Ruby pun menurut saja. Ia berjalan masuk ke kamarnya. Semua kopernya sudah ia taruh di kamarnya. Ukuran kamar barunya juga sama saja, tidak lebih besar juga tidak lebih kecil.
Tanpa banyak fikir lagi, Ruby pun mulai berbenah. Setelah selesai berbenah, ia langsung menghempaskan tubuhnya di kasur.
Memandangi langit-langit kamarnya yang berwarna biru pastel. Entah mengapa, matanya kian berat untuk dibuka.
"Ruby apa kau ..." ucapan Connor terhenti saat mendapati Ruby sedang tertidur pulas di tempat tidurnya.
"Connor cepat ajak Ruby untuk makan malam." Suara samar Ibunya terdengar dari ruang makan.
Connor tidak menjawab Ibunya. Ia tidak mau sampai membangunkan adiknya.
Connor pun dengan perlahan menutup lagi pintu kamar adiknya lalu berjalan menghampiri Ibu dan Ayahnya yang ada di ruang makan.
"Dimana Ruby?" tanya Ibunya.
"Dia tertidur Bu. Mungkin ia kelelahan," jawab Connor.
"Huh, padahal dia belum makan malam," ujar Ibunya.
"Nanti jika ia lapar. Ia akan bangun dan mencari makan sendiri. Seperti biasa," kata Ayahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RUBY bangun lebih pagi hari ini. Beranjak keluar kamar dikala jam weker belum berdering.
Ternyata Ibu dan Ayahnya belum bangun, begitu pun dengan Connor. Apa ia bangun terlalu pagi?
Itu wajar menurutnya, karena semalaman ia tidur terjaga menunggu hari ini.
Hari dimana ia mulai sekolah di sekolah baru impiannya, St. Josep's Prep.