RASA senang, itulah perasaan yang tengah Ruby rasakan saat ini. Digenggamannya masih ada bunga tulip pemberian Greyson tadi.
Seketika ia merasakan perasaan aneh menyelinap masuk dalam dadanya, rasa senang tapi juga ada haru yang bercampur jadi satu. Tapi ia sendiri tak tahu mengapa ia merasakan hal yang aneh seperti ini.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ruby pun memutuskan untuk mengganti baju setelah meletakkan bunga tulip itu di dalam vas yang sama dengan bunga aster pemberian Greyson tadi siang.
Beberapa menit kemudian Ruby selesai membersihkan diri dan bergegas untuk tidur.
Namun baru saja ia hendak menarik selimut, ia mendengar pintu depan terbuka lalu tertutup lagi. Tak berseling lama, terdengar suara gebrakan di pintu kamar Connor. Ruby pun lekas turun dari tempat tidurnya lalu berjalan ke luar kamar.
Ia mendapati Connor berdiri di depan pintu kamarnya, menumpukan kepalanya pada pintu. Penampilan Connor sangat kusut.
"Connor?" sapa Ruby ragu.
Connor menoleh pada Ruby, tatapannya sayu. "Hai Ruby! Malam ini banyak bintang ya," ucap Connor dengan nada rancu.
Ruby berjalan mendekati Connor. Seketika aroma alkohor tercium dari mulut kakaknya.
"Kau mabuk?" tanya Ruby. Tapi Connor malah tertawa menanggapi pertanyaan Ruby. "Connor jawa aku!" pekik Ruby.
Seketika raut wajah Connor berubah menjadi datar. Ia menarik Ruby lalu mendorong adiknya dengan kasar hingga punggungnya membentur dinding. Ruby meringis kesakitan.
"Dengar ya, jangan pernah meneriakki ku!" ucap Connor tegas. Kemudian ia menatap tajam ke arah adiknya yang terlihat sedikit ketakutan dengannya.
Namun sedetik kemudian, Connor meninggalkan adiknya yang masih mematung di tempatnya.
Ruby tersentak kaget setelah Connor membanting bintu kamarnya. Ada apa dengan Connor?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GREYSON tiba di rumah tepat pukul 11 malam.
Setelah ia memarkirkan mobinya di garasi, ia segera memasuki rumah lalu segera menaikki tangga menuju kamarnya.
Setelah berada di kamar, Greyson lekas membersihkan dirinya lalu mengganti baju dan bersiap untuk tidur.
Namun baru saja ia hendak memejamkan matanya, suara dering ponselnya mengusiknya. Dilihatnya layar ponselnya yang menyala, ternyata ada pesan dari Ruby.
