By : Ciecy Stronggirl
PART 3
*****
Just Fanfic hanya untuk menghibur... tanpa ada maksud lain...
Di mall Jodha sedang fokus memilih - milih Syal... dia kebingungan untuk memilih warna yang pas... semua nampak indah di mata Jodha...
" Aduh... aku bingung sekali untuk memilih Syalnya... yang pink lucu sekali seperti aku...( PD banget neng... ) yang ungu unyu sekali seperti aku juga ( gaya imut )... yang warna cream warna kesukaanku...( semua bagus buat neng Jodha dah...). Eh... tapi tunggu dulu ada 1 warna yang berani menantang mataku seolah aku harus memilihnya... yupz... warna merah... Syal ini nampak lebih bercahaya di bandingkan dengan warna yang lain... baiklah aku akan mengambil Syal warna merah ini saja.... " ( Jodha sudah mantep dengan pilihannya ).
Akhirnya... Jodha mengambil warna merah, kemudian dia langsung pergi ke kasir untuk membayarnya.... setelah berjalan - jalan sebentar mengelilingi mall Jodha melanjutkan perjalanannya untuk membeli peralatan sulam...
Sesampainya di kos Jodha langsung menyulamnya... Jodha menyulam namanya menggunakan benang warna putih... entah mengapa dia memilih warna putih... mungkin suatu saat nanti akan ada makna di balik pemilihan warna ini....
*
*
*Malam hari di Kamar Jalal...
Lain dengan Jodha yang baru saja mempersiapkan kenangan abadinya... Jalal sudah jauh-jauh hari mempersiapkannya sejak dia tau Parijat akan datang ke Indonesia...
Suatu kebetulan terjadi...ternyata Jalal juga memilih Syal sebagai kenangan abadinya...namun berbeda dengan Jodha... Jalal khusus memesan Syal warna merah sekaligus sudah terukir namanya.
Suatu pertanyaan muncul? Mengapa Jalal mengukir namanya menggunakan nama Akbar ? ada apa di balik nama Akbar tersebut... bukankah dia bernama Jalal Abraham.... ( hayo... ada yang tau ga? Kenapa Jalal ngukir syalnya dengan nama Akbar... jawabannya ada di next part yah... * biar penasaran hehehehe).
***
Esok hari Jodha sudah siap berangkat untuk mengikuti tes interview... memakai celana hitam... kemeja toska... blazer hitam... wedges hitam... dan menggunakan tas hitam agar semua nampak serasi.... rambutnya yang hitam lurus di gelung gaya modern... bibirnya yang tipis seksi menawan ia beri lipstik warna pink muda... aura Jodha nampak bersinar dan terlihat sangat fresh... semua perlengkapan sudah ia masukkan ke dalam tasnya...termasuk Syal istimewanya itu...
Sesampainya di gedung Grand Slipi Tower ( tepat pukul 09.00 Jodha sampai di gedung tersebut )... Jodha merasa sangat takjup saat melihat gedung yang begitu megah rasanya seperti mimpi jika ia bisa di terima di perusahaan tersebut... Satpam sudah berjaga di Lobby siap mengantarkan Jodha ke lantai 11 tempat dimana PT. Gemilang Abadi berada... Jodha merasa sangat heran saat memasuki ruang tunggu...
" Astaga... sepertinya Pak Hasan tak lengkap memberiku informasi (Jodha resah )... tak ku sangka yang mengikuti tes interview sebanyak ini...seperti mengikuti tes CPNS. " Batin Jodha, kemudian ia langsung bertanya pada bagian receptionist.
" permisi kakak... boleh saya bertanya ? "
" iya silahkan... ada yang bisa saya bantu ? "
" apakah semua orang yang berada di ruang tunggu mengikuti tes interview juga ? "
" iya benar... mereka semua berada di cloter pertama . "
" memang ada berapa cloter kakak ? "
" ada dua cloter. Cloter pertama selesai sampai jam makan siang... cloter ke dua selesai sampai jam pulang kerja "
" apakah tes interview hanya di lakukan hari ini saja ? "
" iya benar kami melakukan walk interview hanya untuk hari ini saja. Hasilnya akan kami umumkan besok lusa... "
" oh begitu... sepertinya saya kurang mendapatkan informasi... kalau begitu Jodha Mahendra ada di cloter berapa yah kak ? "
" tunggu sebentar... saya cek terlebih dahulu... ( petugas tersebut sambil mencari- cari daftar calon karyawan yang akan mengikuti tes interview tersebut )... Jodha Mahendra atas rekomendasi dari Bapak Hasan berada di cloter ke dua... "
" tek...( Jodha sangat kaget ) mati aku mengapa aku berada di cloter ke dua... " batin Jodha
" oke terima kasih kakak atas informasinya "
" sama- sama "
Jodha meninggalkan tempat tersebut dan kembali duduk di ruangan tunggu dengan muka cemasnya dan merasa sedikit lemas...
" seandainya pak Hasan memberiku informasi yang lebih jelas... aku tidak akan di sudutkan pada dua masalah ini... apa yang harus aku pilih kesempatan berkarier atau melihat Parijat... ( Jodha galau pemirsa... ) semoga Allah membantuku memecahkan masalah ini dengan baik, tanpa aku harus mengorbankan salah satu di antara pilihan itu ( harapan Jodha )... sebaiknya aku menunggu terlebih dahulu.... siapa tau aku di panggil di awal saat cloter ke dua di mulai... semangat Jodha!!! " ( Jodha menyemangati diri ).
***
Di dalam Pesawat...
" Pari... wake up Pari... we're going to land... " usaha Rajat membangunkan Pari yang sedang tertidur pulas di bahu Rajat ( cie...cie... mumpung ada kesempatan nih ye...ehem... ehem... )
" Pari... wake up Pari... " Rajat membangunkan Pari kembali sambil menabok pipi Pari dengan perlahan. ( jangan di tabok atuh a.... coba di cium pasti langsung bangun... hehehe )
Setelah Rajat berusaha berkali-kali akhirnya Pari bangun juga...
" yes... Shahensah... " Pari setengah terbangun...
" what ??? " Rajat bingung...
" that i mean Akbar... " Pari sedikit sadar...
" What ??? " Rajat semakin bingung mendengar ucapan Pari...
" sorry... sorry... thait i mean... Ra.... jat... " Pari tersadar bahwa sekarang dia tidak sedang bermain serial lagi.
" nama itu rasanya sulit sekali untuk aku ucapkan... seperti bahasa asing yang tak aku mengerti bagaimana cara membacanya... aku baru menyadari... bahwa aku tak mengenal nama itu... yang aku tau hanya Shahensah... " batin Pari sambil menatap mata Rajat dengan tatapan penuh ketulusan hati...
" hey... Pari... are you oke ??? " Rajat membangunkan lamunan Pari
" yes... i'm oke Shahensah ( spontan terucap... ) upss... sorry that i mean Ra...jat... " lagi-lagi Pari mengucap nama Rajat dengan terbata-bata...
" You can call me whatever you like...but you've to pack your stuff right now... we are landing in 15 minutes... "
" oke... i'll pack my stuff ".
Saat Pari sedang merapikan barang-barangnya.... diam-diam Rajat memperhatikan Pari dengan tatapan penuh arti...
" aku tau Pari... nama itu terlalu asing bagimu... kau tak pernah mengenal nama itu... yang kau tau hanya Shahensah... apa maksud dari sikapmu itu Pari... " suara hati Rajat...
( kog ini kagak pake bahasa inggris... udah ahhh biar gampang di mengerti hehehe )
*****
( Nantikan Part-Part sweet Parijat lainnya... Jojanya kapan? * Takdir Joja lagi di atur hehehehe )
WAITING NEXT PART ...
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA BIAR AUTHORNYA SEMNGAT NULISNYA YAA ....
Terima kasih ....
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAL CINTA
FanficJodha dan Jalal sangat mengidolakan Parijat. Saat Parijat datang ke Indonesia,Jodha dan Jalal memutuskan untuk membeli syal sebagai kenangan abadi dengan meminta tanda tangan Parijat,Namun Jodha di hadapkan pada 2 pilihan antara melihat Parijat atau...