Naruto membuka mata nya dan menatap jam yang tergantung di dinding kamar nya. Jam menunjukkan pukul satu siang dan tak seperti biasanya Naruto masih berada di tempat tidur.
Saat ini Naruto sudah terlambat untuk berangkat kuliah dan tubuh nya terasa sangat lelah. Tendangan Sasuke di perut nya semalam tidak begitu sakit dan setidaknya pria itu tidak memperlakukan nya sekasar saat kali pertama mereka bercinta, namun tetap saja terasa menyakitkan bagi Naruto.
Perlahan, Naruto menyentuh dahi nya. Dahi nya terasa panas dan anus nya terasa sakit. Ia teringat bila kemarin malam Kurama tidak tidur di kamar bersama nya dan memilih tidur di kamar Naruko.
Sepertinya, kami-sama memberkati nya saat ini sehingga Naruko dan Kurama tak bertemu dengan nya saat ini. Naruto bangkit berdiri dan membuka pintu kamar yang terkunci. Ia menemukan sebuah kertas yang ditempel di kamar nya.
Naruto-nii, aku dan Kurama berangkat ke sekolah. Kami sudah memasak ramen untuk makan siang. Kuah ramen berada di dalam panci di atas kompor.
-Naruko
Naruto tersenyum membaca pesan dari Naruko. Ramen merupakan favorit nya dan saat ini merupakan saat yang pas untuk menikmati makanan favorit nya.
Perlahan, Naruto berjalan menuju dapur dan mengisi panci lain nya dengan air serta memasukkan ramen dan beberapa bahan pelengkap ramen di dalam air yang telah mendidih.
Setelah selesai, Naruto memindahkan ramen ke dalam mangkuk dan menyiram nya dengan kuah ramen hingga penuh. Ia mengambil pil berupa obat demam dan salep untuk luka yang diletakkan nya di lemari tempat penyimpanan obat di dapur.
"Itadakimasu", ucap Naruto pada diri nya sendiri.
Naruto mulai memakan ramen dengan cepat dan menyeruput kuah ramen itu. Rasa ramen itu cukup lezat meskipun tidak selezat ramen di Ichiraku ramen, kedai ramen favorit nya.
Di saat ini, perasaan Naruto terasa sakit. Sudah dua tahun berlalu dan Naruto merasa khawatir hampir setiap hari. Ia takut bila suatu hari nanti Naruko dan Kurama mengetahui pekerjaan nya yang sesungguh nya dan merasa kecewa. Namun, di saat yang sama Naruto merasa lelah untuk terus menerus berbohong.
Kuharap suatu saat nanti aku dapat jujur pada Naruko dan Kurama
Naruto mengaktifkan ponsel nya dan terdapat beberapa ponsel dan telepon tak terjawab. Naruto mengecek daftar telepon tak terjawab dan terdapat sembilan telepon tak terjawab dari Sakura, sahabat nya sejak sekolah menengah atas.
Ponsel Naruto kembali berbunyi dan Naruto segera mengangkat telepon.
"Moshi-moshi"
"Hey, kenapa kau tidak masuk kuliah, Naruto baka ?"
"Aku bangun kesiangan hari ini, Sakura-chan. Hehe...",Naruto terkekeh.
"Dasar ! Hari ini Orochimaru-san memberikan tugas kelompok dan kita berdua sekelompok"
"Tugas kelompok ?",Naruto memijit kepala nya yang terasa pusing seketika. Ia dan Sakura berkuliah di universitas yang sama dan berada di jurusan yang sama sehingga sering berada di kelompok yang sama setiap kali diadakan tugas kelompok.
"Ya. Kita diharuskan membuat sebuah aplikasi game sederhana untuk ponsel. Kita mendapat waktu selama lima minggu"
"Apakah kelompok nya hanya kita berdua saja ?"
"Tidak. Kita bertiga dengan Sai"
Naruto menghela nafas jengkel. Orochimaru adalah dosen berpenampilan unik dengan rambut panjang dan mengenakan eyeshadow berwarna ungu mencolok serta riasan wajah putih pucat. Seluruh mahasiswa pada awal nya mengira Orochimaru adalah seorang wanita.

KAMU SEDANG MEMBACA
May I Love You ?
FanfictionNaruto adalah seorang gigolo yang bekerja demi menghidupi kedua adik nya dan bertemu dengan Sasuke, seorang client VIP yang menawari Naruto untuk menjadi pelayan seks pribadi nya. Sasuke adalah seorang pria yang memiliki masa lalu kelam dan memperla...