US - The Lost Crown

[Part 14] Ten' proshlogo ~ Bayangan masa lalu

Но из глуби зеркал ты мне взоры бросала

И, бросая, кричала: "Лови!.."

А монисто бренчало, цыганка плясала

И визжала заре о любви.

But from the mirror's depths you threw me a glance

And your glance shouted "Catch me!"

While rattling her necklace, a gypsy danced

And screeched about love to the sunset.

---

Perasaan seperti ini lagi. Perasaan yang sama seperti puluhan tahun silam saat dia terseret ke dimensi waktu yang berbeda, puluhan tahun sebelum masanya. Sekilas, di dunia yang berkabut dia melihat dunia yang dulu pernah dimasukinya.

Yekaterinburg. Ipatiev.

Dunia Anastasia.

Dunia dimana dia merasakan pedihnya ketidakmampuan untuk menjaga hal yang disayanginya. Dilihatnya gadis yang tersenyum indah kepadanya tiba-tiba terseret ke dalam keadaan yang begitu mengerikan. Setelah dibunuh dengan keji, para pembunuhnya bahkan tega menghancurkan tubuh gadis itu dengan cairan asam yang pekat. Menguburnya dengan semena-mena seperti sebuah kesia-siaan. Mengubur cita-cita, cinta dan mimpi-mimpinya, merenggut semua kesempatan gadis itu dengan kejam.

Setelah mengetahui siapa sebenarnya Anastasia, Aidan pernah diberikan sebuah kartu pos lawas yang sudah menguning, oleh neneknya dan alangkah terkejutnya Aidan saat membenarkan bahwa gadis yang membawanya menyelami masa lalu yang menyakitkan itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan salah satu gadis yang terdapat dalam kartu pos. Gadis usia belasan yang memakai gaun putih, berpenampilan bagai putri raja. Ya, itulah Nastya, panggilan Anastasia. Nenek Olga menceritakan sejarah kelam bahwa Anastasia dan seluruh keluarga Romanov dibantai secara keji di gudang bawah tanah Ipatiev. Gadis yang berwatak riang dan suka bercanda itu, hidupnya berakhir dalam tragedi berdarah yang tak akan terlupa dalam sejarah Rusia. Aidan memandangi postcard itu dan dia menuliskan gambaran indah tentang Nastya. Walaupun dia mengetahui Nastya hanyalah sebuah kenangan, mungkin juga ilusi, tetapi ada sebuah rasa kasih yang pernah singgah di hati sang pangeran untuk nenek buyutnya itu. Sebelum meninggalkan Rusia, Aidan menyempatkan membakar sebuah kertas berisi puisi yang ditujukan pada Anastasia.

Spring has already come,

And the birds sing sweetly,

A melody for a girl,

Whose memory is buried within me.

Her endearing knack for comedy,

Could placate anyone's sadness,

Hardly had sorrow met her eyes,

As those always gleam with brightness.

The wind would love to touch,

Every wave of her fragrant hair,

Her vivacious soul so obvious,

As she briskly leaps and strides.

Her life was thought to be of a princess,

As she can have all she desires,

But how simple she led her life,

With a loving family close to her.

All of a sudden it happened,

The cloud of darkness befell on her,