"Ra lo dianter Tama tadi?"
Tanya Rachel bingung karena melihat Tama tadi berada di depan rumahnya setelah Afra sampai di rumah Rachel."Hhmm"
Jawab Afra malas."Wahh hebat nih Afra pulangnya udah dianter sama cowok, Afra udah gede nih hahaha"
Timpal Thalia lalu Afra pun membalasnya dengan tatapan jengkel ke arah Thalia dan diikuti tawa oleh Rachel.Lalu tiba-tiba hp Afra berbunyi menandakan ada notif line masuk.
Yang membuatnya mengerutkan dahinya lalu selang tiga detik ia tersenyum.
"Hemm sekarang senyum-senyum sendiri"
Kata Thalia yang membuat pandangan Rachel teralih dari majalah ke seseorang yang disindir oleh Thalia.Tapi orang yang dibicarakan masih asyik menggerakan jari-jarinya di hpnya sambil tersenyum.
Tiba-tiba seseorang mengagetkannya, Afra pun melihat ke arah seseorang yang mengagetkannya.
Ternyata itu Thalia yang sedang tersenyum sambil memperlihatkan giginya yang rapih.
"Siapa si ra sampe senyum-senyum gitu"
Kata Rachel sambil tersenyum jahil ke arah Afra dan diikuti Thalia."Kalian apaan si, ini cuman ka Aga doang ko"
Kata Afra yang menyudahi rasa penasaran Rachel dan Thalia."Ka Aga? Yaampun ka Aga tuh ya kaka idaman banget deh, beda sama abang gue"
Kata Thalia sambil kembali merapihkan bajunya."Haha engga juga tal, abang lo juga sweet ko" tepis Afra lalu melirik ke arah Rachel "eh ada cecel ya, tal nanti dia malah flashback lagi"
Yang dibicarakan hanya terus terfokus dengan majalah nya.
Kemudian Afra dan Thalia pun tertawa ketika melihat muka Rachel memerah.
Sore berganti malam seperti biasa Afra selalu meminjam baju ketika ia menginap entah dirumah Rachel maupun Thalia.
Dan seperti malam-malam biasa mereka selalu menyempatkan sekitar 1 sampai 2 jam untuk belajar.
Malam itu giliran mereka belajar Fisika, dan Thalia mengajarkan Afra.
"Aduh ra masa gabisa juga si, udah dua kali gue jelasin"
Kata Thalia setelah ia lelah mengajarkan Afra."Yah gimana ya tal, gue tetep ga ngerti"
Kata Afra sedih."Ra kapan ya lo itu ngerti Fisika?, lo kalo ulangan remed mulu"
Sahut Rachel."Jangankan ulangan cel, nilai latihan aja ga pernah bagus, kalo bagus juga dapet nyalin"
Timpal Thalia."Lo mending cari guru private deh ra"
Sahut Rachel lagi."Aduh gue males cari guru nya"
"Males terus kapan rajinnya lo"
Omel Thalia."Yaudah deh iya dalam waktu dekat ini gue bakal nyari"
Sebenarnya Afra bingung bagaimana mencari guru yang akan sabar mengajarnya kalau teman-temannya saja sudah menyerah mengajarkannya.
××××
Keesokan nya Afra melihat didalam kolong mejanya ada sebungkus nasi uduk yang entah dari mana asalnya beserta kertas berisikan kandungan yang berada didalam nasi uduk tersebut. Seperti:
karbohidrat ✔
Protein ✔
Energi ✔
Kalsium✔
Lemak✔Membuat kening Afra berkerut sambil tersenyum, lalu setelahnya menggidikkan bahu tanda tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Teen Fiction"Cinta Itu Butuh Perjuangan" Itu yang orang-orang bilang. Tapi, aku hanya memiliki kata depan dari kalimat tadi yaitu, "Cinta". Yap,memang aku tidak mempunyai nyali untuk melakukan kata terakhir itu atau berjuang. Karena bagiku, hanya mengagumi nya...