♚The 'Black' Prince And The 'Drama' Queen♚

♚#Chapter8♚

♛Eri's Pov♛

Ponselku tidak berhenti berdering sejak dua jam yang lalu.

Aku membuka kedua mataku dengan berat dan melirik kearah ponselku dengan geram.

"Ada apa, sih. Iblis itu menghubungiku?!" Ucapku kesal.

Aku langsung memutuskan sambungannya dan men-silent kan ponselku agar tidak ada gangguan lagi darinya.

Perkenalkan namaku Kyo Eri. Siswi paling cantik dan pintar di sekolahku. Selain itu, aku juga populer, karena itu seluruh pria menyukaiku.

Tapi, karena suatu alasan, aku terpaksa berpacaran dengan Sata Kyouya yang merupakan Pangeran di sekolahku hanya karena ingin membuat semua wanita iri padaku.

Tapi dengan satu syarat jika aku harus menjadi budaknya.

Dan dengan berat hati aku menerima syarat hina nya itu.

Dan karena orang itu,

Aku tidak dapat tidur akhir-akhir ini akibat dia yang selalu menelpon ku hingga tengah malam sampai-sampai aku kurang tidur.

Dan karena dia juga, para penggemarku menjaga jarak dariku karena tidak ingin dia cemburu dengan aku yang 'kata mereka' adalah kekasihnya.

"Hallo..," ucapku malas.

"Hey budak. Sudah jam berapa sekarang?!"

Aku melirik kearah jam dinding dikamarku dan kembali menempelkan ponselku ditelinga.

"Jam delapan.., mm.., memangnya ada apa..,? hhoaam..,"

"Wanita macam apa yang baru bangun siang seperti ini?!"

Dia mulai berceramah layaknya seorang ibu pada anaknya.

"Berisik..! Ada apa, sih!"

"Cepat ke taman sekarang! Aku sedang dikerumuni oleh para wanita! Kau harus datang dan membantuku seperti perjanjiannya!"

Belum sempat aku menyetujuinya, dia langsung menutup sambungannya secara sepihak.

Sial.

Pikirku kesal.

Perjanjiannya benar-benar membuatku muak.

Dia harus menjadi pacarku dihadapan orang-orang lain, sedangkan aku harus ada dan mengaku sebagai pacarnya disaat dia sedang dikerumuni oleh para wanita di manapun dia berada.

Dan itu benar-benar merepotkan!

Selain budak, aku merasa jika aku seperti ibu yang akan menjemput anaknya yang baru pulang sekolah!

Ugh...!

Aku terus mengutuk pria itu di pikiranku.

Aku langsung bergegas mandi dan memakai pakaian casual.

Aku terus memandangi diriku di depan cermin dan mengagumi kecantikanku,

Sampai tiba-tiba ponselku kembali berdering.

Dengan kesal aku langsung mengangkat ponsel itu dan menempelkan nya di telingaku.

"Apa, sih?! Sabar sedikit kenapa?!"

"Kau ini sedang meditasi atau bagaimana, sih?! Lama sekali.!" Omelnya kesal.

Terdengar suara berisik dari sana. Dan aku yakin jika suara melengking itu tidak lain tidak bukan berasal dari suara perempuan.

"Iya sabar..! Sebentar lagi aku akan disana..!" Teriakku kesal.

"Sampai sepuluh menit lagi kau belum ada disini, aku akan membatalkan perjanjian kita."