Nine

3.2K 166 4
                                    


"Brengsek!!" umpatku.

Dia tetap berjalan.

"Woy baju gue nih tanggung jawab dikit kek." teriakku,tapi dia hanya berbalik badan sekilas lalu berjalan cuek.

Sialan.

01.30

Krek...

Sepi dan gelap keadaan rumahnya itu sekarang.

Gladys melangkah masuk kedalam rumahnya. Ia berjalan biasa,tidak mengendap ngendap. Sudah biasa ia pulang selarut ini.

Tiba tiba lampu menyala,
"Keluyuran lagi?"

Gladys diam dan mengacuhkan omongan Papanya itu. Ia tetap berjalan menuju kamarnya yang dilantai atas.

"Bajumu. Bercak bercak merah. Sudah hilang keperawanan mu?"

Langkah Gladys terhenti. "Jaga omonganmu," katanya dingin.

Ia langsung berjalan cepat ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya.

"Brengsek sekali Papa. Enak saja ia bilang seperti itu." umpatnya.

Ia melempar tas dan jaketnya ke sembarang arah.
Gladys merebahkan tubuhnya dikasurnya tanpa mengganti bajunya.
"Argh lebih baik aku tidur"

.

Sienna menyibak gorden kamar Gladys. Sinar matahari yang cerah masuk ke dalam ruangan itu.

"Argh. Silau." ucapnya sambil menutup dirinya menggunakan selimut.

Sienna terkekeh sambil menggeleng geleng kan kepalanya. "Bangun,kak"

Gladys tetap tidak bergerak dari kasurnya. Ia malah tetap memeluk gulingnya.

"Kak,liat jam tuh."

Gladys membuka selimutnya lalu ia melihat jam.

1 detik..

2 detik...

3 detik....

4 det—

"HAAAAANJIR!!! SHIT ADEK BIADAB KENAPA BARU BANGUNIN GUE SEKARANG!!!" teriaknya sambil turun dari kasur dan mencari cari handuknya.

"Gue udah bangunin lo dari jam 6. Liat tuh jam berapa,gue juga telat" ucapnya sambil melihat ke jam tangan yang melingkar di tangannya.

Gladys berdecak kesal lalu melempar bantal ke arah Sienna. "Siapa suruh nungguin gue. Berangkat sendiri kan bisa."

Sienna melempar bantal kembali ke arah Gladys.
"Mobil gue di service nyet"

"Monyet ngomong monyet. Jhaaa..." ucapnya sambil masuk kedalam kamar mandi.

Selesai mandi,Gladys memakai seragam. Biasalah,seragam ketat dan pendek serta tas putih kesayangannya itu.  Ia menginjak sepatunya tanpa niat memakainya terlebih dahulu.

"Shit setengah 8" umpatnya.

"Sienna! Buru napa!" teriaknya sambil mengambil roti dan menggigitnya sedikit. Sienna berdecak kesal lalu segera pamit ke Mama dan Papa.

"Hati-hati ya,sayang" ucap Mamanya kepada Gladys dan Sienna. Sienna mengangguk dan tersenyum manis sedangkan Gladys memasang muka datarnya tanpa niat tersenyum.

.

"Nih pak,buat ngopi" Gladys dengan santai menyogok satpam itu lagi untuk dibukakan pintu gerbangnya.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang