Sixteen

3K 172 1
                                    

------

"Beli yang ini ya,Mbak"

"Oke. Langsung bayar di kasir aja ya Kak.."

Dani menuju kasir dan membayarnya.

"Terima kasih,"

Dani hanya tersenyum menjawabnya.

Kini ia berada di mall. Ia membelikan kotak musik yang sudah lama di taksir Mama nya.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari,ia segera keluar dari mall dan pulang kerumahnya.

.

Krek.

"Dari mana kamu?"

Ia memutar bola matanya malas. Setiap ia pulang,pasti beri seribu pertanyaan yang sangat bodoh,menurutnya.

"Bukan urusan Papa."

Harris terkekeh mendengarnya,"Tentu saja urusan Papa,Gladys. Karena saya adalah Papa kamu."

Gladys membuang mukanya jengkel,
"Udah tau." gumamnya.

"Sekarang jawab,kamu dari mana?"

Gladys melihat ke bawah untuk melihat penampilannya. Ia sangat bersyukur tadi ia dimobil memakai seragamnya kembali seperti semula. Ia juga memakai kan parfum ke badannya agar Papa nya itu tidak curiga dan bertanya lebih banyak lagi.

"Menurut Papa,aku darimana?" kata nya balik bertanya.

"Sekolah. Tapi kau baru pulang dari sekolah jam 7. Bagus sekali." ucap Papa nya sambil bertepuk tangan.

Gladys hanya tersenyum meremehkan,
"Terserah. Gapeduli." ucapnya lalu berjalan untuk naik ke kamarnya.

Harris hanya menghela nafas panjang.
"Siapa itu,Ris?"

"Biasa,Gladys."

Eveline mengusap tangan Harris pelan,"Dia baru pulang ya?"

"Yah..Seperti biasa kelakuan dia seperti itu" jawab Harris memegang tangan Eveline.

Semoga ia cepat berubah.. batin Eveline sambil tersenyum.

------

"Revan..Anakku.."

Sebuah tangan menyentuh kepala Revan lembut.

Revan mengerjap kan mata nya berkali kali. Sesekali menguceknya.

"Mam? Udah bangun Mam?" tanya nya sambil bangun dari tidurnya.

Sofia mengangguk sambil tersenyum,"El mana,Van?"

"Beliin kotak musik buat Mama tercinta.." ucap Revan sambil mengecek suhu panas di badan Mama nya.

Sofia terkikik. "Bisa aja kamu,sayang.."
Ia sangat bahagia karena putra pertamanya,mau mendatangi nya untuk kedua kali nya setelah musibah itu terjadi.

"Makan ya,Mam? Revan suapin.."

Sofia tersenyum bahagia,"Iya,nak.."

Revan mengambil mangkok bubur yang sudah ada di meja sebelahnya,lalu ia menyuapi Mama nya dengan lembut.
Sesekali ia juga menyuapi untuk dirinya sendiri.

------

Gladys menghempaskan tubuhnya ke kasur. Ia sangat lelah. Apalagi tadi ia telah melakukan... ah sudah lah tak usah di bahas.

Ia mengambil ponselnya di dalam tas,lalu membuka LINE nya.

Ada notifikasi yang sangat menganggu bagi nya,

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang