Chapter 9

8.1K 320 1
                                    

"Morning semuaaa" ucap seseorang yang datang dari pintu depan dengan gaun mini di atas lutut yang sangat ketat hingga memperlihatkan payudaranya yang besar menonjol dari gaun berwarna merah tua itu
Prilly yang saat itu sedang berusaha untuk mengeluarkan dari kamar kursi roda yang di duduki menoleh ke asal suara
Dan membulatkan matanya dengan sempurna melihat perempuan yang dandanannya seperti tante tante dan perutnya yang buncit

'Apa itu mamah ali?tapi,tidak mungkin mamah ali sudah meninggal, atau selingkuhan dari ayah ali tapi tidak mungkin juga apa jangan jangan...' batin prilly
Lalu prilly dengan cepat melihat wajah ali yang ekspresinya sama
Mata yang membulat dan mulut yang menganga penggambaran dari ekspresi seorang ali

"Morning aliku sayanggg" ucapnya menghampiri begitu saja dan langsung mencium ali tepat di bibirnya

'Dasar pria mesum! Bukannya menghindar' gerutu prilly dalm hati
Sungguh saat melihat adegan tadi hati prilly terasa panas ingin rasanya memakan wanita di depannya ini bulat bulat dan menelannya dengan penuh kebencian

"Mau apa kau kesini?" ucap ali dingin tanpa melihat ke arah wanita itu

"Jagoanku ini ingin melihat daddy-nya" ucap wanita itu sambil mengelus perut buncitnya
Saat mendengar itu prilly menegang hatinya sakit, bolehkah ia cemburu? Prilly tau ia bukan siapa siapa ali
Dia hanyalah orang asing yang baru masuk ke kehidupannya
Prilly menarik nafasnya dalam dalam memejamkan matanya menahan air mata yang sebentar lagi akan turun

'Prilly kau tidak pantas menangis karna pria ini' ucap sang iblis bermuka merah dan bertanduk dalam khayalan dan batin prilly

'Kau pantas menangis,beberapa hari ini dia selalu bersama kau,dan ku lihat ali nyaman denganmu' ucap seseorang dengan berbaju putih dan ada lingkaran kuning  mengapung di atas kepalanya seperti malaikat

"Kau lihat perut buncit wanita itu,dia mengandung seorang anak dan dia butuh seorang ayah yang melindunginya, ayolah kau juga wanita biarkanlah ali bahagia bersamanya,kau tidak kasian dengan wanita itu?' ucap sang iblis yang mulai mempengaruhi prilly

'Jangan dengarkan dia! Bisa saja itu adalah anak dari pria lain,lihat saja pakaiannya seperti jalang mana mungkin ali tertarik dengan wanita ini' ucap malaikat meluruskan perkataan sang iblis

'Bisa saja! Ali juga manusia' ucap sang iblis tidak mau kalah

'Aku tau ali itu mesum,tapi aku yakin ali milih milih dalam urusan wanita kau tidak lupa dengan perkataan ayah ali? Ali ingin serius menjalin hubungan dengan wanita jadi berpikirlah positif dan buanglah pikiran negatifmu' ucap malaikat itu

" heyy tapi .."

Ah sudah sudah! Perdebatan panjang ini membuat prilly seperti orang gila

"Jaga ucapanmu! Aku tidak pernah menanam benih di rahim-mu!" ucap ali emosi dengan nada yang meninggi

"Kau tidak mau mengakuinya? Kau orang jahat! Anakmu sendiri tidak mau diakui!"

"ITU BUKAN ANAKKU LIA!" teriak ali mengagetkan prilly
Prilly baru pertama melihat ali yang marah besar seperti ini begitu menyeramkan
Mata tajam setajam mata elang yang mampu membuat siapapun meringkuk ketakutan dan alis tebal yang hampir menyatu dengan mata elangnya seperti akan mematahkan leher siapapun yang menghalanginya

"Ini anakmu!"

"Itu anak dari pria lain! Kau jalang pasti kau akan menerima siapa saja yang menanam benih di rahimmu!" ucap ali geram

"TERMASUK KAU!!!" ucap lia hampir menangis

"Dan kau siapa?! Kau,kau pasti yang mempengaruhi ali? Iyakan?! Jawab!" ucap lia lalu menjambak rambut prilly

"BUKAN AKU! ARRRGGHHH .. SAKIT LEPASKAN!" ucap prilly memejamkan mata menahan rasa sakit di kepalanya dengan menarik tangan lia namun tidak berhasil tenaga lia lebih kuat darinya

"CUKUP LIA CUKUP!! KITA LAKUKAN TES DNA" ucap ali yang menghentikan jambakan dari rambut prilly

"A.. Apa?" ucap lia tergagap gagap

"Kenapa?tidak berani? Sudah kubilang itu bukan anakku mungkin itu anak dave!"

"Aku berani,lusa kita bertemu di rumah sakit nanti ku sms-kan alamatnya dan kau! Jangan mempengaruhi ali lagi!" ucap lia menunjuk prilly kemudian pergi dengan tampang bodohnya
Ali menoleh menatap prilly yang kebetulan juga sedang menatapnya nanar seolah tau arti dari tatapan prilly ali meraih tangan prilly yang merah karna lia dan menciumnya dalam

"Nanti aku jelaskan"

******************************






Jangan lupa vote + comment

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang