Satu bulan sudah Joey bersikap cuek dan tidak bicara padaku. Bahkan melihat ke arahku saja tidak. Hanya Lily saja sekarang yang ramah padaku.
'Apa dia marah padaku gara-gara kejadian itu, sudah aku duga ini bakal terjadi' ucapku dalam hati.
Saat jam istirahat aku akan mencari Joey dan mencoba menjelaskan semuanya.
Tetapi dia tidak ada di mana-mana.
"Hey apa kamu lihat Joey?" Tanyaku pada Rio si ketua kelas.
"Oh dia ada di gedung atas" jawabnya.
"Hah... ngapain dia disana?" Tanyaku panik.
"Tenanglah dia cuma mau ngambil peralatan kimia yang ada di gudang atas" ucap Rio.
'Ooh syukurlah' batinku.
"Oke aku akan ke atas menyusulnya, terima kasih" lanjutku.
Aku bergegas ke lantai paling atas gedung sekolah ini.
Sesampainya di sana, Joey sedang duduk dan mendengarkan musik dari ponselnya.
"Joey.." aku menepuk bahu nya.
Dia menoleh ke arahku.
"Ah... ada apa?" Tanyanya datar.
"Aa..aku cuma mau tanya, apa kamu marah padaku?" tanya ku.
"Huft.. enggak kok, aku sama sekali gak marah sama kamu" jawabnya sembari menarik napas.
"Tapi kenapa kamu diemin aku sampai lama banget kaya gini?" Tanyaku lagi.
"Aku cuma kecewa sama kamu, kenapa kamu gak bilang dari awal, kenapa kamu bohongin kita semua?" ucap Joey.
"Maafin aku. Aku cuma gak mau dijauhin teman-teman lagi" jawabku.
"Dengan kamu berbohong kaya gini kamu jadi bisa ngambil darah orang-orang yang kamu deketinkan?" Ucap joey dengan nada yang sedikit keras.
"Bukan, kamu salah paham. Aku sama sekali gak ada niat buat bunuh dan minum darah kalian, dan aku benar-bemar minta maaf aku nyesel Joey sumpah".
"Terus apa alasan kamu masuk sekolah disini?" tanya Joey.
"Kamu gak ngerti perasaan ku. Aku ini selalu kesepian. Permintaan ku itu cuma satu, aku cuma mau punya teman.
Teman yang kaya kamu dan lily, yang baik, yang asik dan yang solid. Sekali lagi aku minta maaf kalo udah bohongin kamu"."Sekarang terserah kamu mau bilang tentang identitasku ke anak-anak satu sekolahan. Aku pasrah, yang pasti aku gak pernah benci sama kamu dan aku senang punya teman yang asik kaya kamu dan Lily" jawabku.
Aku langsung pergi dan meninggalkan Joey yang hanya terdiam di lantai atas.
Semua ini membuat Perasaanku kacau, mungkin aku akan minta izin untuk pulang kepada bu Marcia.
Mendengar aku izin pulang, Vladimire langsung menghampiriku.
"Kamu kenapa minta izin ke bu Marcia?, kamu sakit?" Ucap Vladimire sambil memegang keningku.
"Gak, badanku cuma lemas aja" jawabku.
"Yaudah aku antar pulang" ucap Vladimire.
"Gausah, kamu kan ada tanding basket abis jam istirahat" jawabku.
"Iya sih tapi biarin deh dari pada adikku kenapa-kenapa di jalan" ucap Vladimire.
"Udahlah gausah" tolak ku.
"Yaudah aku punya ide, sebentar ya kamu duduk sini dulu" ucap Vladimire sambil Mengeluarkan ponselnya.
Dia menelepon sesorang, entah siapa yang dia telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Human ✔
Vampire[COMPLETE] Kapan kalian merasa jatuh Cinta? . Kapan kalian merasa sayang pada seseorang sampai kalian lupa bahwa kau dan dia mempunyai alam yang berbeda? . . .