Bukan gadis muslim lainnya, ilmu agamaku sangat dasar. Terlebih aku lebih menyukai hal yang berbau eropa walau aku berasal dari asia. Alhamdullilah, Allah mengabulkan mimpiku untuk berada diinggris. Pertukaran pelajar, membuat mataku kelabakan untuk melihat betapa tampannya pria amerika.
Aku berdiri tegap memperkenalkan diri didepan kelas, hari pertamaku diinggris. Dan aku gugup. Si guru berambut blonde pendek itu memandangiku yang berambut sebahu. Aku seorang muslim. Dan masih belum bisa menggunakan jilbab untuk memperbaiki diri seperti temanku yang lain.
"Namaku Deli" ucapku singkat ketika yang terduduk paling depan , seorang-gadis menanyakan namaku.
Seperti cerita kebanyakan, kehadiranku tak cukup diterima. Si pengajar cukup ramah. Namun tidak anak muridnya, baru saja memasuki kelas, ada saja tatapan sinis mengarah padaku.
Menampar diri kebawah, aku mengabaikan mereka.
"Jadi Deli, aku akan memperkenalkan contact person mu"
"Baik" aku hanya terpasrah.
Masih menunduk, aku merasakan seseorang dihadapanku. Aku mendongak menatapnya. Mashaallah, ia benar benar tampan. Kami bertatapan cukup lama. Ia tak berbicara dalam kupluknya yang menempel dikepalanya begitu kontras. Rambutnya yang sama denganku dengan jaket merah dan celana jeans yang ia kenakan.
"Hai" aku membalas senyumannya dengan agak malu-malu.
"Assalamualaikum" ucapnya begitu khas. Aku terkesiap mendengar ucapannya. Ini sebuah hinaan untukku?
Aku tak bisa langsung memarahinya sekarang. Namun kini aku benar-benar marah. Bayangan akan tubuh tampannya seketika lenyap. Ia memainkan agamaku, dan aku sangat murka akan hal itu.
Kembali kedunia nyata, aku masih menatapnya, berdeham untuk mencoba mengatur emosiku. Mungkin aku takkan betah disini. Jangankan mendapat teman baik, bahkan contact person ku pun begitu menjengkelkan.
"Bukankah kau seorang muslim?" Ia menungguku.
Apa apaan ini?
"Ya, memang aku seorang muslim"
"Kau seharusnya membalas salamku"
Mengigit bibirku kecil, ini sangat membingungkan. Disatu sisi, ia begitu menawan dengan pemanis dipipinya saat ia tersenyum.
"Wa-waalaikumsalam" aku terbata. Ia semakin tersenyum.
"Deli.." sipengajar memanggilku.
Aku mendongak, "just call me Del" ralatku.
"Del, ini Harris, contact person-mu selama disini"
"Aku Deli" menjulurkan tangan kearahnya. Berharap ia tak memalukanku lebih dalam lagi.
Dan seperti dugaanku, ia menolak uluran tanganku. Ah sial, ini memalukan!
Seperti ditampar olehnya kedua kali, aku menyembunyikan tanganku dibalik rok selutut yang kukenakan.
"Aku Harris. Maaf, bukan mahram untuk bersentuhan."jelasnya.
"Oh maaf"
Benar-benar memalukan dihari pertamaku. Dan Harris? Aku membencinya. Terlebih kini tatapan mereka seperti menahan geli karena hal memalukan yang terjadi saat ini.
Masih tersenyum, Harris menatapku dalam "Berharap kau senang berada disini Deli"
"Terimakasih"
Ia memutar tumit kembali pada tempat duduknya paling belakang.
"Jadi Mrs.Deli, silahkan duduk dikursi yang belum terisi"
Hah! Yang benar saja aku akan duduk dimana ada orang disana, menggelikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salam' Alaikum My love
RandomENJOY EVERY PART AND PLEASE FOR VOTE AND COMMENT HIGHEST RANK : #1 Harris