"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
Teriak gue sambil nutupin muka gue ini pake kedua tangan gue dan balik badan lagi.Karena pas gue nengok ada 3 cowok shirtless yang sedang ngelap-ngelap rambutnya pake anduk.
Ampun deh gue kan gapernah liat yang beginian, mata gue yang masih suci ini jadi ternodai.
Dan teriakan gue sukses membuat mereka malah pada bingung.
Karena mereka malah ngomong "lah ini siapa deh?" "ko dia teriak?" "ini cewek lo?" "lah kita kan sepakat gabakalan bawa cewe kesini" "terus ini siapa?" begitulah kata-kata mereka yang gue denger, ga asing si suaranya.
Tiba-tiba ada yang nepuk bahu gue.
"Aaaaaaaa jangan pegang-pegang! jauh-jauhhhh!"
Kata gue masih sambil nutup muka gue, dan berlari maju untuk menjauhi mereka takut gue diapa-apain kan ga lucu.Tapi gue malah nabrak tembok.
"Aduuuhh!"
Gue mengaduh sakit karena kening gue nyium tembok yang keras itu.Lalu setelah itu mereka yaitu 3 cowok tadi ketawa, sial.
"Ada apa de?"
Kata bibi khawatir lalu menghampiri gue."Itu bi ada alien-alien yang ga pake baju"
Tunjuk-tunjuk gue kebelakang tanpa nengok ke belakang, setelah si bibi mendekat."Alien?!" "aduh lebay banget dah gue kira ada apa" "lebay deh"
Protes mereka di belakang."Oalah dikira opo to non"
Kata si bibi "tuan-tuan iki lo kebiasaan bae itu badannya bo ya dilapisi dulu pake kain, ada tamu" lalu beralih ke mereka.Gue gatau siapa cowok-cowok itu tadi soalnya mata gue terfokus ke badan mereka si jadi gue ga ngeliat mukanya, tapi siapa pun mereka harus tanggung jawab suciin mata gue lagi.
Badannya ko kaya atlet-atlet gitu ya, tapi tetep aja mata gue kan gapernah liat yang gitu-gitu secara langsung, oh mata kasian sekali engkau.
"Bibi kenal sama dia?"
Kata salah seorang cowok dibelakang."Ini temennya tuan Rama katanya, ya to?"
"Temen?....temen?....temen? Oiya gue lupa, Afra ya?"
Tanya salah seorang cowok yang gue kira pasti si nyebelin itu."Afra?"
Sahut dua orang yang terkejut berbarengan lainnya yang ga asing juga suaranya."Iya ini loh yang gue ceritain kekalian, anak yang bakalan gue ajarin fisika disuruh bu Lela"
Kata si nyebelin."Yang lo ceritain itu Afra ram?"
Kata salah seorang lagi, dan ko suaranya sering gue denger ya?"Oh dia itu Afra, udah gue duga.. Dan tapi ko lo janjiannya di rumah? Tumben"
Kata salah seorang lagi dan suaranya kaya gue kenal.Nah yang gue bingungin itu mereka semua kenal sama gue.
"Iki tuan-tuan bo ya pake baju dulu baru ngobrol, ada tamu gaenak"
Setelah itu gue mendengar langkah kaki yang menjauh dan setelahnya mendengar suara tangga kayu yang mereka lewati.
Gue pun nengok kebelakang dah, huft mereka udah gaada.
"Maap ya non tuan-tuan memang kaya gitu kalo dirumah, yaudah non duduk dulu bibi lagi bikin minum dulu"
Dan si bibi pun pergi kedapur.Gue lalu beranjak lagi ke foto keluarga yang ada diruangan itu, dan sukses mata gue melotot, saking tak percayanya.
Di foto itu terlihat ada ibu, bapak dan ketiga anaknya yang sedang asyik bermain di padang rumput yang luas tidak lupa dengan senyuman di bibir mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Teen Fiction"Cinta Itu Butuh Perjuangan" Itu yang orang-orang bilang. Tapi, aku hanya memiliki kata depan dari kalimat tadi yaitu, "Cinta". Yap,memang aku tidak mempunyai nyali untuk melakukan kata terakhir itu atau berjuang. Karena bagiku, hanya mengagumi nya...