Flashback on*.
"Appa ingin mengajak ku kemana?"tanya jimin bingung,karna tiba tiba appa nya menyeret dia dari ruangan Joy.
Appa nya berhenti di sebuah ruangan yang sepi dan mulai mengengam erat tangan jimin.
"Waeyo....ada apa?"tanya jimin semakin penasaran."Jimin,kumohon....jaga Joy dengan baik"appa jimin mulai berkata dengan serius.
"Mak...sud..nya?"jimin semakin penasaran saat ini.
"Joy,dia menderita penyakit Leukimia stadium3b dan hemofilia akut,appa benar benar menysal karna baru mengetahuinya sekarang"tuan park jisung sudah tak mampu membendung air matanya lagi.
"Jangan bercanda appa,ini tidak lucu"bentak jimin sambil mengeleng gelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh appa nya Itu.
"Tatap appa,apakah appa terlihat bercanda"jisung mulai meyakinkan jimin dengan tatapan nya lalu datanglah nyonya gayoung menghampiri mereka.
"Eomma,palli katakan padaku bahwa ini semua hanyalah sebuah lelucon kan?"jimin benar benar masih tak percaya dengan semua ini.
"Itu benar jimin-ah,pada saat di kolam renang kakinya terkena serpihan keramik lalu terluka,dan parahnya,darah dari luka Joy tidak bisa berhenti keluar,dan itu membuat appa dan eomma khawatir,lalu membawanya ke rumah sakit"ujar nyonya gayoung sedih.
"Maldo andwe"
Flashback off*
Tak terasa air mata jimin jatuh membasahi pipnya,dan pada saat bersamaan itu pula ada sebuah sentuhan hangat yang menyentuh pipnya,mengusap usap air matanya,sudah tentu itu tangan Joy.
Sulli menatap jimin dan joy dengan tatapan aneh,ia merasa cara Joy menatap mata jimin itu berbeda,tidak seperti tatapan seorang adik perempuan dan oppa nya,melainkan seperti tatapan dari yeoja ke namja!,tentu saja Sulli merasa risih akan hal itu.
"Oppa,kenapa darahku terus-"kata kata Joy di potong oleh bibir jimin yang tiba tiba menempel di bibirnya dan menghisap darah yang keluar dari luka joy.
Sontak Joy dan Sulli membulatkan mata mereka,Jimin nampak menghisap bibir bawah Joy atau lebih tepatnya bibir bawah bagian dalam karna bagian yang tergigit di sana,joy masih diam terpaku karna Syok dengan ciuman*Read:pertolongan*jimin yang tak terduga itum
Sulli benar benar sudah berada di puncak emosinya kali ini."Aku pulang?lanjutkan penyelamatanmu park jimin"bentak sulli lalu meningalkan ruangan Joy.
Dengan sekuat tenaga,Joy berusaha mendorong jimin agar melepas ciuman nya,namun nihil jimin malah semakin keras menghisap bibir bawahnya itu,jimin pun bahkan sudah tak perduli bahwa mulutnya kini telah di penuhi oleh darah Joy,baginya bibir joy merupakan penawar rasa anyir darah itu sendiri.
"Hen...ti...kan"dengan sekuat tenaga(lagi),joy berusaha mendorong tubuh jimin.
Akhirnya bibir mereka terlepas dan pada saat yang bersamaan jimin mengeluarkan darah Joy dari mulut nya.
Darah dari bibir joy juga sudah mulai berhenti keluar,namun kini berganti Isakan yang keluar dari bibir Joy."Hiks....Hiks...kau jahat,pasti setelah ini Sulli eonni akan membenciku"Rutuk Joy,namun tidak bisa di pungkiri bahwa Joy juga menyukai nya namun tetap saja ia merasa bersalah pada Sulli.
"M....mian.....aku hanya....ingin menolong"jawab jimin,ia terus menundukan kepalanya.
"Bodoh.....hiks....hiks....kau bodoh,aku membencimu.......kejar sulli eonni....dia bisa saja membenciku bodoh"Joy menangis?,sunguh bibirnya berkata munafik kali ini.
"Joy ah,mianhae....aku benar benar tak bermaksud seperti itu"Jimin mengengam erat tangan joy meyakinkan nya,berani taruhan??bahwa Joy hampir mati karna ini.
Lalu sulli?Yeoja itu tidak sepenuhnya pulang,atau lebih tepatnya ia mengintip dari jendela apa saja yang di lakukan oleh sepasang saudara kandung-Jimin dan Joy-itu.
"Aku tahu kau menyukai jiminku"gumam sulli.
"Tapi kau tak akan bisa memilikinya park sooyoung"
"Ah....aku kasihan padamu"
Lagi lagi sulli bergumam.
Lalu segera meningalkan rumah sakit.---*---
"Joy....jebal,maafkan aku,aku benar benar tak bermaksud seperti itu"bujuk jimin pada joy yang sedang menangis sambil menundukan kepalanya...........apa kalian tahu??seberapa munafik nya joy saat ini??,di satu sisi dia senang karna ciuman pertamanya di dapatkan oleh jimin,tapi di sisi lain logika nya terus membrontak untuk tidak senang karna Apakah pantas seorang kakak adik kandung berciuman?.
"Oppa"panggil joy.
"Ah....wae?,kau sudah memaafkan ku?"jawab jimin antusias.
Joy mulai menghela nafas gusar nya."Oppa Sa-"belum sempat joy melanjutkan kata katanya ia sudah menyesal dan segera mengelengkan kepalanya.
"Waeyo?,kepalamu sakit?"tanya jimin kawatir.
Joy sudah tak mampu melanjutkan kata katanya,batin nya mulai berperang saat ini.
"Kau kenapa joy?"jimin benar benar di buat bingung oleh sikap labil joy.
"Oppa,apa kau benar mencintai sulli?"tanya joy hati hati."Tentu...waeyo?"jawab jimin.
"Lalu kenapa kau menciumku?"Joy mulai mengeluarkan isi fikiran nya saat ini.
"Aku kan sudah bicara bahwa aku tidak bermaksud mencium mu,aku hanya menghentikan darahmu yang tidak bisa berhenti....kalau soal sulli,aku bisa urus dia jangan merasa terlalu bersalah padanya,aku benar benar tak bermaksud seperti itu"jelas jimin.
Joy pov*
*Deg
*Deg
*Deg
Bagai di penggal saat ini juga,jantungku serasa berhenti berdetak mendengar penjelasan jimin,aku tahu rasa percaya diriku padanya memang terlalu tinggi hingga membuatku sempat berfikir bahwa jimin akan menyatakan perasaan nya tadi,namun sebaliknya....dia bahkan membuat nafasku tercekat.
.
.
.
.
.
Aku masih terbengong dengan penjelasan menyakitkan jimin tadi,otak ku bahkan serasa tak bisa berkerja lagi dengan baik.Ditambah aku hanya sendirian di sini,sendirian tanpa siapapun sejak jimin,appa dan eomma pulang ke rumah karna ada urusan dan meningalkan aku dan ponsel lowbat ku sendiri di ruangan menjijikan ini.
'Kriet'
Pintu berderit menandakan ada yang masuk ke ruangan ini,tapi aku tak perduli siapa itu kalau tidak jimin ya appa atau jangan jangan itu dokter,whatever.....i dont care!!!.Aku masih melanjutkan tidurku dan terus ber relung di selimut ini,karna sekujur tubuhku serasa merinding sekarang,memikirkan siapa yang masuk ke ruangan ini tadi?,kenapa aku tak melihatnya?atau jangan jangan itu.............
"C....CHAN...YEO..L"pekik ku saat mendapati mantan sahabatku yang sudah meninggal itu berada di depanku.
"Na bogosipo"ujar nya,apa dia gila!?,dia bisa membuatku mati sekarang bodoh!.
"K...kenapa k...kau kesini,bukankah kau su...dah-"
"Meninggal"potong nya.
"Pergi!!!,aku takut...kau membuatku jantungan"teriak ku.
Namun dia malah membelai lembut pipi ku."Gigit bibirmu"perintah nya.
Dengan reflek aku mengigit bibirku lalu tiba tiba aku terbangun....omo!!!tunggu!!!,berarti tadi itu mimpi?lalu tangan siapa yang masih memegang pipiku ini?.
Aku mendongkak memastikan siapa itu??.
"J...jimin oppa"lirihku menatap siapa yang sedang membelai lembut pipiku.
Jimin hanya tersenyum penuh arti padaku,tapi?,apa artinya?.
.
.
.
.
.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Black and White
Random"Kita saling melengkapi,namun tak bisa di satukan... Dan itulah definisi tentang warna yang paling ku benci" Jimin tertegun,apa yang di katakan Joy memang ada benar nya. Namun... Haruskah Jika Hitam bersatu dengan putih akan menjadi kelabu? Bisakah...