Chapter 5

18.9K 1.3K 65
                                    

Sasuke memijat kepala nya dan menghela nafas dengan frustasi. Ucapan 'terima kasih' yang diucapkan Naruto pada nya terus terngiang di kepala nya.

Bukan berarti Sasuke tak pernah mendengar seseorang mengucapkan terima kasih pada nya. Ia cukup sering mendengar nya,terutama dari para karyawan yang bersikap ekstra formal pada nya. Ia bahkan begitu sering mendengar nya hingga ia muak.

Namun,ucapan sederhana itu terasa berbeda ketika diucapkan oleh seseorang yang telah diperlakukan dengan buruk. Sasuke cukup yakin bila saat itu Naruto terlihat tulus dan berusaha menatap ke arah nya meski terlihat serius.

Kemarin malam,entah apa yang merasuki Sasuke,ia mengulurkan tangan nya pada Naruto saat sedang tidur dan memeluk pria itu hingga mereka berdua sama-sama tertidur.

Beruntunglah,Sasuke bangun terlebih dahulu sehingga Naruto tak menyadari bila ia memeluk nya sepanjang malam dan ia segera melepaskan pelukan dan berbalik posisi memunggungi Naruto.

"Kuso",decih Sasuke. Ia tak dapat menghilangkan Naruto dari pikiran nya.

Seorang wanita bersurai indigo dengan iris putih memasuki ruangan Sasuke dan membungkukkan kepala dalam-dalam setelah mengetuk pintu. Diam-diam,Sasuke bersyukur dengan kehadiran wanita itu sehingga Sasuke tidak sendirian dan terus berkutat mengenai pikiran nya terhadap Naruto.

"Maaf telah menunggu lama,Sasuke-sama. Ini makan siang anda"

Wanita itu meletakkan sebuah kotak berisi bento di atas meja Sasuke dan Sasuke segera memberikan uang seribu ryo.

"Kembalian nya untuk mu"

"Arigato gozaimasu,Sasuke-sama",wanita itu kembali menundukkan kepala.

"Hn"

Sasuke membuka kotak itu dan mulai makan tanpa mengucapkan 'Itadakimasu' pada wanita itu. Sasuke tak memiliki maksud apapun dengan bersikap baik pada wanita itu.

Wanita itu adalah sekretaris pribadi Sasuke dan wanita itu mematahkan segala stereotype mengenai seorang sekretaris. Pakaian wanita itu sangat formal dan jauh dari kesan seksi. Wanita itu akan menikah sebentar lagi dan Sasuke sangat puas dengan kinerja dan kepribadian sekretaris nya.

"Hinata-san,kapan kau akan menikah ?",ujar Sasuke.

Wajah wanita berusia dua puluh enam tahun itu memerah dan ia hampir tersedak. Pria di hadapan nya seolah bukan Uchiha Sasuke yang dikenal nya. Sang boss tak pernah membicarakan atau menanyakan hal apapun selain yang berkaitan dengan pekerjaan.

"B-bulan depan. Ada apa,Sasuke-sama ?"

"Aku akan memberi mu cuti selama tiga minggu setelah kau menikah"

Hinata terbelalak dan memandang Sasuke dengan tatapan tak percaya. Sasuke pun tak mengerti dengan sikap nya, sejak tadi pagi Itachi terus mengernyitkan dahi dan mengatakan bila Sasuke bersikap aneh.

Sebetulnya,bukan tanpa alasan Sasuke memberi cuti selama tiga minggu. Wanita itu telah bekerja selama tiga tahun dan kinerja nya selalu memuaskan. Jam masuk kantor adalah pukul setengah sembilan pagi dan Sasuke telah sampai di kantor pukul tujuh lewat lima belas menit.

Dan Hinata datang ke kantor pukul tujuh pagi serta lembur setiap hari melebihi jam kerja yang ditentukan. Bahkan wanita itu tidak keberatan pulang pukul sepuluh atau sebelas malam hampir setiap minggu meskipun ia mendapat uang lembur. Maka Sasuke memutuskan untuk memberi 'hadiah' bagi Hinata dengan pemberian cuti. Namun,entah kenapa hal itu malah dianggap aneh bagi para pegawai nya. Hinata bahkan tak terlihat senang.

"Apakah anda serius,Sasuke-sama ? Saya mengadakan upacara pernikahan di hari sabtu sehingga dapat masuk kerja pada hari senin",ujar wanita itu dengan ragu.

May I Love You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang