[Part 12] Neuverennyy ~ Keraguan

7.7K 655 43
                                    

не войти и не смыться...

Так и будем стоять, так и будем смотреть

друг на друга все время и нынче и впредь,

о врагиня, зеница

It won't let me part, it won't let me inside

so we'll stand here like this and we'll look over

each other today, tomorrow, forever.

O, my enemy, mirror-eye.

---

Anak panah kayu yang dilesakkan Aidan tepat mengenai sasaran. Recurve Bow di tangan kirinya yang terbuat dari kayu pilihan dan dihiasi dengan bulu-bulu elang semakin menambah kegagahan sang pangeran. Terlebih dia hanya mengenakan jarit dan selempang yang justru memperlihatkan tubuh atletis nan sempurnanya. Kalau saja tidak terikat tradisi, para dayang yang berbisik-bisik di belakangnya pasti sudah berteriak heboh menyemangati sang Pangeran.

"Gusti Putri sangat beruntung..." Naeswari menyenggol lengan Jenar. "Sekalinya dijodohkan, langsung mendapatkan lelaki terbaik yang begitu sempurna. Lihatlah, selain dilihat dari kekayaannya, Pangeran juga memiliki sikap dan sifat yang baik. Sedikitpun beliau tidak memiliki sifat angkuh dan congkak seperti Bangsawan Agung pada umumnya."

Mendengar penuturan Naeswari, Jenar memutar bola mata. "Kau mau mengingkari kebiasaan mengerikan sang Pangeran? Setelah menghebohkan Kraton dengan ular raksasa, beliau bahkan membawa..." Jenar tidak mampu berkata-kata, bulu kuduknya merinding mengingat makhluk yang diturunkan dari jeep besar oleh pawang-pawang bertubuh kekar kemarin sore.

Naeswari menatap Jenar. "Membawa apa?"

Belum lagi Jenar menjawab, terdengar derap langkah beberapa orang mendekat dan para Dayang memekik kaget melihat seekor makhluk yang menandak-nandak di dalam pengawalan bodyguard bertubuh kekar yang bukan berasal dari Prajurit Wirobrajan.

Aditama yang sedang menghitung score anak panah Aidan yang melesak tepat sasaran, terhenyak dengan gerakan dari arah gerbang yang tiba-tiba. Melihat postur waspada pengawal utamanya, Aidan menepuk bahu Aditama dan berujar jika tidak ada masalah.

"Aku hanya ingin bermain dengan Rosalie, aku merasa bosan di sini!"

Dan Rosalie yang tampak cantik di mata Aidan berderap cepat ke arah sang Pangeran dan memberikan pelukan tak terduga yang membuat Aditama tercengang tak mampu berbuat apa-apa sementara para Dayang yang terkejut, menjerit histeris melihat pemandangan di hadapan mereka.

Terlebih Pangeran terjatuh di rerumputan, tak mampu menopang tubuh besar makhluk yang menerjangnya dengan kuat.

"Pangeran!!"

Aditama nyaris mengeluarkan keris di pinggangnya dari sarung karena bagaimanapun, melihat sang Pangeran diterjang seekor Singa Putih tetap membuat naluri Aditama bergerak melindungi junjungannya.

Aidan memberi tanda dengan tangannya dan berkata.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Rosalie hanya menyapaku karena dia rindu, bukankah begitu, cantik?"

Singa itu hanya menggeram pelan dan jemari Aidan menenangkannya. Salah seorang pawang mendekat dan Ronald Xavier, kepala pawang yang bertugas merawat hewan-hewan buas kesayangan Aidan mendekat dan memberi salam kepada sang Pangeran.

"Apakah kau sudah membawanya ke dokter dan memeriksa kesehatannya dengan baik? Kenapa Rossie terlihat kurus, Roni?"

"Mohon maaf Tuan Aidan, eh...Pangeran, mungkin karena ketidak hadiran anda, Rossie merasa kurang nyaman, selera makannya berkurang akhir-akhir ini. saya sudah membawanya ke dokter hewan dengan teratur dan keterikatan Rossie dengan anda memang mengurangi selera makannya."

US - The Lost CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang