[Part 6] Veliky Gertsog ~ Sang Pangeran

7.7K 694 30
                                    

Дух мелочей, прелестных и воздушных,

Любви ночей, то нежащих, то душных,

Весёлой лёгкости бездушного житья!

Ах, верен я, далёк чудес послушных

The spirit of trifles, charming and airy,

Love of nights luxuriant or stifling,

The happy ease of the carefree life!

Ah, a stranger to obedient miracles, I am true

---

Sultan memandang Abram Ali Akbar dengan seksama, kejadian yang menimpa sang ccu tentu mengejutkannya tetapi rintangan semacam ini tentu tak boleh dijadikan alasan untuk mundur dari rencana terbaik yang telah disusun rapi. Abram adalah salah satu rekan cucunya dalam divisi rahasia elite milik negara jadi Sultan merasa bisa mempercayakan sang cucu di tangan dokter tersebut.

"Bagaimana kondisi Pangeran Anom, dok? Sangat disayangkan di hari pertama perkenalannya ke publik justru kami tidak mampu menjaganya dengan baik. aku tidak memperhitungkan serangan kepadanya dan hal ini sangat kusesali."

Sultan menatap putrinya yang masih terduduk lemas dan didampingi sang suami. Melihat Aidan sempat kritis tentu Widi sangat cemas dan ketidakberdayaan itulah yang membuat Widi menggenggam erat jemari suaminya.

"Racun itu cukup kuat, tapi Aidan kebetulan sudah agak terlatih dengan gigitan ular, dia punya hobby aneh memelihara hewan-hewan beracun di kebun binatang pribadinya, Sultan. Jika orang biasa mungkin sudah mengalami gagal jantung tadi. Obat yang saya berikan sudah bereaksi dan dia sudah melewati masa kritisnya. Mungkin dalam beberapa hari dia bisa pulih, tapi tetap saya sarankan agar Pangeran Anom beristirahat total beberapa hari ini...." Abram menuliskan resep dan memberikannya kepada Abdi Dalem utama sang pangeran.

"Apakah kita masih akan meneruskan ini? menurutku, takhta tidak sepadan dengan nyawa putra kita, setelah yang dia lewati, pantaskan jika dia melewati saat-saat seperti ini lagi?!"

Widi mengerjap cemas, tahta tidak penting sekarang! Aidan adalah putra semata wayangnya dan dia tidak mampu membayangkan bahaya-bahaya lain di depan sana yang menanti Aidan karena mengambil posisi Putra Mahkota. Kesulitan-kesulitan yang dialaminya saat membesarkan sang putra yang ternyata juga memiliki darah klan Romanov sudah cukup menyulitkan dan nyaris membuatnya putus asa, ditambah satu lagi mata pisau yang harus dihadapi putranya karena mewarisi darah Mataram.

"Apakah aku dikutuk? Apakah dosa-dosaku di masa lalu karena memilih meninggalkan keluarga masih terus menghantuiku? Aku tidak bisa kehilangan Aidan...kau tahu itu, bukan?" Widi menatap suaminya yang balas menepuk bahunya dengan penuh kasih.

"Tidak akan terjadi apa-apa, Widi, kami sudah memperketat penjagaan sekarang, aku juga tidak mengira akan terjadi penyerangan secepat ini....nah dokter, apakah Pangeran Anom bisa segera pulih?" tanya Sultan lagi.

"Selain serum anti racun dan obat yang saya resepkan, ada baiknya memperkenalkan jamu-jamu tradisional keraton untuk memulihkan stamina Aidan, bukankah begitu, Sinuhun?"

"Bagus juga ide anda, dok...."

"Baiklah Sinuhun Majesty, perban di lengannya harus diganti dua kali dalam sehari, apakah ada abdi dalem yang bisa saya ajarkan untuk membebatnya dengan benar?"

"Kalau untuk masalah itu, biar Ardiningrum saja yang melakukannya..." Sultan memandang gadis yang sedang termenung sedih dalam pelukan Hapsari. Sepertinya gadis itu sudah memiliki perasaan terhadap Pangeran Anom, jika tidak, tak mungkin Ningrum bisa menangis dan histeris seperti tadi saat Aidan pingsan.

US - The Lost CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang