US - The Lost Crown

[Part 9] Vospominaniya ~ Kenangan

О мир, свернись одним кварталом,

Одной разбитой мостовой,

Одним проплеванным амбаром,

Одной мышиною норой,

Но будь к оружию готов:

Целует девку - Иванов!

O world, turn into one quarter,

One broken pavement,

One foul barn,

One mouse hole,

But be ready to take up arms:

Ivanov is kissing a girl!

---

"Lyutsifer..."

Bocah itu menutup telinganya rapat-rapat. Suara erangan dan jerit kesakitan yang didengarnya tak hanya membuat dirinya sangat takut, rasa takut yang perlahan menyiksanya hingga tahap yang paling gelap.

Sergei adalah pengawal pribadi yang telah bekerja untuknya sejak dia bayi. Jika Zlatco mempercayakan Aidan kepada seseorang untuk dijaga itu artinya orang tersebut memang benar-benar dapat dipercaya dan itulah Sergei. Lelaki yang selalu memanggilnya dengan nama yang sampai sekarang tidak ingin didengarnya. Nama itu selalu mengingatkannya akan Sergei dan apa yang telah Sergei lalui. Sebelum Sergei, telah berapa orang yang kehilangan nyawa karenanya? Aidan tak bisa mengingat satu per satu karena dia masih terlalu kecil. Dia mengingat karena begitu banyak darah yang tertumpah di hadapannya. Peter...Paul lalu Sergei.

Saat ayahnya berhasil mengevakuasinya dari kepungan para pembunuh itu karena Sergei berhasil menyembunyikan Aidan kecil dengan baik dan tetap bungkam sampai titik darah penghabisan. Hanya saja, saat dibawa keluar ruangan itulah Aidan menyaksikan kondisi Sergei untuk terakhir kalinya dan saat itulah semuanya berubah.

Dia tak boleh lagi mengorbankan nyawa orang lain untuk melindunginya. Dia harus mampu melindungi dirinya sendiri. Itu artinya dia tak lagi boleh memiliki sebongkah hati. Tidak, tidak boleh ada cinta dan kasih sayang karena jika seseorang menyayanginya seperti Sergei, maka orang itu akan kehilangan nyawanya pula...

Panggilan dari masa lalu itu kembali mengusik Aidan, kenapa dia menyetujui untuk posisi Pangeran Mahkota ini, akan ada lebih banyak nyawa yang diselamatkan ataukah lebih banyak lagi yang dikorbankan? Setelah selesai bermeditasi Yoga, Aidan duduk di atas ranjang dan membuka laci.

Perlahan jemarinya meraih berkas di laci nakasnya. Selain laporan keuangan dari Auto Maxmillian yang memang selalu diawasinya juga beberapa program terbaru yang akan diluncurkan perusahaan untuk proposal mobil-mobil modifikasi yang diperuntukkan untuk Kementerian Pertahanan juga beberapa aplikasi yang sedang dikembangkannya bersama Ramadhan Dwi Putra untuk pengoperasian sensor anti kecelakaan pada mobil. Setelah salah satu aplikasi yang mereka kembangkan berdua untuk mencari jalur alternatif, yang dikembangkan pada aplikasi mobil terbaru Auto Max berhasil di pasaran. Lalu jemarinya berhenti pada sebuah laporan di map merah yang diberikan Delta. Seraut wajah ayu nan sederhana menyapa, gadis yang mampu menggores hati Aidan yang keras bagai batu. Gadis yang menyelamatkan nyawanya tempo hari. Ah, sampai kapan tragedi demi tragedi dalam hidupnya berakhir? Gadis bernama Adiba ini bahkan tak mengenalnya, tapi entah apa yang mendorong gadis itu mengorbankan nyawa untuk Aidan? Sama seperti para pengawalnya terdahulu, apa yang mendorong mereka melakukan pengabdian demikian? Apakah hidupnya memang sebuah kutukan? Aidan mengusap wajahnya, dia sebenarnya tidak terlalu siap hidup seperti ini lagi....