Sebulan berlalu, seperti yang terlihat, twitter-ku banyak dikunjungi para penggemar Harris, yang didominasi oleh para gadis remaja. Aku mengacuhkan mereka setiap waktu, bahkan aku jarang membukanya dan mencoba melupakan semua omonga terkadang membuatku down. Ini tidak mudah seperti yang terlihat, aku tidak menyukai sikap mereka yang berlebihan, hujatan mereka padaku. Faktanya kini aku harus mengalami kisah menyedihkan baik disosmed maupun nyata.
Liburan semester dimulai dua hari lagi yang terhitung dari hari ini, semua orang bercerita tentang rencana mereka yang begitu menakjubkan ditelinga, sedangkan diriku sendiri akan begitu menyiksa mengingat Papah menikah bulan ini, dimana seminggu sebelumnya Mamah sudah resmi bercerai. Papah tidak tahu soal Harris J, dan mungkin tidak akan pernah. Dia tidak akan pernah tahu jika bukan kami yang menceritakan, maklum saja, Papah sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk menonton berita kedekatanku dan Harris.
Bel kebebasan sekolah berbunyi, aku menghambur keluar kelas mencoba menghindari Ana yang semakin hari mengangguku. Aku bukannya ingin menjauhinya, aku hanya ingin sendiri. Aku takut ia akan menjadi lebih mengerikan jika sudah tahu apa yang terjadi dengan keluargaku yang kacau dan lainnya. Digerbang, aku disambut oleh kedatangan mobil mercedez hitam milik Mamah, senyumanku mengambang seketika dan langsung masuk didalamnya.
"Hai Mah.." aku nyengir dihadapannya. Mamah yang menggunakan kacamata hitam besar itu tersenyum bahagia menyembunyikan bekas lebam akibat pukulan Papah yang ia terima tepat sehari sebelum mereka bercerai.
"Kau ingin shopping?"
"Ya, itu menyenangkan" aku mengencangkan sabuk pengamanku sebelum akhirnya derungan mesin mobil Mamah melaju dijalan utama.
Aku tertegun melihat belanjaan Mamah yang kelewat banyak. tidak hanya itu, berbagai mereka make-up juga ia beli. Dengan kegunaan yang sama, aku merasa Mamah hanya melakukan konsumtif.
"Mah.. untuk apa semua ini?"
Ia melihat dibalik kaca mata hitamnya pada-ku.
"Untuk kau, aku dan kakak tirimu nanti"
kakak tiri? What-the..
"Mah.. kakak tiri? Apa maksudnya Mah.." aku mencoba mengejar Mamah yang sudah pindah ke-kabinet pilihan yang lain. "Mah.." aku merajuknya.
"Kaka tiri dari istri baru Papahmu nanti Dell. Sudahlah, jangan lagi dibahas, yang penting kau akan ke-London nantinya" ia menyentuh ujung hidungku dengan jari telunjuknya, seolah aku telah mengerti akan jalan pikirannya. Harris. ku kelingkan mata dan mengikutinya lagi.
...
"Hasil nilaimu dari semester 1-5 Dell. " Yuka, guru BK yang umurnya tak jauh dariku menyerahkan lembaran akan nilai rata-rataku pagi ini. Aku mengamatinya teliti, meskipun diperingkat yang tidak terlalu atas, aku cukup puas karena Nilainya selalu naik dari semester ke semester yang lain. Dan itu membuat pagiku begitu mencerahkan. Peluangku untuk masuk ke SNMPTN akan lebih besar nantinya. Terlepas dari semua itu, aku masih memikirkan bagaimana aku menghadiri pernikahan Papah dengan istrinya di London nanti. Bertemu dengan yang baru dan juga luka lebam Mamah belum juga sembuh total. Bagaimana jika orang lain menanyakan mengenai itu? Dan soal Harris? Aku belum memikirkan untuk bertemu dengannya lagi. Aku tidak yakin keberadaanku di London akan penuh keceriaan seperti di-indonesia.
Seseorang menyentuh bahuku secara mendadak yang membuat aku terloncat, kertas digenggamanku jatuh dan terbawa angin, aku menoleh dan mendapati Ana disana. Aku berjongkok untuk mengejar kertas hasil Nilai rata-rataku yang agak menjauh dari jangkauan. Aku mengangkat kedua tangan keudara begitu dramatis. Saat kertas itu terhenti, aku mencoba meraihnya, dan diatas tanganku, seorang yang lain menimpanya. Aku terkejut, menarik tanganku kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salam' Alaikum My love
RandomENJOY EVERY PART AND PLEASE FOR VOTE AND COMMENT HIGHEST RANK : #1 Harris