Prilly POV
Malem, lagi ngpain nih?
me, so bored.
Send: DavaSms dari Dava. Gue seneng banget bacanya. Saat sendirian kayak gini gue butuh teman ngobrol, dan Dava menawarkan diri.
AseekkkTanpa berpikir panjang langsung gue balas sms darinya.
Lagi nonton tv.
Ada masalah? Kenapa suntuk?
To: DavaLalu mengalirlah cerita dari Dava mengenai kekalahannya di futsal tadi. Tentang wasit yang gak adil hingga mengakibatkan tawuran.
Gak lama kemudian, gue udah sampai di negeri antah berantah gue ketiduran.******
Esok paginya 4 message gue terima dari Dava. Gue merasa gak enak semalem dia butuh teman eh guenya malah ketiduran. Haha
Sebagai gantinya nanti siang gue akan mentraktirnya makan. Kebetulan ini hari minggu daripada diem di rumah mulu mending jalan-jalan bareng Dava. Begitu pikir gue.
"Prill," sapa Bunda sembari menghampiri gue. Lalu kami duduk santai di pinggir kolam ikan di taman belakang.
"Ada apa Bunda?"
"Bunda punya kabar bagus, Sayang" kata Bunda sambil membelai rambut gue. "Bunda hamil 2 bulan sayang," lanjutnya.
"Hah?! Bunda hamil?" sahut gue tak percaya. "Jadi bentar lagi aku mau punya adik baru dong Bun?" lanjut gue seraya bergelayut manja di lengan Bunda.
"Ily udah gak sabar pengen gendong adik Bun, pasti entar cakep ya. Eh Bunda pengennya cewek atau cowok, Bun?"
"Bunda pengen perempuan. Biar secantik kamu," ujar Bunda membuat gue tersipu.
"Tapi aku pengennya cowok aja Bun," tukas gue berlagak cemberut.
"Ya laki-laki atau perempuan kan sama saja. Kehendak Tuhan," ujar Bunda menatap gue penuh cinta.
Gue tersenyum. "Selamat ya Bunda," ucap gue sambil mencium pipi Bunda.
******
"Tumben kamu diem aja dari tadi?" tanya Dava heran.Gue tersenyum.
Kami sedang berada di Cafe' Thalia. Seperti janji gue. Gue traktir Dava.
"Hey diem aja, sariawan Non?" Goda Dava gemas melihat gue bengong aja dari tadi.
Entahlah tiba-tiba gue jadi gak mood. Pengen buru-buru pulang dan istirahat aambil dengerin lantunan lagu Gita Gutawa penyanyi idola gue."Eh, aku gak papa kok. Terus gimana futsalnya kemarin masih sering main gak setelah tawuran gitu?" Tanya gue mengalihkan pembicaraan.
Kami terlibat obrolan yang sangat menyenangkan.
Tentang sekolah, hobi, cita-cita serta apa aja yang kebetulan ada di sekeliling kami ikut menjadi bahan obrolan.Dava memang sahabat yang menyenangkan. Wawasannya luas, hingga diajak ngobrol apa aja dia selalu tau.
Satu lagi selera humornya juga tinggi.
Tak jarang perut gue sakit karena ulah ngocolnya yang super kocak.Tiba-tiba di sela tawa kami terdengar alunan lagu yang gak asing di telinga gue. Bukan cinta biasa yang di populerkan oleh Afgan Syahreza. Itu adalah ringtone hp gue.
![](https://img.wattpad.com/cover/45149023-288-k882097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate U Love U (aliando prilly)
FanfictionBenci bisa berubah menjadi rasa Cinta yg begitu besar. Ali Argianta Syarief adalah teman masa kecil Prilly Aurora Latuconsina. Awalnya mereka berteman akrab yg tidak mudah untuk dipisahkan. Hingga pada akhirnya salah satu dari mereka memiliki perasa...