[Part 2] Devushka prizrak ~ Si gadis hantu

8.2K 726 38
                                    


Она лежит внутри бокала для гроба

Она ни жива, ни мертва

Пока люди бесконечно шепчутся

Нескромные слова о ней


She lies inside a coffin glass

She neither dead nor living

While people whisper endlessly

Immodest words about her

---

Aidan masih terdiam seperti biasa. Mencerna kata-kata kakek dan ayahnya dengan seksama.

Walaupun Aidan adalah putranya sendiri, terkadang Zlatco sedikit merasa takut dengan Aidan, karena Aidan tidak tertebak, pernah karena marah, Aidan hanya diam, tapi tidak pulang berbulan-bulan. Zlatco tidak bisa melacaknya, itu yang Zlatco khawatirkan. Aidan tidak bisa diatur dan dikekang, karena banyak hal terjadi pada dirinya sejak masih kanak-kanak. Tetapi walaupun Aidan terlihat tidak memperdulikan sekelilingnya, dia tetaplah memiliki target dalam hidupnya. Zlatco masih ingat betapa putranya telah banyak sekali mengalami adaptasi perpindahan sekolah, tetapi Aidan selalu mampu mengejar ketertinggalan, bahkan nyaris selalu berada di posisi puncak.

Ada pengalaman di masa anaknya menginjak remaja dan berselisih dengannya. Dua bulan Aidan menghilang tanpa jejak, kembali hanya untuk mengikuti Ujian Nasional Sekolah, tapi Aidan mendapatkan nilai tertinggi. Hal seperti itu yang membuat Zlatco tidak mampu memberikan Aidan hukuman, yang bisa meluluhkan Aidan hanya Widi. Terkadang Zlatco merasa Aidan seperti anak autis, jarang bicara, jarang berargumentasi, tapi sekali mengeluarkan pendapat, selalu jawaban yang akurat. Mungkin karena dia berbeda dan lingkungannya selalu memandangnya sebagai sesuatu yang beda. Darah Rusia dan Asianya membentuk Aidan menjadi makhluk yang langka. Tubuhnya tinggi, besar tapi wajahnya lembut, matanya indah. Sejak kecil Aidan menyukai olahraga panahan, dan membawanya menjadi atlet panahan di Rusia saat Junior High School, saat meneruskan studi SMA di sekolah Internasional di Indonesia, hobby itu masih digelutinya, bahkan sampai sekarang. Dia pemburu ulung, kadang Widi protes, Aidan sering keluar negeri untuk berburu, karena di Indonesia satwa yang diburu Aidan sangat dilindungi. Harimau, Beruang dan entah apa lagi, banyak binatang buas hasil perburuan Aidan yang ditempatkan di ruang koleksi rumahnya, kalau sedang di Indonesia, Aidan lebih suka memakai Yacht nya untuk memancing ikan-ikan besar di pelosok Indonesia sambil menikmati pemandangan pantai dan laut yang masih perawan. Kadang melihat Aidan membuat foto atau video dengan Hiu atau Paus pemburu dengan cara yang ekstreem membuat Widi takut akan hobby putranya itu. Tapi mau bagaimana lagi, kehidupan di alam liar seolah sudah menyatu dengan gaya hidup putranya. Mengingat Aidan sangat tidak menyukai rule, aturan dan pakem, membuat kedua orangtuanya saling berpandangan was-was dengan pembicaraan yang cukup berat ini.

Walaupun Sultan sendiri yang memberikan argumentasi dan meminta pendapat Aidan, detik yang berjalan seperti bom waktu, begitu menakutkan. Tapi keheningan karena Aidan dipecahkan dengan lengkingan suara seorang gadis.

"Pangapunten ibunda. Dalem memahami jika takdir dalem memang mengikuti perjodohan yang telah diatur Sinuhun Majesty dengan Pangeran Anom terpilih, tetapi apakah ibunda tidak merasakan jika oom-oom itu terlalu tua untuk dalem? Sepertinya usia kami terpaut sangat jauh."

"Nduk cah ayu..." Hapsari mengingatkan putrinya untuk tidak mendebat Sultan. Walaupun cukup dikejutkan dengan sikap Ningrum yang membangkang seperti ini, biasanya gadis itu selalu bersikap tenang dan lembut tetapi bahkan sekarang pancaran matanya terlihat begitu gusar menatap lelaki di seberangnya.

US - The Lost CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang