai. Mulai besok Niall akan datang dari kau pulang sekolah untuk melatihmu hingga jam 9 malam. Refleks mulutku terbuka lebar.

"Ttapi dad--"

"Jangan membantah". Dad menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan kasar. "Ini semua demi kau lizzie. Dad tidak mau kau terluka dalam perlombaan atau lebih parah ka--". "Bisakah dad melewatkan bagian itu?"selaku. Aku tau apa resikonya dan aku tidak mau mendengarnya lagi. "Okay jadi kau harus latihan dengan niall mulai besok"sambungnya.

Aku hanya bisa pasrah dan perlahan menganggukan kepalaku. Aku berjalan gontai ke arah kamarku dan membanting pintunya.

Berarti tidak ada lagi free day dalam kehidupanku nantinya. Dan hari hari itu akan selalu diisi dengan yang namanya latihan latihan dan latihan.

Kau tau? Terkadang aku benci dilahirkan dalam keluarga ini. Meskipun keluargaku sangat diinginkan banyak orang tetapi resiko yang kami tanggung sangatlah besar.

Kematian menjadi salah satunya

Vomment ya. Maaf absurd gaje. So sorry for typos

PSYCHOPATH DIARY MAYBE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang