"Sulli day"

629 62 5
                                    

"Akhirnya aku punya teman,gomawo Joy. kau teman pertamaku"krystal tersenyum tulus padaku ,ah ralat dia menatap lurus seolah ada aku disana. Bahkan yeoja ini tak pernah punya teman.

"Oh,iya kenapa kau di rumah sakit? Apa kau sakit? Kok malah jalan jalan kesini??"
Tanya krystal bertubi tubi ,sepertinya dia yeoja yang penyayang.

"Ani,aku hanya tenggelam dan di bawa ke sini"jawabku santai.

"Tenggelam?apa kau perenang?oh iya kenapa kau tak istirahat saja?"tanya krystal,sepertinya dia sahabat yang baik . "Iya aku tenggelam,tapi aku bukan perenang dan aku tenggelam di kolam renang rumahku,dan jika aku hanya istirahat di ranjang ,aku tak mungkin mengenal sahabat baru ku ini",krystal tersenyum.

"Sahabat?"tanya krystal senang.

"Iya,kau sahabatku sekarang"aku mulai memeluk krystal dan dia membalasku dengan senang.

"Gomawo,aku dulu bahkan selalu bermimpi memiliki sahabat dan kini ,aku punya satu. satu sahabat,iya sahabat"aku tersenyum mendengar celotehan nya,ah malang sekali nasibnya untuk mendapatkan teman baginya sangat sulit ,berbeda denganku yang selalu cepat bergaul dan dengan mudah mendapatkan teman. Namun aku masih sedikit penasaran dengan yeoja ini.
"Eum,bolehkah aku bertanya?"tanyaku.

"Tentu"jawabnya.

"Tadi,kenapa kau menangis?"tanyaku hati hati,krystal mulai mengulas senyum pahitnya.

Author pov.

"Aku pembunuh"jawab krystal sambil menerawang ke arah depan.

"Mwo?"joy membelalakan matanya

"Waeyo,kau menyesal berteman denganku,aku pembunuh,aku perusak kebahagiaan orang"Krystal nampak memukul mukul lantai dan membuat joy ketakutan. "Maksudmu apa,ayo jelaskan"

"E-eonniku hamil dan anaknya meningal karna aku tak sengaja menendang keras perutnya dengan tongkatku"jawab krystal,joy mulai tenang sekarang. Namun tiba tiba joy ingin berlari saat ini juga karna mendengar kata kata krystal.

"Tapi aku senang,setidaknya dia tidak bahagia sepertiku"ujar krystal,oh bukankah kalian berfikir bahwa krystal adalah orang yang tidak jelas.

Joy buru buru lari dari situ ia merasa salah memilih teman bahkan sahabat untuk kali ini.
"Ih,jangan jangan dia psikopat"gumam joy.
"Tapi syukurlah dia buta jika tidak-awww"Joy meringis kesakitan saat kakinya tiba tiba terpeleset dan dengan anggun nya dia terjungkal.

"Aish,Appo"ringis joy sambil memegang pergelangan kaki kanan nya. Namun ia merasa ada seseorang yang mengulurkan tangan padanya,reflek ia mendongkak.
"S-sulli eonni"ujar joy.

Sulli hanya mengulas senyum nya."katanya kau sakit,kok ada di sini"ucap sulli sambil membantu joy berdiri.

"Ah,aku hanya mencari minum-ya minum"Sulli kembali tersenyum dan mengusap pelan rambut joy.

"Oh iya,jimin dimana?"tanya sulli.

'Deg'

'Deg'

Jantungnya berdegub kencang,ia takut jika sulli berada di dekat jimin malah membuatnya terluka.

"Ah,molla"jawab joy sesantai mungkin.

Sulli kembali menatap penjuru koridor."dimana kamarmu?,chimchim pasti ada disana".
Joy mulai menampilkan wajah lesunya,dengan langkah gontai ia menunjukan arah kamarnya pada sulli.

Dan betapa terkejutnya dia saat mendapati jimin disana,ia yakin pasti tak lama setelah ini ia akan menangis melihat sulli dan jimin."masuklah"seru joy lalu beranjak naik ke ranjang nya mencoba berpura pura tidur. ingat!,pura pura tidur.

Black and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang