5

2.9K 262 10
                                    

Pagi ini tidak seperti pagi-pagi biasanya. Biasanya Shania akan terus memarahi Beby atau membentak Beby. Namun, pagi ini Shania lebih banyak diam. Beby menoleh ke arah Shania. Shania sibuk memandangi jalanan. Karena Beby tidak suka suasana canggung, ia memutuskan untuk menyetel lagu.

I don't care what people say when we together

You know i wanna be the one to hold you when you sleep

I just wann-

"Berisik!" teriak Shania sambil mematikan musik yang Beby setel. Beby tersenyum kecil lalu kembali menyalakan musik tersebut.

Wanna to be you and i forever

"Berisik sialan!" teriak Shania lalu kembali mematikan musiknya. "Berani setel, lo gue bacok."

Beby bergedik ngeri lalu tertawa kecil. Shania menoleh karena heran, ini adalah pertama kalinya Beby tertawa -walaupun kecil- di depan Shania. Dan tawa itu semakin terdengar saat muka Shania terlihat bodoh di mata Beby. Shania tertegun, ternyata pengawalnya memiliki lesung pipit di kedua pipinya. Itu menambah kemanisannya. Namun, semua itu tidak mempan bagi Shania. Dia tidak menyukai orang itu dan tidak akan pernah.

"Napa lo tawa-tawa? Gue kira lo gak punya kotak tertawa." ucap Shania asal.

"Mm, Nona kotak tertawa itu cuma ada di film Spongebob." jawab Beby.

"Iya gue tau! Gak usah sebut-sebut kartun kesukaan gue!" bentak Shania.

Beby tersenyum untuk pertama kalinya. "Saya kira Nona bukan pecinta film kartun..." ucap Beby menggantung. Shania menatap Beby menunggu kalimat selanjutnya. "Saya kira...Nona suka film berbau pembunuhan atau psikopat." sambung Beby, Shania melotot lalu memukul bahu Beby keras.

"Kenapa lo bilang begitu, hah?"

"Karena...Nona galak."

Shania membelalakan matanya. "What? Lo berani ngatain gue galak? Lo mau cari mati?" Beby menggeleng. "Tarik kata-kata lo, atau lo gue bunuh di tempat."

Beby mengerutkan dahinya. "Dengan cara? Apa Nona membawa benda tajam atau apa?"

Shania menatap Beby tajam. "Gue punya 1001 cara buat bunuh lo sekarang, di mobil ini."

"Hm, kalau boleh tau, caranya seperti apa?" tanya Beby.

Shania menggerem. "LO SIALAN KAMPRET YA! GUE BAKAL TUSUK-TUSUK BADAN LO PAKE PULPEN GUE ATAU POTONG KEPALA LO PAKE PENGGARIS BESI GUE DAN NYOLOK MATA LO PAKE PENSIL MEKANIK GUE!" teriak Shania. Beby semakin bergidik ngeri. Entah mengapa ancamannya yang kali ini benar-benar membuat Beby takut.

"M-maaf Nona." gumam Beby. "Tarik kata-kata lo."

"N-Nona tidak galak."

"Terusin,"

"Apa lagi?"

"Terusin!"

"Terusin apa?"

"Pengawal bodoh!"

"Saya tidak paham maksud Nona apa."

"Shut up!"

"And dance with me?"

"DIEEEEEM!!!!!!!!!!!!" teriak Shania sehingga membuat telinga Beby sakit. "O-oke."

*****

"Kita harus mulai menyusun rencana sekarang." ucap Farish kepada Yono dan Maul -anak buahnya.

"Benar bos, sepertinya mereka sudah menyadari akan pergerakan kita." jawab Maul.

"Gawat Pah, rencana gak sesuai yang aku bayangkan. Shania putusin aku. Dan ini semakin sulit mengalihan perhatian bodyguard-nya." ucap Mario cemas. Ya, mereka sedang berkumpul di ruangan Farish. Melody dan Elaine juga berada disana.

Your Protector [Completed]Where stories live. Discover now