Chapter 13

6.5K 274 3
                                    

Wanita misterius memegang pistol,menempelkannya pada sisi kepala perempuan yang terkapar lemah,kondisinya sangat mengkhawatirkan muka pucat seperti mayat dengan bibir yang sudah memutih,disampingnya terdapat seorang bayi yang baru saja dilahirkan beberapa jam yang lalu. Tanpa belas kasih wanita misterius itu memasukan bayi dengan kasar ke dalam keranjang lalu memanggil preman preman suruhannya untuk membuang bayi haram tersebut

Wanita kejam itu melanjutkan aksi kejinya,diusap usap terlebih dahulu wajah sang wanita yang sudah ia bantu

"Lo cantik,tapi sayang .. bego"

DORR! 

Darah mengalir deras dari kepala yang baru saja ia tembak,pistol yang ia pegang terjatuh dan dia berjongkok dihadapan wanita yang ia bunuh

"Gue .. gue gak sanggup liat ali akan bahagia sama lo,karna asal lo tau gue juga cinta sama ali" ucap perempuan itu terisak dia menangis mengerutuki kebodohannya,awalnya hanya sekedar membantu tapi setelah ia pikir pikir dia juga mencintai ali jadi untuk apa menolongnya?yang akhir akhirnya 'dia' yang bahagia akan menikah dengan ali walau terpaksa,sungguh dia menyesali perbuatannya,membunuh seorang untuk mendapatkan pria yang jelas jelas tidak mencintainya? Itu adalah Hal terbodoh yang pernah ada.

Kini gudang kumuh yang terdapat di sebuah rumah kosong menjadi saksi bisu betapa  kejamnya wanita misterius tersebut yang telah dibutakan oleh cinta... 

-------

Prilly menghela nafasnya lega setelah mendengar penjelasan dokter bahwa lia dan bayi baik baik saja walaupun harus melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan malaikat kecil dan melakukan pengangkatan rahim,setidaknya penyelamatan yang ia lakukan tidak membuat lia mati di tangan para preman tua

"Prilly nih makan dulu" ucap agnes menyerahkan sebuah piring dengan nasi beserta lauk pauk seperti tahu,tempe dan rendang. Ya,kini prilly,agnes dan tentu saja ali yang baru saja sampai berada di kantin rumah sakit mengingat lia yang sedang menjalani operasi caesar pasti akan memakan waktu yang lama
Prilly memandang makanan tersebut tanpa nafsu bukan karna lauk pauknya yang sederhana tapi karna lia,perempuan yang ia selamatkan ada perasaan sedikit menyesal terselip di hatinya,mungkin jika prilly tidak menolong lia ia akan bahagia dengan ali tanpa adanya seorang yang akan menganggu dan menfitnah,buru buru prilly menepis pikiran buruknya seharusnya ia bangga menyelamatkan seorang wanita hamil dari preman bersenjata tajam

"Kenapa gak dimakan?gak biasa makanan yang kaya ginian?" Ucap suara dingin memecahkan lamunan prilly,siapa lagi kalau bukan ali?ah .. pria itu memang sulit ditebak sifatnya terkadang baik melewati batas malaikat dan terkadang dingin sedingin es
Prilly mendengus kesal sudah ia bilang dalam hati bukan karna makanan ini tapi karna lia

"Makanan kaya gini udah jadi makanan gue sehari - hari" ucap prilly jutek,lalu dengan cepat sendok yang berisi segumpal nasi dengan tempe tertanam dimulut prilly hingga terdengar bunyi gesekan antara gigi dan sendok,ali terkekeh melihat ekspresi ngambek dari calon gadisnya itu,tiba tiba suasana di kantin menjadi sedikit riuh banyak orang orang berlalu-lalang dengan wajah cemas tak sedikit dari mereka beradu mulut dengan suster yang tak sengaja lewat.

"Bu..bu ini ada apa ya?" Tanya agnes pada wanita paruh baya yang sedang menggendong seorang anak

"Ini neng,katanya ada pasien yang baru melahirkan hilang" jelas wanita itu membuat prilly tersedak dengan cepat ali memberikan air putih pada prilly,ia memukul-mukul dadanya,apa jangan jangan lia? Pikir prilly

"Oh gitu,makasih bu" ucap agnes sedikit membungkukan badannya,mereka bertiga saling berpandangan dan diam selama beberapa detik bergulat dengan pikiran masing masing,kemudian tanpa aba aba mereka pergi meninggalkan kantin yang sudah sepi

***

"Saya akan menuntut pihak rumah sakit atas hilangnya pasien bernama lia anggraeni!" Ucap ali dengan penuh penekanan suaranya bergema membuat siapapun orang yang mendengar akan merinding takut,ia tengah mencaci maki sang pemilik rumah sakit dan seorang satpam yang saat itu sedang berjaga-jaga

"Saya mohon jangan lakukan,pihak rumah sakit akan bertindak cepat untuk mencari bu lia"
Tutur orang pemilik rumah sakit dengan wajah memelas,diluar bergumul orang orang yang ingin tahu lebih dalam mengenai kasus ini bahkan sudah ada wartawan yang stand by di depan pintu rumah saki

"Baik,saya akan kasih waktu untuk kalian menemukan lia,tapi jika kalian tidak menemukannya dalam waktu dekat kasus ini saya akan seret ke pengadilan" ucap ali tegas kemudian pergi begitu saja terdengar lenguhan panjang dari pihak rumah sakit,terutama pada satpam yang sekarang habis habisan sedang dibentak bentak

Prilly dan agnes memutuskan untuk menunggu diluar,prilly menyandarkan kepala pada bahu agnes yang sedang menyender,badannya benar benar lemas untuk bernafas pun sangat berat,matanya berkaca-kaca merenungi lia ternyata ada nasib yang lebih berat dari pada nasibnya,jika saja orang tua lia mampu bertahan menghadapi sikap lia dan memberikan arahan yang baik ia yakin lia akan menjadi wanita yang sangat diidam-idamkan oleh para pria tidak terjerumus masuk ke dalam pergaulan bebas dan melakukan sex bebas. ali datang dengan pakaian acak acakan mungkin karna emosi ia memandang prilly yang menatap ke depan dengan tatapan kosong
Ia berjanji pada dirinya tidak akan memberi ampun pada seseorang yang berhasil membuat prilly meneteskan air mata yang terlalu berharga

"Pihak dari rumah sakit mau bertanggung jawab secepatnya akan mencari lia, jangan terlalu dipikirin prill" ucap ali duduk disamping prilly mengambil alih kepala prilly untuk bersandar di bahunya,mengelus rambut kecoklatannya dan mencium dengan penuh perasaan

"Lo belum ambil hasil tes DNA?" Tanya agnes membuat prilly tersadar,ia menegakkan kembali badannya. Merasa tak di respon agnes menoleh ke arah ali yang sedang menatapnya tajam,agnes sadar ia hanya cengengesan bertanya disaat yang tidak tepat membuat prilly tidak enak hati

"Kalian pulang dulu,istirahat jangan sampe sakit terutama kamu" Ucap ali mengacak-ngacak rambut prilly ia segera berdiri dan membantu prilly berjalan menuju mobil agnes

"Kasus ini biar aku yang urusin" ucap ali tersenyum manis,ia membukakan pintu mobil dan membungkukan badan seolah olah pangeran yang mempersilakan tuan putri untuk masuk ke dalam kereta kencana,hal itu membuat prilly tersipu hatinya berbunga-bunga

"Kamu hati hati" gumam prilly pelan namun dapat didengar oleh ali,mobilpun melaju meninggalkan ali yang menggaruk kepala yang sama sekali  tak gatal,bingung dengan perasaannya terhadap gadis mungil itu
Dari jauh dibalik pohon besar seorang wanita memperhatikan mereka dengan perasaan sakit,wanita itu mengeluarkan pistol lalu diusap usap dengan tersenyum setan.

"Pelurunya masih banyak sayang kalau gak digunain" ucap wanita itu tertawa kemudian dengan cepat mengikuti mobil agnes.

******************************





Hayy!! Maaf baru di next tugas lagi numpuk,ceritanya makin absurd?gajelas?emang bangett stok ide udah abis
Makasii buat yang udah vote+comment jangan kapok baca cerita aku ya hehehe

jangan lupa vote+comment

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang