17+
"Mau lu apa si?! Lu aja bukan ketua!!"
"Ya emg kenapa?! Salah gitu?!"
"Salah banget! Sok nge bos banget sih lo!"
Gladys melangkahkan kaki nya di tengah tengah keributan itu sambil sesekali menghisap rokoknya.
Keadaan sunyi saat Gladys lewat. Gladys memang senior paling ditakuti di sekolah ini."Kenapa?" tanya nya datar kepada semua anggota di lapangan itu.
Semua diam saling berpandangan.
"Kenapa diem semua?" tanya nya sekali lagi. Lalu pandangannya beralih ke dua teman basketnya yang sedang bertengkar. "Oh. Biang keributannya lo bedua nih?"
Julie dan Devy diam. Tidak berani berkata apapun.
"Punya mulut ga?!" bentak Gladys.
"Iii..itu Dys. Julie sok berkuasa banget disini. Padahal kan ketuanya elo,bukan dia" jelas Devy dengan gemetar.
Julie melotot tajam kepada Devy. "Kok gue?! Gue bukannya sok berkuasa kali! Gue kan cuma merintah doang,salah sendiri kalian nya—"
"STOP" potong Gladys. "Lepas baju basket lo bedua" lanjutnya.
Julie,Devy,dan teman temannya berpandangan. Mereka sangat kaget.
"Aaa..apa?!" teriak mereka berdua.Gladys berdecak kesal.
"Cepet elah." ucapnya sambil menghisap rokok yang masih ada ditangannya itu.Dengan takut-takut mereka melepas baju basket mereka di tengah lapangan ini.
Meskipun baju basket mereka sudah di lepas,mereka masih memakai kaos oblong lho ya,bukannya telanjang.
Gladys tersenyum puas melihatnya. "Sekarang lo saling maafan" suruhnya.
"Ogah!" ucap Julie sambil menatap jijik ke arah Devy.
"Gue juga jijik ew!" balas Devy.Gladys melotot tajam ke arah mereka.
Tanpa disuruh,mereka sudah berjabat tangan didepan Gladys. Tentunya,karena pelototan Gladys yang membuat mereka takut dan tunduk."Yaudah sekarang lo boleh pergi" suruhnya lagi kepada dua orang itu.
Setelah masalah itu,mereka kembali berkumpul untuk meeting basket hari itu.
Tidak ada yang menyadarinya kalau sebenarnya sedari tadi ada lelaki yang membututi Gladys.
It's cool. Dengan pelototan tajam nya mereka sudah tunduk. Amazing girl.
-
"Baik,sekarang kita mulai saja ulangannya" ucap Pak Budi didepan kelas sambil mengambil kertas ulangan untuk dibagikan.
Gladys berdecak kesal. Semalam ia tidak belajar sama sekali. Ia juga tidak mengerti sama sekali tentang pelajaran matematika ini.
"Kenapa sih lo Dys? Daritadi kesel aja" ucap Zara yang berada disebelah Gladys.
Gladys nyengir.
"Gue gangerti sama sekali ulangan mtk ini hehehehe.." katanya sambil menggaruk kepalanya.Zara menggeleng geleng kan kepalanya. "Gaada sejarahnya seorang Gladys itu belajar" Gladys terkekeh mendengarnya. "Tenang aja ada gue" lanjut Zara yang membuat Gladys melotot senang.