BAB XIII
Sejak sore hari Dhikel tak keluar sama sekali dari kamarnya. Sekarang jam menunjukan pukul delapan malam, dia masih asik dengan laptopnya. Dia sedang melihat beberapa pesan dinding di fbnya. Sungguh sepi. Dihari ultahnya dulu hanya ada sebelas orang yang mengucapkan selamat untuknya. Sementara hp nya hanya 5 orang, pada kemana orang-orang yang lain. Kenapa tak ada yang mengingat ultahnya.
Saat pertama dia membuka facebook setelah sudah 1 tahun tak dibukanya, facebooknya sempat bermasalah . tapi sekarang sudah tidak lagi. Temannya sudah memperbaikinya dan kini bisa dipakai lagi.
Facebook Dhikel kini tak sepi lagi seperti duli, sejak dia meng upload foto barunya, banyak komentar-komentar aneh yang hanya sekedar memuji fotonya saja. Dan dipesan banyak laki-laki yang mengucapkan salam atau sekedar basa-basi untuk mengajaknya berkenalan. Padahal jelas-jelas di fb nya sudah tertulis namanya. ELVINA RINDU DEDDY. Banyak teman sekelas nya yang protes, katanya nick name nya diubah aja, jangan gitu, mereka bilang alay. Tapi Dhikel tak mau merubahnya. Dia memang merindukan Deddynya. Sudah lama Deddy nya tak menemui dia disini.
"vinaa....." Mendengar suara panggilan nenek, Dhikel langsung keluar dari kamarnya.
"ada apa nek."
"itu nak Egy datang . temui sanah."
Mendengar nama kakaknya itu, senyum Dhikel langsung mengembang. Dia berlAri menuju ruang tamu. Disana Kakaknya sedang menunggu disebuah sofa kumel berwarna biru langit.
"kakak,,,,"
Egy menoleh, lalu bangun menatap adiknya.
Seperti biasa, Dhikel berlari kecil, menghamburkan seluruh tubuhnya kepeluan Egy. Sementara Egy sudah merentangkan tangan menyambut pelukan dari Dhikel. Dhikel merapatkan tubuhnya meletakan dagunya diatas pundak Egy, tak lama Egy mengulurkan tangannya membelai rambut Dhikel, lalu mulai mengacak-acak rambut adiknya yang sudah kusut.
sejak awal Egy sudah tahu Dhikel bukan adik kandungnya, tapi dia tak mempermasalahkan itu. Dan sekarang pun sama, meski sekarang Dhikel tahu dia bukanlah adik kandungnya kak Egy, dia tetap menganggap Egy sebagai kakak kandungnya. Kenyataan tak bisa membuat kasih sayang dan keterikatan mereka sebagai adik kakak menghilang. Tali persaudaraan mereka tak bisa diputuskan.
"kenapa baru datang menemui ku?"
"maaf. Ada kerjaan yang harus selesai tepat waktu."
"kejar target yah?"
"begitulah. Kau sudah makan?"
Dhikel menjauhkan dirinya, melepaskan tubuh nya dari kak Egy.
Dhikel mendongak menatap kakaknya. Dia tak melihat ada sosok Deddy bersamanya, sudah hampiir satu bulan Deddynya tak datang menemuinya.
"Deddy gak ikut kak?"
"ohh, Deddy. Bagaimana yah. Kakak harap kamu gak kecewa."
"lho, memangnya kenapa? Apa Deddy tak mau menemui ku lagi?"
"bukan, bukan begitu. sebenarnya Deddy ada urusan diluar negri. Untuk sementara tak mungkin menemuimu"
Egy melihat wajah adiknya menjadi murung . dia pasti sedih. Tapi ini proyek besar yang tak bisa dilepaskan. Bersabarlah Dhikel.
"jangan khawatir."
Egy tersenyum,tangannya mengusap rambut Dhikel.
"Deddy pasti datang menemui mu, begitu urusannya selesai."
"aku mengerti.ayo kita makan, sudah lama aku tak makan enak."
"nenekmu bagaimana."
"ahh, jangan diajak lah, belikan makanannya saja nanti. "
"jahat kamu yah."
Malam itu mereka menghabiskan waktu untuk sekedar makan bersama, Dhikel memang jarang menemui makan enak sejak mereka pisah. Hanya saat kakaknya mengajaknya makan lah, dia bisa mencicipi makanan enak.
"Angga belum pernah menemuimu yah?"
Dhikel terkejut. Kenapa tiba-tiba membicarakan orang yang paling tak ingin dia ingat. Karenanya lah dia sekarang tak bisa bersama dengan orang yang disayangnya. Deddy dan kakak-kakaknya yang lain. Nataly , dan masih ada Junior. mengingat Junior, hatinya semakin sakit. Tak ada kemungkinan lagi dia bisa menemui Junior, kecuali Junior yang berusaha mencarinya kesini . tapi itu tidak mungkin, dia ada didepan matanya saja tak disapa, apalagi untuk mencari Dhikel jauh-jauh. Rasanya tak akan mungkin.
"kenapa tiba-tiba membicarakan kak Angga. Mungkin dia tidak ingin mempunyai adik seperti aku. Dia juga yang membuat kita berpisah seperti ini."
"jangan marah."
"seharusnya kan dia tidak berusaha mengingatkan aku dengan semua masa lalu ku itu. Dia bisa hanya sekedar cukup diam. Dan terima aku sebagai adiknya. Apa sulitnya menerimaku sebagai adik. Dia membenciku. Karena..."
Dihentikan kata-katanya sampai disitu. Dia ingin kakak nya pasti tak tahu jika mungkin Angga mencintainya.lebih baik tidak tahu.
Angga membenciku hanya karena dia mencintaiku. Sungguh lucu.
"karena apa Dhikel.?"
Dhikel melirikan matanya kearah kakaknya. Merahasiakan kebenaran jauh lebih baik untuk saat ini.
"entahlah. Aku tak tahu. Mungkin dia takut harta warisannya berkurang."
Egy tertawa. Dia tahu betul adiknya Angga bukanlah tipe orang yang seperti itu. Egy menyadari ada alasan lain yang bersembunyi dihati Angga itu sendiri. tapi dia belum tahu.
"kenapa?"
Tanya Dhikel tak mengerti, karena menurutnya tak ada hal lucu yang bisa ditertawakan.
"Angga bukan orang yang seperti itu Dhikel. Harta bukan masalah baginya. Yah, paling tidak dia tak akan mempermasalahkan harta warisan. aku tahu betul tentang dia."
Dhikel membenarkan kata-kata kakaknya itu. Memang benar, Angga bukanlah orang yang seperti itu. Dia sadar betul akan hal itu. Dhikel berfikir tak ada alasan yang tepat kenapa Angga membencinya.
...................----------------------------
--------------------------------------
Dhikel POV"kenapa??" ohh itu tadi suara Junior... dia menegur ku..
ohh... tunggu sebentar,,,
para reader,, ijinkan aku berteriak karena senang..JUNIOR MENEGUR KU,,,,,
"hay hay hay... kau melamun yah??"
ohh,,,
aku melihat dia melambaikan tangannya di depan pandangan ku..
aku sadar kalau aku memang melamun, aku memungkiri itu, aku berbohong pada nya lalu menggelengkan kepala...
"tidak kak.."
"kenapa??"hemm, jika kalian para reader penasaaran kenapa dia tanya kenapa??
itu karena aku sedih.. suara ku kubuat sesedih mungkin... meskipun kenyataannya aku memang sedih,,,bagaimana tidak, aku memang lega Angga bukan lah kakak ku, tapi aku membencinya sekarang, karena dia menghancurkan kehidupan ku..
nah,,, harus kah aku memaafkan nya,...
atau aku terus membencinya...jadi paara reader,, aku butuh coment dan like kalian...
karena jika tidak, aku bisa saja berakhir bunuh diri karena tak mampu memilih keduanyaN_:( ---
KAMU SEDANG MEMBACA
Salju Akhirnya Mencair
RomanceDhikel, sampai kapan kau akan terus mengganggu hidup ku. - sampai kakak mau jadi pacar aku.