Bel pulang pun berbunyi tibalah saat-saat yang gue nanti kan untuk pulang ke rumah dan bermanja ria di kasur gue yang empuk.Karena hari ini gaada jadwal belajar private bareng Nyebelin.
"Rararararara..."
Seperti biasa suara cempreng yang mengganggu gue tiap hari tidak lain dan tidak bukan adalah Thalia.Mungkin plan gue tadi bakalan ga kejadian, karena jika Thalia manggil gue kaya gitu berarti akan ada sesuatu.
"Iya? Apaan Tal?"
Kata gue sambil merapihkan buku yang ada di meja dan memasukkannya ke dalam tas."Besok itu ka Nunu ulang tahun ra, gue mau beli kado buat dia"
"Terus?"
"Ya gue mau minta di temenin sama lo, yayayaya..?"
Kata dia sambil mengeluarkan jurus andalannya yaitu senyum lebar selebar kuda.Tuhkan bener firasat gue.
Gue hanya membalasnya dengan anggukkan, lalu Thalia pun loncat-loncat kegirangan.
"Gue balik duluan ya"
Kata Rachel yang membuat kening gue berkerut."Lho lo gaikut cel sama kita?"
Tanya gue heran."Engga dulu ya, soalnya grandma drop lagi jadi gue harus ke rumah sakit jenguk dia"
Jawab Rachel."Oh gitu cel, cepet sembuh deh ya buat grandma lo"
Kata gue dengan muka yang turut sedih."Iya salam juga ya buat grandma lo, cepet sembuh terus bikinin sop ayam buat kita lagi deh"
Tambah Thalia.Rachel menggangguk dan langsung bergegas pergi.
Gue dan Thalia bergegas pergi juga.
Ketika Thalia jalan mendahului gue di depan, satu tangan narik gue.
Reflek gue menengok dan menepis tangan itu kasar.
"Biasa kali mba"
Ternyata Sang penarik adalah Tama, lalu saat itu juga gue mengerutkan dahi gue."Gausah narik-narik deh kebiasaan"
Sambil memasang muka jutek gue dan dia ketawa."Mau kemana?"
Tanya nya setelah tertawa puas tadi."Kepo"
Balas gue. Haha ga bisa bales lagi kan dan dia pun menyentil kepala gue lalu pergi.
"Aduuhh"
Maksudnya apa coba."Oiya Thalia!"
Reflek gue yang tersadar masih berada di koridor sekolah dan Thalia gaada.××××
Setelah sampe di sebuah pusat perbelanjaan.
"Tal udah napa si diem-diemannya, lebay deh"
Gue yang memulai membuka percakapan karena selama diperjalanan Thalia cemberut sama gue."Tal lo kenapa deh diemin gue gini?"
Tambah gue karena gaada respon.Dia pun berhenti di depan pizza hut dan masuk tanpa perduliin kata-kata gue.
Setelah duduk dikursi, gue dan Thalia memesan makanan sesuai selera masing-masing tak lupa pizza ikut kami pesan.
"Tadi lo nanya kan gue kenapa?"
Kata Thalia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Teen Fiction"Cinta Itu Butuh Perjuangan" Itu yang orang-orang bilang. Tapi, aku hanya memiliki kata depan dari kalimat tadi yaitu, "Cinta". Yap,memang aku tidak mempunyai nyali untuk melakukan kata terakhir itu atau berjuang. Karena bagiku, hanya mengagumi nya...