Chapter 14

391 57 7
                                    

MASIH sama seperti kejadian dua hari lalu. Ruby masih sedih dan tak percaya apa yang ia ketahui sekarang ini.

Kekasihnya, sedang mengidap penyakin parah. Tapi yang tak ia habis fikir, mengapa Greyson menyembunyikan semuanya darinya. Ini sungguh mimpi buruk.

Masih sibuk dengan tangisnya. Ia juga masih terus mengurung diri di kamar. Hal itu membuat kedua orangtua dan kakaknya cemas dengannya.

"Ruby, kau harus makan sayang. Sudah sejak kemarin kau mengurung diri di kamar," ucap seorang wanita dari luar kamar.

Tapi gadis itu masih bertahan di kamarnya sambil menangis. Entah sejak kapan ia menangis.

"Ruby ayolah," bujuk Connor.

Tapi Ruby masih diam. Sampai akhirnya orang yang sedari tadi membujuknya menyerah.

Beberapa menit setelah itu, ponselnya berdering membuatnya sedikit terkejut. Ia menoleh pelan ke sumber suara.

Diraih ponselnya yang berada di bawah bantal. Itu Greyson, dia menelpon.

"Halo sayang," ucap orang disebrang sana. Suaranya parau khas orang sakit.

Ruby masih diam tak menyahut. Ia hanya menggumam menandakan bahwa ia mendengar Greyson yang menyapanya.

"Aku tahu jika kau sudah tahu," lanjut Greyson.

"Kena-pa kau ti-dak mem-berita-huku?" Tanya Ruby terbata-bata.

"Aku tidak ingin membuatmu sedih."

"Tapi dengan cara begini kau semakin membuatku sedih!" Ucap Ruby menaikkan nada bicaranya. Ia kesal, sungguh kesal.

Greyson mendesah. "Maafkan aku."

"Kau tidak perlu meminta maaf Grey. Kau hanya perlu jujur padaku."

"Aku melakukannya karena memiliki pemikiran yang sama denganmu saat kau bohong padaku jika kau habis dibully Becca dan Rachel."

Ruby tersentak. Ia tidak menyahut.

"Aku bohong padamu, agar kau tidak cemas padaku. Sama halnya kau bohong padaku, agar aku tidak cemas padamu," lanjut Greyson.

"Aku tidak tahu harus bicara apa sekarang," ucap Ruby.

"Bagaimana jika kita bertemu saja. Di Rittenhouse Square, bangku biasa," ajak Greyson.

"Kapan?"

"Sore ini, pukul 3. Aku akan menunggumu disana," ucap Greyson.

"Baiklah."

"Satu hal lagi sebelum kau menutup telponnya," Greyson menggantungkan kalimatnya.

"Apa?"

"Jangan lupa untuk mengisi perutmu. Bye,"ucap Greyson lalu menutup telponnya.

 Bye,"ucap Greyson lalu menutup telponnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catch a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang