Five

5.1K 206 2
                                    

"Gladys Erlynda Varez!!!! Ini sudah siaaaaaanggg!!!"

Gladys tidur dengan kaki di atas bantal,kepala di ujung ranjang. Kalau dia bergerak sedikit saja pasti akan jatuh.

"GLADYYSSSSSS!!!!!" teriak Hayley menggelegar.

Gladys mengucek matanya.
"Apaan s—"

BRAK!!

"Aw...." Gladys meringis kesakitan karena terjungkir balik dari kasur.

Hayley tertawa terbahak bahak. Baru kali ini ia melihat Gladys yang konyol.
"HAHAHAHHAHA ANJIR LO JATOHNYA KOPLAK BANGET DAH. Ulang dong ulaaang pengen gua masukin ig niih"

Gladys berdecak kesal. Ia langsung berdiri,dan beranjak menuju ruang tamu.

"Eeeh eeeh tungguin guee dongg gue cuma bercandaa" ucap Hayley sambil mengejar Gladys.

Mau dia ngejar ngejar gue kek,mau dia sujud di kaki gue,gue gapeduli,gumamnya kejam.

Bruk!

"Gla..gladys..sa..sakit.." ringis Hayley di belakangnya.

Kini gantian Gladys yang tertawa.
"HAHAHAHAHH enak ga jatoh?"

Hayley menggeleng sambil memegangi kakinya. Sepertinya kakinya keseleo.
Gladys beranjak membantu Hayley berjalan menuju sofa. "Sakit banget?" tanya Gladys.

"Kaga. Geli kek di kelitikin getoh. Yaiyalah sakit pinter!!" jawab Hayley sambil sesekali meringis.

"Lebay lo. Lo sekolah ga?"

Hayley menggeleng,"Ngga kayaknya. Gue males juga sih sekaligus sakit hehe" lalu ia nyengir kuda.

Gladys berdecak. "Ck. Bilang ae lo gamau masuk gara gara ulangan mtk kan. Sialan lo"

Hayley terkikik. "Yauda gih,sekola sono. Tar telat mampus lo"

"Iye. Balik duluan ye. Tar gue suruh Ana kesini buat pijitin elo. Byee" ucap Gladys sambil mengambil jaket kulitnya,dan langsung keluar dari rumah Hayley.

Sekilas info saja,Ana adalah pembantu setia Gladys sejak Gladys masih kecil. Semua pambantu dirumahnya pasti takut dengan Gladys,sekali disuruh mereka tidak berani membantah. Karena Gladys orangnya sangat sangat emosional.

-

Kini Gladys berhenti di depan rumahnya. Ia segera memarkirkan motornya di garasi. Ia menghela nafas sebentar,lalu ia mengetuk pintu rumahnya.

Krek..

"Darimana saja kau?"

"It's not ur business" ucapnya lalu Gladys segera menuju kamarnya.

"Waw. Tentu saja itu urusanku. Karena aku adalah ibumu." ucap Eveline dengan menarik tangan Gladys.

Gladys menghempaskan tangan Eveline dengan sedikit keras.
"Ibuku?" Gladys tertawa mengejek.
"Ibuku sudah tiada. Kau hanya pengganti ibu. Bukan ibuku."

Eveline melotot tidak percaya. Selama 5 tahun,putri angkat nya masih saja belum menganggapnya sebagai layaknya seorang ibu. "Kau benar benar gila,Gladys"

Gladys tertawa mengejek sambil menaiki tangga. "Yang gila kan aku,bukan kau."

Eveline tidak dapat menjawab apa apa lagi. Ia mematung di tempatnya.

.
Selesai Gladys mandi dan bersih bersih,ia mengganti bajunya menjadi baju seragam.

Kaos seragam yang ketat dan pendek sampai sampai pusar Gladys hampir kelihatan,rok yang begitu pendek diatas lutut,rambut berwarna ombre merah,dan sepatu kets putih sudah biasa bagi Gladys.
Bagi Gladys,peraturan sangat lah tidak penting. Naik kelas saja sudah untung bagi Gladys.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang