Black or White

668 65 7
                                        

Nafas Joy benar benar memburu,mata bulat nya menatap tajam manik mata Namja bersurai hitam di atasnya. Joy mulai menggerakan tangan nya menuju tekuk namja itu,membelainya pelan hingga berakhir di bibirnya. Joy mengusap pelan bibir namja itu, membuat namja itu memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan Joy pada bibir nya. Namun kali ini,namja itu malah merasakan ada sesuatu yang basah menyentuh bibirnya.

"Lagi? Oh.. Ayolah Joy,kita sedang berada di bawah pohon.. Ini tempat terbuka" ujar namja itu. Joy hanya terkekeh.

"Hei! Park Jimin! Bukankah tadi,kau yang pertama melumat bibirku dengan kasar dan langsung menghempaskan tubuhku di sini Huh?" Joy mendorong tubuh Jimin,dan mulai duduk bersandar di pohon itu. Jimin hanya tersenyum dan ikut bersandar di samping Joy, Jimin menarik kepala Joy pelan untuk bersandar di bahu nya,berniat memberi sebuah kenyamanan untuknya.

"Mulai sekarang,akulah tempatmu bersandar" Jimin mengusap surai cokelat Joy.

"Mulai sekarang, kaulah tempatku bersandar. Kita saling melengkapi... "
Joy sengaja menggantungkan kalimatnya di udara. "Karna kita adalah Hitam dan putih" lanjutnya.

"Justru itu, kita adalah kedua warna terkuat di dunia. Kita saling melengkapi dalam hal apapun"Ujar Jimin. Ia mulai memberi sedikit keyakinan pada yeodongsaeng nya.

"Kita saling melengkapi,namun tak bisa di satukan... Dan itulah definisi tentang warna yang paling ku benci" Jimin tertegun,apa yang di katakan Joy memang ada benar nya. Namun... Haruskah Jika Hitam bersatu dengan putih akan menjadi kelabu? Bisakah ia berubah menjadi warna yang sedikit terang? Bisakah jika warna kelabu tidak di ibaratkan sebagai warna yang kelam? Tidak! Jawabannya adalah tidak bisa. Karna hitam melambangkan sebuah kekuatan dan putih melambangkan sebuah kelembutan,Seperti apa yang terjadi pada 'satu' anak manusia ini. Ia mengibaratkan dirinya adalah warna putih yang lemah.. Dan dia mencintai seseorang yang kuat,kuat dalam hal untuk menentang hubungan cinta ini,karna dia mencintai yeoja lain, karna dia akan menjadi milik yeoja lain, dan karna dia tak mencintai 'nya'. Namun memang itu adanya, hitam dan putih memang di takdirkan untuk saling berdampingan menjalin sebuah hubungan persaudaraan diantara mereka. Seperti sekarang... Namun,salah seorang diantara mereka melanggarnya. Dan yang harus di garis bawahi adalah, Hitam dan Putih tak di takdirkan untuk bersatu.

Suasana mulai berubah menjadi sangat hening,keduanya nampak sedang pulas memejamkan mata menikmati angin semilir yang menerpa kulit wajah mereka. Joy tersenyum tipis merasakan angin hangat yang menerpa wajahnya. Ia membuka matanya tak kala mendengar sebuah deringan ponsel. Ia mulai mencari cari sumber bunyi itu dan...

"Ah.." Joy menggaduh kaget saat mendapati suasana di sekeliling nya. Sebuah kamar dengan nuansa hijau itu memang tak asing lagi baginya,namun yang menjadi pertanyaan adalah. Kenapa dia bisa berada di sini? Dimana jimin? Apa itu hanya mimpi? Huh,apapun itu.. Joy benar benar benci mimpi semacam itu.

Matanya memandang ke seluruh penjuru ruangan dan mendapati sebuah benda pipih tengan menyala dan bergetar di meja nakas nya. Joy berdecak lalu mengambil ponsel itu dan menempelkan benda itu di telinga nya.

"Yeoboseo"

Seketika tubuhnya melemas dan matanya melebar. Secepat kilat ia meletakan ponselnya dan menuju kamar mandi,setelah sekitar lima belas menit Joy keluar dengan keadaan rapih.

"Soo young,kau mau kemana?" Tanya Eomma menggagetkan Joy. Joy mengelus dadanya dan berucap.

"Sepupu Wendy meninggal,aku harus ke apartemen wendy sekarang.. Dia ketakutan"

"Tapi kau belum sarapan dan meminum obatmu"

"Eomma kumohon,ini sangat darurat. Aku pergi dulu Ne"

Black and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang