Gladys sampai di depan rumahnya.
Terdapat mobil mercy putih yang sudah tidak asing baginya.Gladys berjalan ke pintu rumahnya,saat ia hendak mengetuk pintunya,pintu itu sudah lebih dulu dibuka..
Cklek.
"Dari mana saja kamu?"
Gladys berdecak kesal.
Mau apa lagi dia? gumamnya."Memang kenapa?" Gladys bertanya balik
"Ini sudah malam Gladys. Sekolah pastinya sudah bubar dari tadi sore. Mengapa kamu baru pulang jam segini?" tanya Papanya saat melihat Gladys masih berpakaian seragam sekolahnya.
Gladys tertawa sinis.
"Papa mendadak khawatir? Ada apa?""Papa memang khawatir Gladys! Karena kamu anak papa! Papa lelah berdebat denganmu!" bentak Papanya.
Gladys mengepalkan tangannya,"Khawatir?! Mana khawatir mu disaat mama dirumah sakit?! Kau malah keluar negeri!" ia balas membentak papanya.
"Harris,tenangkan dirimu. Gladys,kau harusnya— " ucapan Eveline yang baru datang terpotong karena Gladys langsung berjalan ke kamarnya.
"Sudah Eve,biarkan dia. Ini memang semua salahku." ucap Harris sambil duduk di ruang tamu.
Eveline duduk di samping Harris,"Ini juga salahku,Ris. Aku seharusnya tidak menerima permintaan Karen dulu..."
Harris merengkuh Eveline kedalam pelukannya. "Mungkin kita harus bersabar menunggu Gladys untuk menerima kita.."
.
BRAK!!
Suara pintu dibanting sangat keras terdengarnya.
Ia bersender di belakang pintu.
Menghela nafas berulang kali,tapi emosinya masih belum redam.Gladys bingung,mengapa ia selalu emosional didepan ayahnya?
Saat berhadapan dengan ayahnya dia selalu teringat ibunya dulu.
Padahal ayahnya berusaha sabar dan selalu baik didepannya. Begitu juga dengan ibu tirinya."Arghhhh!!"
PRANG!!
Ia meninju kaca di kamarnya.
Darah segar dengan cepat mengalir di sela sela jari nya."Ini sama sekali ga sakit!" teriaknya.
PRANG!!!!
Ia melempar vas bunga ke arah kaca lainnya.
Kaca itu pecah sehingga pecahannya mengenai Gladys tepat di dahinya.
Darah segar kembali menetes dari dahinya."Aaarghh!!!...hiks..hiks.." Ia berteriak sambil terisak. "Mama... Coba mama ada disini..hiks.." ,Ia menyandarkan kepalanya di dinding sebelah pintu kamarnya.
Krek..
Tiba tiba pintu kamarnya terbuka.
"Astaga!!"
Gladys menoleh ke asal suara.
"Gladys apa yang kau lakukan?!?!"