Setelah jam istirahat usai, pelajaran pun dimulai, jam terakhir ini diisi oleh guru paling asik sesekolah ini.
Dimana gue bisa santai tanpa tegang kaya pelajaran sebelum-sebelumnya.
Karena jika guru itu mengajar, dia hanya menyuruh anak-anak muridnya untuk mengerjakan soal yang ada didalam buku saja, sedangkan ia biasanya mengoreksi hasil kerjaan anak kelas lain.
Tapi saat gue sedang mengisi satu demi satu soal dalam buku, gue pun sedikit merinding.
Karena ada sesosok makhluk yang sepertinya sedang memperhatikan gue.
Dalam otak gue pun ada debat yang hebat antara takut karena makhluk itu bener ngeliatin gue apa engga.
Sampai akhirnya gue memberanikan diri untuk melihat makhluk itu.
Dan bener aja dia ngeliatin gue.
"Ngapain lo ngeliatin gue?!"
Tapi walaupun gue bentak makhluk itu masih tetep ngeliatin gue, dan fix gue mulai takut.
Gue pun mencoba fokus lagi ngerjain soal-soal, dan tetep aja ga bisa fokus.
"Ih lo kenapa si ngeliatin gue terus? Horror banget deh"
"Aneh"
Akhirnya dia berkata seperti itu dan mengalihkan pandangannya ke buku.
Otak gue mencerna kata-kata itu.
"Heh kambing, lo bilang gue apa?! Aneh?!"
Bentak gue karena setelah dia ngeliatin gue sampe-sampe gue parno terus ngatain gue aneh lagi.
Baru kenal aja udah ngatain gue aneh dasar aneh.
"Heh gue lagi ngomong ya!"
Bentak gue lagi karena gaada jawaban dari dia.
"Lo ngomong sama gue?"
Tanya dia dengan muka santai nya yang nyebelin itu.
"Engga, gue ngomong sama tembok, yaiyalah sama lo!"
"Asal lo tau gue tuh punya nama, bukannya kita udah kenalan tadi, jangan manggil heh heh terus kambing pula di bawa-bawa, kasian dia ga salah!"
Sumpah nih orang nyebelin bangeeett.
Dan dari situ gue tau ini bakalan jadi masa yang panjang di kelas 10 ini.
××××
-Author's pov-
"Assalamualaikum"
Afra memasuki rumahnya dengan wajah lesunya, lalu berbaring di sofa ruang keluarganya.
Hari ini memang hari yang lelah untuk seorang Afra karena dia harus berurusan dengan cowo yang mencap dirinya aneh.
"Waalaikumsalam de, sudah pulang, Budhe sudah buatkan makan kesukaan ade di meja makan"
Kata Budhe, yang biasa memanggil Afra dengan sebutan ade dia adalah pengasuh Afra dari Afra kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Teen Fiction"Cinta Itu Butuh Perjuangan" Itu yang orang-orang bilang. Tapi, aku hanya memiliki kata depan dari kalimat tadi yaitu, "Cinta". Yap,memang aku tidak mempunyai nyali untuk melakukan kata terakhir itu atau berjuang. Karena bagiku, hanya mengagumi nya...
