20

33 6 0
                                    

Kubalas uluran tangannya lalu mengajaknya bergabung bersama aku dan lily.

"Kau kesini bersama siapa?"tanyaku sedikit berbasa basi daripada akward momment. "Awalnya bersama temanku tetapi ia pulang duluan"ucapnya.

"Kau?"tanyanya balik. "Mm aku kesini bersama sahabatku"jawabku.

"Nah itu dia"tunjukku pada lily yang sedang duduk di kursi taman. Harry mengikuti arah tanganku kemudian matanya tertuju pada lily.

"Sangat cantik"gumamnya

"I can heard that curly"ujarku dan langsung membuat harry salah tingkah. Kulihat lily mulai menyadari keberadaan ku dan segera menghampiri kami aku-harry

"Kau itu darimana saja sih seenaknya me--"ucapannya terpotong ketika melihat harry. "Oh maafkan aku aku tak melihat ada kau"ujarnya yang dimaksudkan untuk harry.

"Nah its okay"balas harry lalu tersenyum menunjukkan dimplesnya yang menurutku membuatnya semakin tampan. "Mau duduk?"tawarnya

"Boleh"sahut lily.

Lalu mereka meninggalkan ku sendirian dan pergi berdua. Astaga aku dilupakkan disini -_-

Harry pov

"Har aku harus pergi. Ibuku membutuhkan ku dirumah"ujar louis.

"Baiklah. Semoga selamat sampai tujuan". Kulambaikan tanganku sampai motor louis menghilang.

Kuputuskan berjalan jalan di taman ini. Suasana taman yang damai dan sangat cantik membuatku betah berlama lama disini. Aku tak suka pada keramaian dan aku sangat berterimakasih pada louis karna membawaku ke taman ini. Mungkin taman ini nantinya sering kukunjungi.

Saat sedang berjalan jalan, tubuhku ditabrak oleh seorang perempuan. "Maaf, maafkan aku aku tidak sengaja ini salahku karna tidak melihat jalan" ucap perempuan tersebut dan segera membantuku berdiri.

"Kau elektra pacarnya louis bukan?"tanyaku refleks. Ya louis pernah menunjukkan foto elektra yang disimpan di dalam dompetnya. Kurasa dia pembaca pikiran jadi untuk berjaga jaga aku memblock pikiranku.

Butuh beberapa waktu hingga ia menjawab. Dia juga menanyakan namaku dan apa urusannya denganku.

Kuberitahu namaku padanya dan dia mengajakku untuk bergabung bersama dia dan temannya. Daripada aku bosan disini lebih baik kuterima tawarannya. Elektra terus mengajakku mengobrol hingga kami aku-elektra sampai di sebuah tempat duduk yang letaknya di tengah taman.

Dia menunjukkan temannya yang sedang duduk. God damn it. "Sangat cantik"gumamku

Elektra melirik ke arahku dan sepertinya ingin mengejekku tetapi tak jadi karena temannya yang sangat cantik itu mengampirinya dan memarahinya karena aku tak tau kenapa. Temannya tidak melanjutkan omongannya ketika melihatku. Pandangan kami terkunci satu sama lain. Mata coklatnya sangatlah indah. Dia segera meminta maaf atas sikapnya yang memarahi elektra mungkin?

"Mau duduk?"tawarku. Sial pertanyaan bodoh yang kuucapkan. Lidahku seakan tidak mau bergerak saat melihatnya. Tak kusangka dia menerima tawaranku dan kami pun mengambil tempat duduk di dekat danau.

Terjadi kecanggungan diantara kami. Aku tak tau harus menanyakan apa padanya. Aku benar benar gugup. Terakhir kali aku menyukai seseorang saat junior High. Dan sekarang aku sudah Senior High. 3 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Pacarku pergi meninggalkanku karena mengejar cita citanya menjadi model. Dia bernama Kendall. 3 tahun tersebut susah sekali untuk move on. Sampai aku bertemu gadis-cantik-disampingku-yang-belum-kuketahui-namanya.

Bodoh kau harry rutukku dalam hati. Kenapa tak menanyai namanya daritadi.

"Mm siapa namamu?"tanyaku gugup. Ya aku tak pernah segugup ini. Kendall saja tidak pernah.

"Lily"jawabnya. Fuck suaranya lembut sekali. Kuyakin jika dia menjadi seorang ibu pastilah ibu yang sangat baik apalagi jika dengan anakku dengannya nanti

Harry kau berfikir terlalu jauh

"Kau mau naik perahu?"tanyaku.

Semoga saja dia menerima ajakanku batinku.

"Tentu"ucapnya.



Yeah harry sepertinya lily gadis yang cocok untuk menggantikan kendall di hatimu

#HILY momments yeay. Vomments ya.

Sosorryfortypos :)




PSYCHOPATH DIARY MAYBE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang