Love and Promise
Author : Bacon14
Length : Oneshot
Genre : Sad Romance
Main Cast :
Park Chanyeol
Lee Jina
Author Note :
Saya berterimakasih atas respon untuk ff What If. Semoga untuk ff ini, responnya sama besar ya. Gomawoyo!Happy Reading
Sebuah cinta yang kau ucapkan membuatku terluka dan berbagai janji yang kau berikan padaku membuatku merasa aku harus benar-benar meninggalkanmu untuk selamanya. Kau menyakitiku terlalu dalam hingga diriku benar-benar lelah. Rasa cinta yang kuberikan tidak akan menetralisir rasa sakit yang kau berikan. Apakah ini balasanmu atas cinta dan janji yang kau ucapkan? Apakah sebuah cinta harus saling menyakiti? Aku terluka di atas semua kebahagiaan yang kau raih. Aku berharap aku bisa menghilang dari kehidupanmu dan memulai kembali hidupku tanpa kehadiran dirimu. Cinta dan janji? Aku tak akan pernah percaya hal seperti itu lagi. Ketika aku mendapatkan sebuah kesempatan untuk menjauh darimu, aku kembali ke titik awal.
******
Kau kembali mengulang janji yang sama dan aku dengan bodohnya tetap mempercayai janjimu itu. Aku tetap berdiri di tempat yang sama. Aku tetap menunggu kau kembali padaku. Aku kedinginan hingga aku merasa aku tak sanggup lagi untuk berdiri.
"Mian, aku tidak bisa datang. Aku ada latihan basket." Begitulah ucapan singkat yang seringkali kau berikan padaku ketika aku bertanya kenapa kau tidak datang pada saat kencan. Aku masih mempercayainya dan selalu tersenyum padamu. Aku berkata padamu untuk melupakan apa yang terjadi dan meminta untuk kencan berikutnya.
"Jina, aku sibuk sekali. Maaf ya." Aku kembali mengangguk mengerti. Rutinitas sebagai seorang yeojachingu pemain basket terkenal sangat sulit. Chanyeol, namjachinguku ini, sampai lupa hari anniversary kita. Aku memakluminya dan mencoba mengerti.
Berbagai janji diucapkan oleh bibir manis Chanyeol dan aku selalu termakan janji manisnya itu. Walaupun aku tahu Chanyeol tidak akan pernah menepati janjinya. Aku masih menunggu Chanyeol. Terkesan sangat bodoh, kan?
"Ayo, ke Lotte World hari ini. Ada pertunjukan kembang api malam ini." Chanyeol merangkulku. Jari-jarinya menyisir rambut coklatku dengan lembut. Aku kembali mengangguk dan tersenyum hangat. Chanyeol mengusap kepalaku dan mencium keningku lalu pergi meninggalkanku.
******
Aku menggunakan pakaian mini dress berwarna pink. Sebuah pita menghiasi poniku. Kini, aku berdiri di depan gerbang Lotte World menunggu kedatangan Chanyeol dengan sabar. Aku beberapa kali menelepon dirinya namun Chanyeol tidak mengangkatnya bahkan mematikannya. Aku tetap bersabar menunggu.
"Masuklah dahulu, aku terjebak macet." Aku tersenyum singkat. Untuk pertama kalinya, Chanyeol datang ke tempat kencan sesuai janji. Aku masuk ke Lotte World dan menunggu Chanyeol di depan kedai es krim.
Beberapa jam aku telah menunggu, namun Chanyeol tidak kelihatan batang hidungnya. Aku menggoyang-goyangkan kakiku berkali-kali untuk mengusir kebosanan. Beberapa kali aku menguap karena mengantuk.
"C-chanyeol.." Chanyeol berjalan melewatiku dengan merangkul seorang yeoja cantik. Bibirku terkunci rapat. Tanpa sadar, aku mengikuti Chanyeol dan yeoja tersebut. Aku tidak salah lihat. D-dia Park Chanyeol. Siapa yeoja tersebut?
"Chagiya, apa kau mau es krim?" Yeoja tersebut mengangguk imut. Ia menggandeng tangan Chanyeol dengan mesra. Tanganku terkepal sangat erat. Aku berusaha meredakan emosi yang meledak-ledak dalam diriku. Beginikah rasanya dikhianati oleh orang yang kau cintai?
Chanyeol berlari ke kedai es krim dan membelikan yeoja tersebut es krim. Aku berada di sampingnya. Namun, aku rasa ia tidak menyadari kehadiranku. Chanyeol membeli 2 es krim rasa coklat. Aku tersenyum pahit. Ini rasa es krim kesukaan kita berdua.