Two

5.6K 294 2
                                    

Gladys mengambil kunci mobilnya.
Lalu ia segera pergi.
Mencari tempat yang bisa menenangkan pikirannya.

Clubbing.

Yap.
Hanya itu yang bisa menenangkan pikirannya sekarang.
Entah kenapa ia teringat kembali ucapan Sienna.
Ucapan itu selalu teriang di kepalanya.

Ia segera menuju club yang tidak jauh dari sekolahnya
Club itu sering didatangi geng Gladys serta teman teman yang lainnya.

-

"Vodka?"

"No,lemon tea please"

"Why?"

Gladys terkekeh.
Bartender itu sudah lama mengenal Gladys.
Ia sering sekali kesini.
Tapi tumben sekarang ia tidak memesan vodka,beer,cocktail,or something.

Ia mengeluarkan bungkus rokok.
Dan segera membakar ujung puntung rokok tersebut.

"I hit my sister at school"

"Wait. WHAT?! what the hell she doing?"

"Dia sok senior. Gue gasuka. Gue mau ngomong baik baik ke dia. Dianya malah mengungkit masa lalu,Ki"

"Tapi kan gitu gitu juga adek lo,Dys. Adek gue juga sering kurang ajar sama gue tapi gue gapernah mukul atau semacamnya"

Ia menghisap rokoknya lagi.
Merenungkan.
Mencerna kembali omongan teman lama nya itu.
Gladys memang sering memukul adiknya itu. Mereka juga sering sekali berdebat dan bertengkar.

Kayaknya gue udah parah banget ya sama adek sendiri. Tapi siapa suruh dianya kayak gitu. Ah tau ah. Bikin pusing,gumamnya sendiri.

"Lemon tea is coming" Kiki menaruh pesanannya diatas meja.

"Gausa nyindir kayak gitu. Gue ngerti gue emang payah banget kan ga mesen vodka or something"

Tawa Kiki meledak.
"Ih gue aneh aja gitu sama lo. Seorang bartender kayak gue kan juga bingung,biasanya orang orang tuh kalo ada masalah ya pesennya vodka. Lo malah ga berani hahaha" kata Kiki yang dibalas tatapan tajam dari Gladys.

Selesai dari club,ia langsung menuju rumah. Sebenarnya sangat malas sekali ia menuju rumah. Baginya,rumah itu bagai penjara.
Mending gue di sekolah ber abad abad daripada harus di rumah,katanya sih gitu. Tapi berhubung ia ingin ganti pakaian dan mengambil motornya,jadi ia terpaksa pulang kerumah.

Ia mencoba membuka pintu rumahnya.
Hah? Ga dikunci?

"Gladys Erlynda Varez,i miss you so much my grandchild.."

Gladys berlari ke pelukan neneknya itu.
"I miss you so much too,Grandma.."

Gladys melihat mamanya menatapnya datar dan dingin.
Ifa,neneknya menatap Gladys dan mamanya secara bergantian.

"Sebaiknya kita duduk dulu.." kata Ifa mencair kan suasana.

"Gladys,jelaskan ke mama sekarang juga"

"Aku tidak mengerti apa yang mama bicarakan"

"Oh. Tidak mengerti? Kalau begitu,jelaskan ini apa?" katanya sambil melempar surat dari sekolahnya ke atas meja. "Sudah berapa kali mama bilang,tolong jangan membuat keributan di sekolah! Kamu selalu bersikap seperti anak kecil,Gladys! Mau taruh dimana muka mama yang setiap harinya harus datang ke sekolah mu itu!"

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang