Bitterness

589 56 3
                                    

Namja bersurai orange itu terus menggoles oleskan sesuatu pada lubang hidung seorang yeoja yang kini tengah tak sadarkan diri.

"Sooyoungie,bangun... hey. Bukankah kau tak ingin pergi ke rumah sakit?,ayo bangunlah,sebelum kau ku bawa ke rumah sakit". Joy samasekali tak bergeming atas panggilan Jimin. Dan itu membuat Jungkook semakin panik,pasalnya ia adalah tersangka utama dalam masalah ini. Namja itu tak henti hentinya mengucapkan doa,sungguh... ia samasekali tak tahu jika joy mengidap Hemofilia akut, dan itu yang membuat darahnya tak bisa berhenti keluar saat terluka.

Berbeda dengan Jungkook. Yoongi yang juga ikut berada di sana,hanya diam menunduk. Ia duduk di sebelah seorang Yeoja,Yeoja yang.... yang... yang... entahlah,Yoongi pun tak tahu mengapa ia merasa nyaman di dekat Wendy,namun ia juga merasa nyaman jika di dekat Joy,ah.... apa ini tak terlalu membinggungkan?.

Ya..... apakah ada yang bisa menebak dimana mereka saat ini?.

Yup.... mereka sedang berada di ruang tamu rumah Jungkook.

Flasback...

"Oppa,cepatlah kemari. J-joy pingsan"Ujar Wendy di dalam telfon. Jimin sontak membulatkan matanya dan langsung menyambar kunci mobilnya.

"Ada apa ini?,kenapa Joy bisa pingsan?"Jimin dengan sigap merebut Joy dari gendongan Jungkook.
Jimin, tiba tiba berlari ke arah rumah pintu rumah jungkook,dan membukanya dengan paksa.

"Hei.... aku ingin membawanya kerumah sakit"teriak Jungkook. Jimin samasekali tak bergeming,lalu menidurkan Joy di sofa. Orang tua Jungkook yang berada di sofa itu pun ikut kaget karna kehadiran Jimin yang tiba tiba menidurkan Joy di sana.

"A-ada apa ini?,dia siapa?..... Jungkook.... yeoja ini kenapa"Teriak Eomma Jungkook.

"Mian.. nyonya dan tuan,saya hanya ingin menyadarkan adik saya dulu,bisakah anda keluar". Kedua orang tua jungkook hanya menatap jimin dengan penuh kebingungan dan berlalu menuju kamar mereka.

Jungkook,Wendy dan Yonggi pun ikut masuk ke rumah itu. Setelah memulangkan seluruh tamu undangan. Jungkook terus memainkan tangan nya yang mulai dingin karna panik. Sedangkan Yonggi hanya duduk sambil menundukan kepalanya.
Sedangkan Wendy,Yeoja itu hanya ikut duduk di sebelah Yonggi.

Flashback off*

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Joy?,Siapa yang membuatnya pingsan?"Jimin bangkit dari posisinya dan menatap intens ketiga orang itu-Yonggi,Jungkook,Wendy-.

Ketiga orang itu hanya bungkam sembari menundukan kepalanya. Jimin mengepalkan tangan nya geram. Dan yang membuatnya geram adalah.
"Kenapa bibir Sooyoung bisa sampai berdarah?". Jimin menatap kedua namja di depanya-yonggi dan Jungkook-itu dengan geram.

"Apa salah satu dari kalian menciumnya?"Gertak Jimin. Yonggi bangkit dari duduknya dan tiba tiba berjalan melewati Jimin dan menuju ke pintu.

"Hei... mau kemana kau?,apa kau yang membuat Sooyoung begini?,berhenti disitu bajingan!!"Teriak Jimin. Namja itu hendak berjalan mendekati Yonggi yang tengah berdiri di ambang pintu. Namun sebuah tangan mencekalnya.

"A-aku yang mencium J-oy"

'Bughhh'

"Atas dasar apa kau mencium adikku"dengan emosi yang meluap luap,jimin mengghantam pipi namja itu hingga meninggalkan sebuah bekas memar disana.

"A-ku... hanya ingin menyatakan perasaan ku... hyung". Jungkook sedikit mengaduh merasakan pipinya yang lebam karna hantaman Jimin.

Wendy membelalakan matanya,seketika ia bangkit dari posisinya dan menahan tangan jimin yang hendak memukul Jungkook untuk yang kedua kalinya.
"Oppa,cukup.... jangan selesaikan masalah ini dengan kekerasan.. kumohon,lebih baik sekarang kita bawa Joy,ke rumah sakit"Wendy berusaha menahan tangan Jimin. Jimin seketika menurunkan tangan nya dan menghela nafas.

Black and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang