Chapter 4

625 79 33
                                    

RUBY dan Greyson sedang berjalan menyusuri koridor sekolah setelah dering bel tanda istirahat berbunyi sekitar lima menit yang lalu.

Greyson mengajak Ruby untuk ke perpustakaan, menanyakan soal pelajaran yang tidak ia mengerti.

Sesampainya di sana.

"Baiklah, pelajaran apa yang tidak kau pahami?" tanya Ruby sambil menaruh beberapa tumpukan buku tebal miliknya di atas meja baca perpustakaan.

"Semuanya yang berhubungan dengan hitungan," jawab Greyson.

Ruby menaikkan kedua alisnya dan menatap Greyson sejenak. Lalu menyibukkan dirinya dengan buku-buku yang ia bawa.

"Kalau begitu. Bagaimana kalau kita mulai dengan fisika?" Ruby menyodorkan satu buku paket fisika setebal 370 halaman.

Greyson menatap buku itu dan Ruby secara bergantian.

"Kenapa?" tanya Ruby tiba-tiba.

"Oh tidak apa-apa," jawab Greyson dengan canggung.

Greyson pun lekas membuka buku dan mencari materi yang menurutnya sulit untuk dipahami.

Greyson pun lekas membuka buku dan mencari materi yang menurutnya sulit untuk dipahami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BECCA menatapnya dengan benci. Setiap kali ia melihat Ruby dan Greyson jalan berdua itu semakin menambah sakit hatinya saja.

Sebenarnya ia ingin terus menjatuhkan Ruby, membuat gadis itu berhenti untuk dekat dengan Greyson. Namun menurutnya itu percuma saja, Greyson sudah menolaknya mentah-mentah.

Tepukan bahu menyadarkannya dari lamunan. Ia menoleh ke kanan, mendapati Rachel mengambil duduk di sampingnya.

Becca membenarkan posisi duduknya. Merapikan tatanan rambutnya yang terkena hembusan angin, ia kini sedang duduk di meja piknik di taman belakang sekolah.

"Kau pasti sedang memikirkan Greyson," tebak Rachel.

Becca tidak menyahut, ia malah membuang pandangannya ke lapangan sepakbola. Mengamati segerombolan pria yang sedang bermain bola di sana.

"Sudahlah Becca. Kau itu cantik, masih banyak laki-laki yang mau denganmu. Tidak harus Greyson kan?" lanjut Ranchel.

"Diam kau!" celutuk Becca. Rachel langsung menutup mulutnya rapat-rapat. "Aku tidak mau yang lain! Aku hanya mau Greyson! Dan tidak ada yang boleh merebutnya dariku. Apalagi gadis beasiswaan yang miskin itu!"

"Jadi, kau masih mau menjatuhkan Ruby?" tanya Rachel.

"Tentu saja! Aku tidak akan tinggal diam. Gadis miskin itu bukan tandinganku. Dia hanya belum tau saja, ia sedang berhadapan dengan siapa."

Catch a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang