BAB IX
Junior telah berdiri didepan pintu kelas Dhikel. Kebetulan bel pergantian jam sudah berbunyi. Dhikel pun bergegas menghampiri Junior, tentu saja tak lupa senyum menggodanya terpasang lebar menghiasi wajahnya.
"jemput aku yah?"
Bukannya menjawab Junior malah langsung pergi meninggalkan langkah Dhikel beberapa langkah.
"yeee,, ngambek. Jangan gengsi gitu dong kak." Dhikel berlari kecil mengejar Junior.
"awww,,,,,,,,,,"
Tiba tiba saja seseorang menabrak tubuhnya. Dorongan yang diberikan ketubuhnya membuat keseimbangan Dhikel buyar. Dhikel terhunyung kebelakang. Namun sebuah tangan menangkap pergelangan tangannya lalu menariknya menjatuhkan tubuhnya dalam pelukan cwo tersebut. Lama mereka bertemu mata, sepertinya cwo tersebut memperhatikan baik baik wajah Dhikel. Mencoba mengingat-ingat siapa gadis yang ada dilingkaran tangannya sekarang.
Laki-laki itu merasa, pernah mengenal gadis ini.
"ohh, maaf, saya tidak sengaja."
Buru-buru Dhikel melepaskan diri dari rangkuhan cwo tersebut,lalu berdiri tegak mencari keseimbangan.
Ini sudah tiga kalinya dia menabrak orang lain, sungguh cerobih, lalu harus berapa banyak lagi orang yang menjadi korban berikutnya
"iia gak apa-apa."
"sepertinya lo Murid baru yah, gue belum pernah liat lo sebelumnya."
"mmmm,, bukan, saya itu."
Belum sempat dia menjawab pertanyaan cwo tersebut, Junior keburu mengambil pergelangan tangan Dhikel lalu menariknya menjauhi cwo tersebut.
"lo lama banget jalannya."
"maaf atuh kak, sabar dong."
Dhikel mengikuti langkah junior dengan tangan yang masih terikat kuat dijari-jari Junor yang sedang menariknya.
Melihat reaksi Junior. Dhikel jadi senyum-senyum sendiri.
"lo cemburu yah kak?"
Junior menghentikan langkahnya. Dhikel pun ikut menghentikan langkahnya. Lalu melirik kearah Dhikel dengan alis terangkat, sepertinya meminta penjelasan atas perkataan Dhikel. Tidak perlu menunggu Junior bicara. Dhikel sudah mengerti apa yang Junior fikirkan.
"tangan lo."
jawab Dhikel sambil melirikan matanya karah tangan kanan Junior.
Junior melihat kearah tangan kanannya yang ternyata tangan tersebut masih menggenggam kuat-kuat pergelangan tangan Dhikel. Menyadari apa yang Dhikel maksud. Junior langsung melepaskan genggaman tangannya tanpa bicara apa-apa. Dhikel yang menyaksikan paras Junior yang seperti habis ketangkap basah ngintipin orang itu jadi tertawa geli.
"lo gak mau kan gue deket-deket dengan cwo tadi. Ia kan?"
Junior tak mampu menjawab. Kali ini bukan karena dia malas bicara . tapi memang dia tidak mampu menjawab. Untuk orang seperti Junior, diam itu adalah hal yang biasa, Dhikel menganggap diam nya Junior itu memang dia orang nya suka diam. Junior kan susah kalau diajak bicara.
Disatu sisi. Cwo yang ternyata bernama Dion tadi masih berdiri mematung ditempat kejadian. Dia masih memperhatikan Cwe yang ditabraknya tadi bersama kak Junior yang masih ada didepan matanya. ternyata dia pacarnya kak junior.
"hei."
"ehh, Kiara. Ada apa?"
"gak ada apa-apa, lo kenapa bengong.?"
"cwe itu siapa?"
Tanya Dion sambil menunjukkan telunjuknya kearah Dhikel.
"dia kan kak Dhikel."
"kak Dhikel???" ilang Dion untuk memastikan.
"iia. Dia itu guru pengganti sementara bu Laras. Orangnya asik deh."
"what?? Guru??" ucap Dion kaget.
"iia guru. Kenapa? Heran yah. "
"sedikit."
Dion memerhatikan kembali langkah Dhikel yang mulai menjauh. Dia tidak menyangka ernyata orang yang dianggap murid baru itu adalah guru pengganti, sungguh memalukan jika dia mngingat kembali perkataan konyolnya tadi saat mereka bertabrakan.
"baru-baru gue juga heran. Kok bisa. Gue fikir dia masih seangkatan dengan kita. Ternyata malah guru. tapi dia belum ngasih materi apa-apa sih."
"kelas gue juga ada guru pengganti sementara. Gantiin pak Donny."
"mungkin teman serekannya kak Dhikel kali. Kak Dhikel bilang kalau ada temannya juga yang jadi guru pengganti sementara yang lain."
"mmm.."
Cuma itu yang dikatakan Dion, entah mengapa , dia seperti kenal dengan gadis yang menyandang nama kak Dhikel tadi.
Dion pergi meninggalkan Kiara. Saat dia yakin jarak mereka telah cukup jauh. Dion mulai mengguman sendiri.
"kayaknya gue kenal tuh cwe. Dia sepertinya mirip seseorang. Tapi siapa yah?"
Dion mengacak-acak rambutnya yang sudah rapi, lalu berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
"ahhh bingung, perasaan gue doang kali."
Dion mempercepat langkahnya.
***
Hari berikutnya jadwal Dhikel mengajar disekolah SMA Bengkulu itu. Hari semakin hari membuat Dhikel dan anak murid SMA tersebut semakin akrab. Ternyata memang bakat Dhikel menjadi Guru. semua anak senang dengan dia.
"kak, kalau mag itu kenapa sih.?"
Seperti biasa , Dhikel selalu mengulurkan senyumnya sebelum memulai pembicaraan.
"jadi gini Kiara, kalian semua juga harus dengerin. Yang kakak tahu, pada saat makanan masuk kemulut. maka lidah akan mengeluarkan enzim amilase yang berasal dari air liur , di air liur tersebut terdapat HCl yang akan masuk bersama makanan, HCl ini akan merangsang kerja lambung, karena rangsangan HCl tersebut, lambung bergerak mengoyak-oyak makanan, seperti penggiling untung menghancurkan makanan. Lalu apa yang menyebabkan magh.? Nah jadi begini pada saat lambung kosong dalam jangka waktu lama. Kalian kan menelan ludah yang mengandung HCl. Karena saat itu lambung dalam keadaan kosong. HCl yang merangsang bergeraknya lambung, membuat lambung saling bergesek , antara dinding lambung kanan dan kiri saling bertemu dan bergesek, pada saat itulah akan terjadi luka pada lambung yang menyebabkan rasa nyeri. makannya. Sebaiknya kalian makan itu tidak terlalu banyak, tapi sering, minimal 4 jam sekali."
"kan ada obatnya kak."
"emang obatnya apa?"
"promagh kak."
"nia,, setahu kakak obat semacam promagh dan yang lainnya itu tidak bisa mengobati magh, obat semacam itu tuh ada kaitannya dengn laruan. kalian belajar Kimia kan?"
"belajar dong kak." jawab yang lain.
"HCl itu jenis apa, asam atau basah."
"kayaknya asam deh kak."
"iia, HCl memang larutan yang bersifat asam, ditubuh kita itu banyak kaitannya dengan Kimia dan Biologi. Saat tubuh kelebihan asam HCl, maka untuk menetralisirnya harus ditambahkan larutan yang bersifat basah. Biasanya obat-obatan untuk penyakit magh itu mengandung zat kimia dari larutan basah. Untuk menetralkan rasa nyeri akibat kelebihan asam. Yang kakak tahu sih gitu."
"kakak juga jago kimia yah.?"
"ahh enggak, hanya ada kaitannya saja dengan biologi, makannya kakak tahu."
"kak. kita belajar nya udahan yah. Tapi kakak gak perlu keluar, tunggu sampai bel pergantian jam baru keluar."
"lho,,, memang kenapa?"
"ada pr matematika kak. pelajaranya abis kakak. Kita gak ngerti. Jadi harus kerja rodi dulu."
"kerja RODI??"
"iia kak, contek mencontek."
"yah gak bisa gitu dund. Kalau begitu yang pinter Cuma satu orang aja. Yang lainnya gimana?"
"terus, ada solusi lain gitu kak?"
"gimana kalau kakak coba bantu, siapa tahu kakak bisa. Kita bahas soal nya sama-sama."
"bolleh tuh kak."
"ya udah, mana soalnya.?"
Kiara memberikan buku tugas matematika kepada Dhikel. Dhikel menerimanya , lalu mulai menulus soalnya dipapan tulis.
"jadi begini, jika kalian disuru mencari faktor dari suku banyak. Kalihan harus tahu nilai a nya terlebih dahulu. Untuk mencari a nya berarti kita gunakan sisitem pindah ruas, sampai a dan koefisiennya berdiri sendiri. lalu.............."
Panjang lebar Dhikel menjelaskan bagaimana cara mencari bilangan a. akhirnya selesai juga. Ternyata lebih dari Cuma sekedar selesai. Anak-anak yang lain ikut mengerti. Mereka tidak perlu lagi mencontek, sekarang mereka bisa mengerjakan nya sendiri.
"wahh gampang yah kak. kakak pinter juga kalau jadi guru matematika."
"maksud kamu, kalau jadi guru Biologi itu gak pinter ??? gitu.???"
anak itu hanya tersenyum, salah bicara
"gak gitu juga sih kak."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Salju Akhirnya Mencair
RomanceDhikel, sampai kapan kau akan terus mengganggu hidup ku. - sampai kakak mau jadi pacar aku.